Monthly Archives: Feb 2022

Articles

Kembali Ke Laptop….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kembali Ke Laptop….

Kami terbiasa di Jakarta hidup di apartemen. Jadi untuk membersihkannya, cukup panggil go-clean. 1-2 jam beres.
Saat pindah ke Nava Park, tinggal di rumah. Cukup besar. Tentu butuh bantuan selain go-clean.
Saya pun membeli robot Ecovacs Deboot.

Nach.. Seperti biasa, saya malas baca buku panduannya. Nicho, anak saya yang ke tiga, hanya berpesan:
“kalau mama mau bersihkan rumah, pencet tombol ini ma…”

Happylah… Lumayan ada yang bantuin bersihkan rumah.


Di rumah sekarang ada asisten, karena itu Deboots dibawa Elisa ke apartemennya.

“Ma… selama ini pelnya gak pernah dipakai ya? Duh pantesan ga bisa bersih. Itu lho ada tempat airnya, terus dipasang kain untuk pel, langsung bersih.”

Selama ini saya sudah cukup puas si Deboots bisa menyapu, ternyata bisa mengepel dengan hasil yang jauh lebih bersih.

Saya happy for less, cukup puas dengan ‘bukan yang terbaik’.
Padahal yang terbaik sudah tersedia lengkap, hanya perlu bertindak dan taat pada apa yang diajarkan dalam buku panduannya.

Inilah akibatnya kalau malas belajar!

Guuubbrrraaaaakkkk……


Tuhan bilang, Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan.

Pengetahuan apa?
Pengetahuan tentang cara hidup yang benar sesuai dengan buku panduan Sang Pencipta kita.

Manusia itu cenderung seperti anak remaja, bangga kalau berbeda dengan ortunya. Kadang-kadang jadi asal beda dengan Perintah Tuhan!

Dalam Buku Panduan, jelas-jelas Tuhan mengajarkan, menikah itu Pria & Wanita.
Bukan pria dengan pria atau wanita dengan wanita.
Tetapi di negara-negara maju, yang menganggap dirinya hebat, negara super power, LGBT dilegalkan!
Itulah Hukum Dunia, yang menuruti kebenaran ala dirinya sendiri.
Pie jal?

Demikian juga dengan hal-hal lainnya, kekayaan alam diexplorasi habis-habisan. Terjadi ketidakseimbangan alam, akibatnya gempa, tanah longsong dan aneka bencana alam pun terjadi. Lalu berteriak-teriak pada Tuhan, Why Lord?


“Kembali ke Laptop”, ujar Tukul Arwana.

Saat di Taman Eden, Allah menciptakan Adam dan Hawa pada hari ke enam, ketika Allah sudah menciptakan alam semesta beserta segala isinya, termasuk ternak dan berbagai tanaman.
Artinya, Tuhan sudah menciptakan apa pun yang manusia butuhkan, sebelum manusia itu ada.
Design awalnya memang manusia seharusnya bergantung kepada Allah dalam segala sesuatu.
Manusia bercakap-cakap setiap hari dengan Penciptanya.

Mengapa Adam bekerja?
Adam bekerja tetapi Bukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bekerja karena itu menyenangkan hatinya.

Hingga Adam jatuh ke dalam dosa.
Tatanan berubah. Sekarang manusia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Korupsi, kecurangan, sakit penyakit dan berbagai mala petaka terjadi.
Dosa membuat kerusakan dan kebingungan, karena kuasa dunia sudah diserahkan Adam kepada si iblis.
Iblis menaburkan tipuan-tipuan yang menyesatkan.

Iblis bisa memberikan kekayaan, tetapi ada harga kesedihan, keluarga terabaikan atau hal-hal berharga lainnya, yang harus dikorbankan.
Iblis bisa memberikan kebahagiaan semu, dengan mengejar harta, popularitas, dan berbagai hal yang nampak glamour, tetapi menyisakan kekosongan di hati manusia.
Itulah cara kerja Hukum Dunia.

Berbeda dengan Allah.
Allah memberikan kekayaan berupa: apa pun yang kita butuhkan, tersedia bahkan lebih daripada yang kita perlukan, sehingga kita dapat senantiasa berbagi dengan orang lain.
Bersama Allah, kita merasa puas ketika bisa membahagiakan orang lain dengan cara menyalurkan kasih-Nya, kebaikan-Nya dan anugerah-Nya.

Nach Tuhan itu baik.
Meski Adam memberontak, Tuhan menyiapkan penyelamatan.
Barangsiapa bersedia menerima Tuhan sebagai Allah dan Juruselamat pribadinya, lahir baru, maka manusia bisa hidup sesuai tatanan semula, seperti saat Adam masih di Taman Eden.

Tetapi manusia itu mempunyai free-will alias kehendak bebas untuk memilih.
Meski sudah lahir baru, diberi pilihan hidup menurut Hukum Dunia atau hidup menurut Hukum Kerajaan Allah, seperti saat Adam di Taman Eden.

Ke dua hukum ini berkebalikan.
Hukum Dunia, semua untukku… untukku…
Hukum Kerajaan Allah, beri dulu maka kamu akan diberi…

Hidup saya berjalan dari hidup full menurut hukum dunia, saat belum mengenal Allah, lalu mixed, saat mulai mengenal-Nya, hingga makin lama makin bertumbuh, ketika semakin banyak mempelajari serta menghidupi Buku Panduan Tuhan, sekarang berusaha full mengikuti Hukum Kerajaan Allah.

Nach apa bedanya?

Hidup menurut Hukum Kerajaan Allah itu jauh lebih enteng, karena Tuhanlah yang menjadi driver dalam kehidupan saya. Tetapi untuk menyerahkan setir/kendali kehidupan kepada Tuhan, tidak semudah teorinya.

Saya tahu janji-janji-Nya tetapi kadang saya melihat teman yang nampak begitu rohani tetapi koq doanya tidak dijawab?
Bagaimana kalau doaku tidak dijawab juga? Resikonya besar bagi hidup dan masa depanku.

Sampai saya mencapai titik, di mana pengenalan akan Tuhan secara pribadi, makin mendalam. Iman bekerja oleh kasih.
Semakin saya mengenal kasih-Nya, semakin saya percaya.
Iman berbanding lurus dengan pengenalan kita pada Tuhan melalui pemahaman akan Buku Panduan-Nya.

“Apa sich yang engga buat Ci Yenny?”, ungkapan Bink-Bink pada saya.

Ungkapan yang sama dari Tuhan.
Setiap ada keraguan muncul, saya menoleh ke belakang… Look back…
Betapa banyak pertolongan Tuhan dalam kehidupan saya selama ini. Bahkan saat nyaris mati, mobil selip di padang gurun Australia yang ga ada signal handphone, sunyi sepi tanpa ada manusia lewat pun, Tuhan kirim ‘malaikat-Nya’ untuk menolong kami.
Kalau sekarang sampai ragu, itu sudah amat sangat terlambat.
Kebangetan!

Semakin hari semakin melihat, hidup menurut Hukum Kerajaan Allah itu sangat, sangat enteng. Tuhan yang berperang membela kita, Tuhan yang menata segala sesuatu dengan sedemikian baiknya hingga saya hanya bisa terpukau dan berbisik:
God is good, all the time.
All the time, God is good.

*“To return to the Might God is to truly rely on Him.” – Lailah Gifty Akita. *

“Untuk kembali kepada Allah yang Perkasa berarti benar-benar hidup mengandalkan-Nya.” – Lailah Gifty Akita.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Sumber Kehidupan yang Berkemenangan.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Sumber Kehidupan yang Berkemenangan.”

Mengapa begitu banyak kehidupan bak roller coaster yang hidupnya naik satu hari, lalu turun di hari berikutnya?
Mengapa sebagian orang percaya tampaknya menarik masalah, perselisihan, hubungan yang rusak, kegagalan, bahkan penyakit kronis?
Inikah kehidupan berkelimpahan yang Yesus janjikan kepada mereka yang mengasihi Dia?

“Dan kamu mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.”
Efesus 4:24 (TB).

Kita memiliki dua sumber di mana kita dapat menarik kehidupan kita.
“Manusia baru” mengacu pada roh manusia yang diciptakan kembali serta sudah lahir baru.
Kita dapat membiarkan manusia roh kita yang merupakan ciptaan baru, untuk mengatasi kebiasaan manusia lama.

“Kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,”
Efesus 4:22 (TB).

Perilaku “manusia lama” mengacu pada nafsu kedagingan dan pikiran yang tidak diperbaharui.
Banyak orang Kristen tidak pernah belajar hidup dari manusia baru mereka. Mereka terus hidup dengan ingatan masa lalunya.

Jiwa mereka tidak makmur, karena jiwa mereka tidak selaras dengan “manusia baru” di dalam rohnya.
Orang percaya duniawi (1 Korintus 3:1) terus hidup dari jiwa, bukannya dari roh.
Dia berpikir, berbicara, dan bertindak sebagai manusia jiwani, yang membiarkan daging dan pikiran yang tidak diperbaharui, terus menerus mendikte reaksinya terhadap dunia di sekelilingnya.

“Karena Allah, yang kulayani dengan segenap hatiku.. adalah saksiku…. “
Roma 1:9 (TB).

Paulus melayani Tuhan dengan rohnya.
Dia hidup dengan rohnya yang sudah lahir baru.
Paulus melihat dunia melalui mata rohaninya, belajar menaklukkan daging serta menawan pikirannya.
Pauluslah yang menulis tentang buah Roh.
Inilah kehidupan berkelimpahan yang tersedia bagi mereka, yang menghidupi kehidupan mereka dengan roh yang sudah lahir baru, bukan dengan daging serta pikiran mereka yang tidak diperbaharui.

“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri.”
Galatia 5:22-23 (TB).

Hidup dari roh yang telah lahir baru tidaklah sulit.
Anugerah Tuhan itu cukup.
Putuskan untuk sepakat dengan doa Paulus…
“Bahwa Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,”
Efesus 3:16 (TB).

[Repost ; “The Source of Victorious Living”, – Barry Bennett, Penerjemah Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

FEAR…

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

FEAR…

Sejak kecil saya merasa perasaan takut itu sesuatu yang wajar. Manusiawi. Wajarnya manusia ya…. ini takut, itu takut… Wong sejak kecil memang suka ditakut-takuti…

“Kalau gak cepat bobo, nanti ada setan yang datang lho!,” kata mbak yang mengasuh saya dan adik.

P. Indra berbeda. Prinsipnya, penakut ga bisa sukses. Jadi anak-anak dilatih berani. Kesukaannya, cari jetcoaster yang mengerikan. Tidak hanya anak-anak, P. Indra ikut naik & menikmati. Klo yang tidak terlalu mengerikan, saya berani.

Di Las Vegas, ada hotel & casino Stratosphere, tingginya 1149 feet. Sekitar 350,2 meter. Nach di atas hotel itu ada permainan-permainan semacam jetcoaster.
Duduk di kursi lalu diayun keras, jadi jauuuuuh di bawahnya terlihat kota Las Vegas.
Ada lagi yang duduk di kursi, ditarik ke atas, lalu dari ketinggian di lepas ke bawah.
Banyak sich permainan seperti itu, tapi biasa kan dari atas tanah, jadi gak terlalu tinggi.
Di Stratosphere hotel, permainan dari puncak hotel dengan ketinggian 1149 feet atau 350.2 meter permukaan tanah.
Cukup mengerikan.
Anak-anak mencobanya, mamanya yang lemas melihatnya…

Teman-teman yang main ke apartemen saya saja, kerap tidak berani ke tepi pagar balkon.
Bahkan balkon lantai kaca di rumah kami yang hanya 3 lantai saja, ada teman yang menolak naik.
Ngeri, katanya.
Orang Jawa bilang, ayub-ayuben.
Fobia ketinggian.


Fear atau takut yang seolah normal, ternyata itu merupakan berhala.
Koq bisa?
Ketika kita takut, tanpa disadari, kita sedang meninggikan apa yang kita takutkan melebihi Allah.
Seolah-olah Allah tidak mampu menyelesaikan masalah kita.

Wow….
Sejak memahami pengertian ini, saya mengingatkan diri sendiri bahwa Allahku jaaauuuh lebih besar daripada apa yang saya takutkan.

Don’t tell God that you have a big problem, tell your problem that you have a Big God.

Jangan berkata kepada Tuhan kita punya masalah besar, tapi katakan kepada masalah bahwa kita punya Tuhan yang Besar.


Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Allah yang memelihara kamu.

Tetapi bagaimana caranya?
Ceritakan kepada Tuhan masalah dan kekuatiran kita, seperti seorang anak kepada papanya.
Dengan jujur, apa adanya.

Tetapi jangan stop di sana. Kebanyakan orang, sudah curhat kepada Tuhan, lalu Amin dan kabur.
Kemudian melanjutkan hidup sesuai pemikirannya sendiri. Itulah sebabnya doa tidak terjawab dan hidup kacau balau.

Yang benar bagaimana dong?
Setelah curhat, kita samakan persepsi dengan Tuhan.

Bagaimana Tuhan melihat masalah ini?
Ah… ini masalah kecil bagi Allah.
Dia Mahakuasa, Allah bisa menuntun kita menemukan jalan keluarnya.

Pikiran kita terbatas, tetapi Allah Sang Pemilik Alam Semesta, bisa membelah Laut Merah saat Musa terjebak antara tentara Firaun dan Laut Merah.
Dan Tuhan pun membelah Laut Merah sehingga Musa dan bangsanya bisa menyeberang di tanah yang kering.

Allah kita masih tetap sama bukan?
Berarti ada jalan keluar melebihi yang bisa kita pikirkan.

Ketika membandingkan masalah yang dihadapi dengan kebesaran Tuhan, maka masalah terlihat kecil dan kita membesarkan Tuhan.

Langkah selanjutnya, baca firman-Nya.
Firman ini bahasanya Allah. Dia menuntun dan berbicara kepada kita melalui firman-Nya.
Klo gak paham firman, saat Tuhan berbicara gak paham dong…

Renungkan firman-Nya dan pegang janji-janji-Nya, terutama yang sesuai dengan situasi yang kita alami.
Berdoa dalam roh jangan lupa.
Semakin banyak mengisi pikiran dengan kebenaran Firman-Nya, semakin dalam kita mengenal-Nya.
Pikiran serta perasaan kita kian selaras dengan-Nya.


Kadang ada teman yang berbaik hati memberikan nasihat tetapi sesuatu yang membuat saya takut dan galau.
Dulu hal-hal semacam ini, merampas damai sejahtera dalam hati saya.

Yang saya amati, semakin fokus dengan Tuhan, muncul suara kecil dalam hati yang berbisik:

Apa janji Tuhan bagi masa depanmu?
Masa depan yang penuh harapan.
Berita ini memberi harapan gak?
Tidak, Tuhan.
Tapi ada orang-orang yang percaya Tuhan mengalami hal buruk, seperti yang diceritakan teman saya.
Hening….
Kemudian saya merenung.

Jangan sampai apa yang kita tidak tahu, menghapus apa yang kita tahu, kata Andrew Wommack.

Apa yang saya tahu?
Janji Allah Ya & Amin. Allah itu setia. Dia tidak pernah membiarkan atau meninggalkan saya.
Allah mengawasi firman-Nya, untuk merealisasikannya. Yang harus saya lakukan adalah beriman dan percaya.

Memang ada kemungkinan apa yang saya takutkan bisa terjadi.
Tetapi PERCAYA KEPADA TUHAN artinya saya tahu dengan pasti Tuhan bisa diandalkan dan tidak pernah mempermalukan orang-orang yang menaruh percaya kepada-Nya. Dia setia.
Bukankah saya sudah mengalami pertolongan-Nya selama ini?
Tuhan tidak pernah mengecewakan.
Kalau dulu saya ditolong, sekarang juga.

Jika kamu menuruti ketetapan-ketetapan dan peraturan-Ku, kamu akan menemukan kehidupan melaluinya. Akulah Tuhanmu.

Seolah Tuhan menantang, ayooo buktikan!


“Jangan pernah mengambil keputusan atau bereaksi saat takut, galau dll. Pastikan keputusan dibuat dengan hati yang dipenuhi damai sejahtera,” suara kecil dalam hati mengingatkan.

“SIAP, TUHAN.”

Mau pilih mana?
Saya MEMILIH percaya kepada Tuhan meski tidak tahu apa yang akan terjadi.

Saya tidak tahu bagaimana caranya pohon pepaya di kebun saya bisa berbuah tetapi ternyata buahnya lebat.
Tugas saya menabur benih dan merawatnya, selebihnya bagiannya Tuhan.

Dengan cara yang sama, tugas saya berdoa, menabur firman dan melangkah sesuai arahan-Nya, hasilnya adalah tugasnya Tuhan.

Hhhmmm… Kerjasama yang baik bukan?
Praktik yuk….

“Fear not, for I am with you; be not dismayed, for I am your God; I will strengthen you, I will help you, I will uphold you with my righteous right hand.”

“Jangan takut, sebab Aku menyertaimu; jangan cemas, karena Aku ini Allahmu; Aku akan menguatkanmu, aku akan menolongmu, aku akan menopangmu dengan tangan kananku yang membawa kemenangan.”

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Articles

“Pemberian dari Hati.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Pemberian dari Hati.”

Salah satu area hati yang paling menantang untuk diperbaharui adalah area di mana hati itu mencintai uang.  Cinta akan uang merupakan benteng yang berpengaruh, baik bagi si miskin maupun si kaya. 
Cinta akan uang sebenarnya sekedar rasa takut, tidak memiliki rasa cukup. 
Berapakah jumlah yang cukup itu? 
Mereka yang mencintai uang tidak akan pernah tahu.

Di mana hartamu berada disitu juga hatimu berada. 
Ketika hati kita mencari alasan agar tidak memberi dan tidak mendukung pelayanan Firman, itulah gejala hati yang belum sepenuhnya diubahkan oleh kasih Tuhan. 
Hati yang sudah berubah tidak akan memberi dari rasa bersalah melainkan karena kasih, sukacita dan pujian syukur.

Wanita dengan minyak dalam wadah pualam itu diejek oleh para murid karena dianggap melakukan pemborosan dan mubazir. Beberapa orang hari ini akan menyarankan, tidak perlu memberikan pengorbanan kepada Tuhan dengan cara seperti itu. Tetapi Yesus memberikan komentar menarik sebagai tanggapan atas pelayanan itu kepada-Nya:
“tetapi kepada siapa yang sedikit diampuni, ia pun sedikit mengasihi.” 
Yesus menerima pengorbanannya yang mahal sebagai buah kasih. Wanita itu telah diubahkan oleh pengampunan, dan pengampunan itu diekspresikan dengan persembahan yang melampaui batas.

Kita memiliki tanggung jawab untuk mengajar umat Tuhan bagaimana hati yang telah diubahkan meresponi Tuhan.  Apakah mereka menerimanya atau tidak, terserah mereka.  Apakah kita didesak agar mempersembahkan persembahan rohani, atau tidak, supaya diterima oleh Allah?

“Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.”
1 Petrus 2:5 (TB).

Pengorbanan seperti apa yang termasuk di dalamnya?

“Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.”
Ibrani 13:16 (TB). 

Pemberian kita adalah pengorbanan rohani! 
Beginilah cara Paulus berbicara tentang pemberian jemaat Filipi: “Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.”
Filipi 4:18 (TB). 

Orang-orang Filipi berkorban agar Paulus berkelimpahan! 
Bagi Tuhan, hal itu sangat menyenangkan.
Biarlah kasih karunia Tuhan mengubah hati Anda sehingga pemberian Anda juga menjadi aroma harum yang berkenan kepada-Nya. 

“Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.”
Amsal 11:24 (TB). 

[Repost ; “Giving from the Heart”, – Barry Bennett, Penerjemah Yenny Indra].


YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Apakah Perasaan Itu Nyata?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Apakah Perasaan Itu Nyata?

Berpuluh-puluh tahun lalu, saya menganggap perasaan itu sesuatu yang nyata. Akibatnya hidup saya pun dikendalikan olehnya.
Kadang-kadang bangun tidur sudah merasa bete, sebal, tanpa sebab. Jadilah seharian kacau balau karena mengikuti perasaan hati yang tidak enak.

Bahaya lagi saat perasaan tidak enak, lalu mengambil keputusan penting. Dijamin jauuuuh dari bijak. Kerap menimbulkan masalah bak domino di kemudian hari.

A life that’s being lived and governed by your senses will lead to DEATH – Creflo Dollar.

Kehidupan yang dijalani dan diatur oleh pancaindra (perasaan) Anda, akan membawa kepada KEMATIAN – Creflo Dollar.

Nach ada teman, profesinya sebagai coach untuk mengatasi perasaan dengan mengevaluasi, mencari penyebabnya dst. Berbayar ya seminarnya.

Oh, itu karena waktu dalam kandungan sudah ditolak oleh ortu. Salah didik waktu balita. Hingga kutuk keturunan, salahnya nenek moyang…
Padahal ortu kakek saja saya sudah tidak mengenalnya. Makin dicari-cari bukannya membaik, makin kacau…

Sampai saya Sekolah di Charis, semua jadi simple dan jelas.
Itulah gunanya sekolah, join yuk… Pendaftaran sudah dibuka!

You cannot depend on your emotions, because they are ever changing – Creflo Dollar

Anda tidak dapat bergantung pada emosi Anda, karena emosi itu selalu berubah – Creflo Dollar.

Emosi dan pikiran itu setali tiga uang. Saling mempengaruhi dan tak terpisahkan.

Perasaan itu tergantung apa yang kita pikirkan. Ketika pikiran diubah, perasaan pun mengikuti.

Tidak percaya?
Pikirkan teman yang menjengkelkan, ‘mbencekno’ kata orang Surabaya.
Langsung voltage emosi naik, huh… Kepingin tak pites, kata Orang Jawa.

Sekarang ganti channel…
Pikirkan, tiba-tiba suami datang membawa hadiah Valentine, kalung berlian cantik, sekian karat…
Perasaan pun berbunga-bunga, senyum manis merekah di bibir…

******

Greg Mohr mengajarkan, tidak ada orangtua yang sempurna di dunia ini. Kita semua berusaha menanamkan dan mendidik yang terbaik bagi anak-anak kita. Baca buku, ikut seminar, belajar dari yang lebih berpengalaman….
Namun tidak menjamin kita bisa melakukan yang terbaik dengan sempurna. Kita semua bertumbuh. Trial & error.
Serahkan kepada Tuhan yang kita tidak mampu.

Jika emosi dan perasaan negatif dikaitkan dengan kesalahan ortu, ya pasti banyak dan tidak menghasilkan solusi positif, justru makin memecah belah. Menyalahkan seluruh isi dunia, kecuali dirinya sendiri.

Solusi dicapai ketika kita berani bertanggung jawab dan face the problem – menghadapi masalahnya serta mau berubah.
Tuhan bisa koq mengubah kesalahan yang pernah dialami – batu sandungan -, menjadi batu pijakan, agar kita dapat naik ke tempat yang tinggi, yang tidak bisa dicapai tanpa adanya batu sandungan yang sekarang diubah Tuhan menjadi batu pijakan itu.
Tergantung bagaimana kita meresponinya.

Ketika Bill Wilson berusia 12 tahun, ibunya meninggalkannya di sudut jalan di Pinellas Park, Florida.
Ibunya berkata,
“Aku tidak bisa melakukan ini lagi. Kamu tunggu di sini, aku akan kembali.” 
Bill tinggal di sudut jalan itu selama tiga hari, tetapi ibunya tidak pernah kembali. 

Dave Rudenis, seorang mekanik lokal dan seorang yang mengasihi Tuhan, menemukan Bill Wilson di sana dan membawanya ke rumahnya.  Rudenis menawarkan membayar biaya perjalanan Bill mengikuti seminar musim panas.

Selama kamp inilah Wilson yang berusia 12 tahun menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Saat masih remaja, Bill Wilson muda diberi pekerjaan di jemaat lokalnya.  Setelah lulus SMA,  belajar di Southeastern University.

Dr. Bill Wilson melayani anak-anak muda yang terluka melalui METRO WORLD CHILD yang mendunia. Pengalaman pahit masa kecilnya, mendorongnya menolong anak-anak yang senasib dengannya.

*******

Bagaimana tokoh-tokoh besar mengatasi perasaan dan emosinya?

“I don’t ever ask Smith Wigglesworth how he feels!” I jump out of bed! I dance before The Lord for at least 10 to 12 minutes – high speed dancing. I jump up and down and run around my room telling God how great He is, how wonderful He is, how glad I am to be associated with Him and to be His child,” Smith Wigglesworth said,
“I am not moved by what I see. I am not moved by what I feel. I am moved by what I believe.”

“Saya tidak pernah bertanya kepada Smith Wigglesworth (dirinya sendiri), bagaimana perasaannya! Saya melompat dari tempat tidur!  Menari di hadapan Tuhan setidaknya selama 10 hingga 12 menit – menari dengan kecepatan tinggi.  Saya melompat-lompat dan berlari di sekitar kamar saya memuji Tuhan, betapa hebatnya Dia, betapa baiknya Dia, betapa senangnya saya berhubungan dengan-Nya dan menjadi anak-Nya,”
kata Smith Wigglesworth,
“Saya tidak tergerak oleh apa yang saya lihat.  Saya tidak tergerak oleh apa yang saya rasakan.  Saya tergerak oleh apa yang saya yakini.”

Yess…  Dahsyat!

Inilah rahasia yang dilakukan pria hebat yang berulangkali membangkitkan orang mati, – termasuk istrinya sendiri -, menyembuhkan berbagai penyakit berat dan dipakai Tuhan melakukan berbagai mujizat spektakuler.

******

Tidak ada kehidupan sempurna di dunia ini.
Kadang kita merasa, masalah yang dihadapi sangat berat.
Sampai kita melangkah keluar, ternyata ada orang-orang yang masalahnya jauh lebih berat.
Respon yang membedakannya!

Lalu bagaimana solusinya?
Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu yang akan membebaskanmu.*
Inilah kuncinya!


Jika kita berpegang pada kebenaran, – Firman Tuhan yang kekal dan tidak berubah – maka kita tidak lagi terombang-ambing oleh perasaan & emosi yang selalu berubah-ubah.
Hidup jadi tenang dan damai…

Hidupi firman-Nya dan jalani hidup bersama dengan Tuhan, langkah demi langkah. Dan setiap langkah merupakan suatu mujizat.

Mau? Praktik yuk….

Trusting God means thinking and acting according to God’s word in spite of circumstances, feelings, or consequences. – Warren W. Wiersbe

Mempercayai Tuhan berarti berpikir dan bertindak sesuai dengan firman Tuhan terlepas dari apa pun keadaan, perasaan, mau pun konsekuensinya. – Warren W. Wiersbe.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 4 5 6