Articles

KLIMAKS Artikel “Sudahkah Hidup Kita Berdampak?”

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

KLIMAKS Artikel “Sudahkah Hidup Kita Berdampak?”

Ternyata kisahnya masih berlanjut lagi dan mencapai klimaksnya.

Hari ini saya post: “Kisah Unik Di Balik Artikel “Sudahkah Hidup Kita Berdampak?”
https://yennyindra.com/2022/02/kisah-unik-di-balik-artikel-sudahkah-hidup-kita-berdampak/

Dan B. Liana forward chat dari seseorang,
“Tolong sampaikan bu Yenny Indra. Ya benar, malaikatnya tergerak setelah baca tulisan seruput kopi cantik yang aku kirim.”

Rupanya artikel Seruput Kopi Cantik “Sudahkah Hidup Kita Berdampak?”, di share oleh teman B. Liana, hingga sampai ke tangan sang ‘malaikat penolong’.

Dan teman ini berbaik hati meyakinkan saya, menjawab pertanyaan saya selama ini, bahwa yang membangunkan saya di tengah malam serta mendorong saya mencantumkan no hp B. Liana, itu benar-benar Tuhan.
Thank you sis…. Luv u.

Ini sesuatu sekali bagi saya. Sangat berarti untuk pertumbuhan rohani saya di masa depan. Makin mengenal mana yang tuntunan Tuhan dan yang bukan.
Mata saya langsung berkaca-kaca membacanya….
Antara senang, terharu bercampur-aduk.

“Siapa aku ini Tuhan, sehingga Engkau berkenan melawatnya?”

“Aku ngak mau telpon..pasti nangis bombay,” chat B. Liana.

“Aku juga … Terharu banget…”, jawab saya.

Speechless!
Terpukau menyaksikan dan mengalami karya Tuhan yang dahsyat!
Solusi-Nya benar-benar beyond our thinking and imagination.
Thank you My Lord!

*******

Saat pelajaran Teaching Lab, sohib saya, Yuliadi, mendorong agar setiap kita sharing hal-hal baik apa saja.
Yuliadi bercerita, suatu ketika dia share artikel tentang kesehatan. Otak itu mempengaruhi neurotransmitter dan biochemical dalam tubuh. Orang yang merasakan kesedihan berlarut-larut akan mengalami ketidakseimbangan kimiawi dalam darah, dan menimbulkan gejala yang aneh-aneh, contohnya, otot berkedut-kedut, di grup keluarganya.

Tanpa dinyana, sekitar sebulan kemudian saudaranya berterima kasih.
Ternyata dia mengalami otot berkedut-kedut. Sudah sangat cemas, karena baca di google, itu ciri penyakit yang tak tersembuhkan.

Artikel itu menolong sekali. Oh ternyata karena ketidakseimbangan kimiawi saja. Dia pun sembuh karena tidak khawatir lagi.

Yuliadi teman yang rajin post di grup WA sekolah. Saya pun banyak diberkati dan dari bahan-bahannya, Seruput Kopi Cantik jadi lebih kaya.
Sebaliknya, saat saya berbagi melalui Seruput Kopi Cantik, Yuliadi pun mendapatkan resources baru.
Kami saling berbagi, membangun, satu dengan yang lainnya.
Inilah persahabatan yang dikehendaki Allah.

Prinsipnya, Tidak Ada Orang Yang Bisa Naik Ke Atas Sendirian.

P. Ronie, teman sekelas di Charis yang sama-sama arek Suroboyo, mengingatkan, jangan bosan-bosan membagikan apa yang kami pelajari di Charis.
Karena kami sekolah, berulang kali dengar dari guru-guru mau pun teman-teman.
Bagi kami, biasa sekali dan tidak ada istimewanya.

Tetapi tidak demikian bagi teman-teman di luar sekolah. Kerap yang biasa bagi kami, ketika diceritakan pada teman-teman di luar sekolah, menjadi pewahyuan yang menolong dia dalam mengatasi masalahnya.

Terbukti pula, karena teman B. Liana bersedia share artikel “Sudahkah Hidup Kita Berdampak?”, tanpa disangka ada seseorang yang tergerak, menjadi ‘malaikat’ penolong, sehingga murid-murid Pelita Permai bisa sekolah tatap muka di gedung milik sendiri.
Tidak perlu kuatir harus pindah-pindah lagi.

B. Liana – Monica & team, saya, teman B. Liana, sang ‘malaikat’ penolong serta murid-murid Pelita Permai, memiliki tempat dan perannya masing-masing di dalam puzzlenya Tuhan.
Kita hanya perlu taat.
Dan menjadi saksi karya Tuhan yang spektakuler.

******

Kita sering merasa, duh… aku gak punya apa-apa untuk dibagikan.
Padahal setiap orang punya kelebihan yang tidak dimiliki orang lain, sekecil apa pun itu.
Tukang kebun saya, lebih jagoan soal tanaman daripada saya.

Bahkan sekedar sharing artikel pun, berperan penting sehinga bisa tercipta Divine Connection, Koneksi Ilahi, bagi terciptanya solusi.

So… Tidak ada alasan, kita tidak bisa apa-apa. Semua bisa, hanya mau atau tidak?

Daud mengalahkan Goliat dengan umban, yang sama sekali tidak keren.
Dia menolak ketika ditawari Saul menggunakan pedang.
Percaya diri dengan apa yang ada di tangan kita.
Berita baiknya, Tuhan bisa memberikan kita kemenangan dengan apa yang ada di tangan kita.

Yang membuat tidak efektif, karena kita sibuk membandingkan diri dengan orang lain dan ingin menjadi seperti orang lain. Merasa tidak sehebat orang lain, lalu memilih stop. Berdiam diri. Pasif.

Mari kita menjadikan diri kita yang terbaik, sesuai versi kita sendiri. Setiap kita memiliki peran penting yang tidak tergantikan.
Kita ini unik, limited edition, satu-satunya di dunia ini.
Ada orang-orang yang menanti kita membagikan apa yang kita miliki, karena itulah jawaban bagi doa mereka.

Siap????

The miracle is this: The more we share the more we have.”— Leonard Nimoy.

Keajaibannya adalah: Semakin banyak kita berbagi, semakin banyak yang kita miliki.”— Leonard Nimoy

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC

MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
RUN YOUR OWN RACE.
Cara Menjalani Hidup Dalam Tuhan Yang Kerap Dilupakan.
“Apa Yang Memotivasimu?”