“Iman Natal.”
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
“Iman Natal.”
“Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”
Lukas 2:13-14 (TB).
Bagaimana para malaikat bisa memberitakan ‘kabar baik’ dan perdamaian di bumi?
Dunia masih berada dalam kegelapan, kuasa dosa dan di bawah kuasa iblis. Masih ada perang, kelaparan, bencana mau pun penderitaan. Orang-orang Yahudi masih terhilang di bawah hukum Taurat, sementara orang-orang Non Yahudi hidup tanpa Tuhan mau pun harapan.
Tuhan menjadi bayi. Dia harus dilahirkan sebagai bayi, yang perlu pertolongan, tak berdaya dan harus bergantung pada orang lain. Dialah Anak Manusia. Dihadapkan pada bahaya dunia, dicari oleh iblis dan ditandai untuk dibunuh.
Ketika para malaikat bernyanyi,
Herodes belum mengirim pasukannya untuk mencari dan membunuh Dia.
Keluarga Yusuf dan Maria, belum melarikan diri ke Mesir, melewati perjalanan yang panjang dan penuh berbahaya.
Dia masih belum bertumbuh pula, baik dalam kebijaksanaan mau pun perawakan tubuhnya.
Dia masih belum menjadi tukang kayu.
Dia belum dipenuhi Roh Kudus.
Belum mengalahkan godaan iblis.
Belum menyembuhkan satu orang pun atau mengusir satu iblis pun.
Dia belum ditolak oleh orang-orang di kampung halamannya sendiri.
Dia belum disiksa di Taman dan keringat bercucuran darah pun belum mengalir.
Belum dikhianati oleh Yudas serta mengalami pengadilan ilegal, dipukuli serta diejek.
Dia belum disalibkan.
Belum dijadikan dosa serta dijadikan kutuk.
Belum menderita dengan bilur-bilur yang menyembuhkan penyakit kita.
Dia masih harus mengalami ditinggalkan oleh Tuhan, mati, dan turun ke kedalaman bumi. Menaklukkan kubur, bangkit kembali dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa, dalam posisi menang.
Ketika para malaikat bernyanyi, belum ada sesuatu yang terjadi. Seorang bayi telah lahir. Tetapi mereka menyatakan firman Allah itu sendiri: “Damai di bumi, niat baik terhadap manusia.”
Bagaimana?
“Allah, …. yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.”
Roma 4:17 (TB).
Allah memiliki iman dalam Firman-Nya. Firman itu menjadi daging, dan iman Allah menyatakan akhir dari permulaan: “Damai sejahtera di bumi, kehendak Allah yang baik bagi manusia.”
Kedamaian datang sebagai benih, dan ketika diyakini dan diterima di hati manusia, ada kedamaian dengan Tuhan dan kedamaian di dalam diri kita sendiri. Inilah hadiah Tuhan untuk dunia.
[Repost ; “The Faith of Christmas”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
Klik:
https://mpoin.com/