Apa yang Tuhan izinkan?”
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
“Apa yang Tuhan izinkan?”
Setelah terjadinya beberapa jenis tragedi atau bencana alam, kita sering mendengar orang Kristen berkata bahwa Tuhan mengizinkan bencana ini terjadi demi tujuan yang lebih besar. Konsep seperti itu menunjukkan bahwa Tuhanlah yang sebenarnya bertanggung jawab atas tragedi itu.
Jika Dia mengizinkannya, Dia pasti menyetujuinya.
Benarkah?
Ketika orang tua memiliki seorang anak remaja, lalu si remaja tersebut memutuskan untuk mengambil mobil milik keluarganya, merampok bank, melindas pejalan kaki serta terlibat dalam kejar-kejaran yang berbahaya dengan polisi, apakah berarti si orang tua yang membiarkan hal ini terjadi? Apakah itu kehendak orang tuanya, dengan mempercayai, ada kebaikan yang lebih besar yang akan dicapai melalui kematian orang lain?
Mungkin ini akan membantu kita memahami sedikit lebih baik, sifat dan hati Tuhan sesungguhnya.
Dia menciptakan manusia menurut gambar-Nya dan memberikan bumi kepada manusia (Mzm 115:16).
Namun, Dia secara tegas melarang manusia untuk makan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat.
Dia TIDAK mengizinkannya. Dia melarangnya.
Keputusan manusia untuk tidak taat, tentu tidak seharusnya menimpakan tanggung jawabnya kepada Tuhan, mau pun segala konsekuensi yang harus ditanggung karena ketidaktaatan itu.
Malaikat (–iblis) juga memberontak melawan Tuhan dan diusir dari surga. Tuhan memberikan ‘free will’, kemampuan memilih, bagi malaikat-Nya dan manusia yang Dia ciptakan menurut gambar-Nya sendiri.
Pilihan itu memberikan kesempatan kepada manusia untuk menunjukkan kesetiaan dan kasih mereka kepada Tuhan, atau justru menunjukkan kemandirian mereka, memilih hidup terpisah dari Tuhan.
Tanpa pilihan, tidak akan ada hubungan persekutuan yang sejati dengan Tuhan.
Jadi, apakah Tuhan mengizinkan pemberontakan, dosa, korupsi, kegelapan dan bencana? TIDAK.
Kodrat manusia mencakup kemampuan untuk memilih (free will) . Kemandirian (hidup terpisah dari Allah) dan penderitaan bukanlah kehendak Tuhan saat itu, dan itu juga bukan kehendak Tuhan sekarang. Dia tidak membiarkan penderitaan dan tragedi terjadi di bumi. Dia membiarkan manusia menjadi manusia. Kesalahan dilakukan oleh Adam, bukan Tuhan.
Cuaca yang merusak, korupsi, penyakit, kematian, perang, kebencian, perselisihan, imoralitas, kejahatan dan pelanggaran hukum merupakan akibat dari apa yang diizinkan oleh manusia. Tuhan tidak mengizinkannya. Tetapi Dia harus menghormati keputusan manusia.
Guna menebus dosa umat manusia dan memberikan kesempatan untuk menjalani hidup yang baru, Tuhan pun menjadi manusia. Hanya seorang manusia yang secara hukum dapat menebus apa yang telah diperbuat oleh dosa manusia.
—— Yesus-lah Manusia itu.
Hanya mereka yang memilih percaya bahwa manusia dapat dipulihkan kembali dengan keinginan Tuhan untuk membawa kehidupan serta terang bagi umat manusia.
Tuhan bukanlah pencipta penderitaan, tetapi Dialah Sang Pencipta penebusan, kehidupan baru, penyembuhan, pembebasan, kedamaian, sukacita dan kelimpahan.
Kapasitas untuk memilih masih ada di dalam diri kita.
Dia mengizinkan kita kembali kepada-Nya dengan damai.
[Repost ; “What does God allow?”, – Barry Bennett, Penerjemah Yenny Indra].
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
Klik:
https://mpoin.com/