Mana yang lebih dulu, Tuhan atau Keluarga?”
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
“Mana yang lebih dulu, Tuhan atau Keluarga?”
Saya telah mendengar beberapa orang mencoba memprioritaskan hubungan kita dengan Tuhan, keluarga dan pelayanan dengan cara yang berbeda.
Beberapa orang berkata, “Tuhan dulu, lalu keluarga, lalu pelayanan.”
Saya bahkan pernah mendengar orang lain berkata, “Pertama Tuhan, lalu pelayanan, kemudian keluarga.”
Tentu saja, mereka yang mengutamakan pelayanan di atas keluarga biasanya mencari-cari alasan untuk mengabaikan keluarga mereka dan itu nampak jelas.
Apa yang terpenting di hati Tuhan?
“TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.””
Kejadian 2:18 (TB).
Tuhan menyadari bahwa hubungan manusia dengan-Nya saja, tidaklah cukup. Untuk mencapai tujuan-Nya di bumi, pria membutuhkan seorang istri.
“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”
Kejadian 2:24 (TB).
Tuhan menetapkan pernikahan dan keluarga terlebih dahulu. Itulah lembaga ilahi pertama yang Dia ciptakan.
Paulus berbicara tentang persatuan antara seorang pria dan istrinya juga.
“Karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.”
Efesus 5:30-32 (TB).
Persatuan suami dan istri adalah misteri yang mengungkapkan Kristus dan gereja!
Apa yang bisa lebih penting dari itu?
Intinya begini: Mendahulukan keluarga ADALAH mendahulukan Tuhan.
Itu bukan pilihan antara Tuhan atau keluarga.
Memilih keluarga adalah memilih apa yang Tuhan pilih. Memilih keluarga adalah memilih Tuhan.
Pernikahan dan keluarga ditetapkan oleh Allah untuk menyatakan hubungan antara Kristus dan gereja.
Ini adalah hubungan perjanjian kasih, memberi, berkorban, memberkati dan mengampuni.
Mengabaikan pernikahan dan keluarga untuk “melayani Tuhan”, adalah pernyataan yang tidak masuk akal.
Ketika kita mengabaikan keluarga, artinya kita mengabaikan Tuhan.
Perhatikan nasihat Paulus,
”Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.
1 Timotius 5:8 (TB).
Menempatkan keluarga di urutan kedua membuat kita nyaris, sangat dekat dengan menyangkal iman, bahkan dianggap lebih buruk daripada orang yang tidak percaya.
[Repost : “Which comes first, God or family?”- Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
Klik:
https://mpoin.com/