Monthly Archives: Aug 2021

Articles

Mengenali Kehendak Tuhan.


Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Mengenali Kehendak Tuhan.

Sekolah sudah dimulai lagi. Level 3 sekarang… Yeaaay….
P. Irwan, direktur Charis memulainya dengan mengajar kami, “Mengenali Kehendak Tuhan.”

Mengapa menggunakan kata mengenali?
Karena sesungguhnya kehendak Tuhan bagi hidup kita sudah ditetapkan sejak kita semua masih berada dalam kandungan ibu kita.

“Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya,” demikian nyanyian Raja Daud.

Tuhan memiliki rencana spesifik bagi setiap kita. Tugas khusus yang tak tergantikan oleh siapa pun, demikian ujar Goethe.

Oleh karenanya, kita diberi karakter tertentu, kemampuan tertentu, talenta tertentu, lahir di tempat tertentu, dalam keluarga tertentu serta pengalaman-pengalaman tertentu pula, yang semuanya akan diramu menjadi pribadi kita yang unik, untuk  menggenapi tujuan khusus-Nya.
Dahsyat bukan?

Banyak orang yang tidak memahami hal ini, akibatnya mereka memilih sesuai keinginan mereka sendiri. Lalu berdoa minta Tuhan untuk memberkatinya.
Akibatnya hidup mereka tidak memuaskan dan mereka pun tidak dapat meraih potensi maksimalnya.

Cara kerjanya bukan seperti itu.
Tuhan yang merancang dan kita yang menggenapi rancangannya.
Kita berjalan bersama Tuhan, dalam arahan-Nya, hari lepas hari.

Pernahkah merasa hidup kita kosong? Ada sesuatu yang salah sehingga hidup tidak membuat kita merasa utuh.

Sebagian berusaha mengisi kekosongan melalui narkoba, shopping, berbagai aktivitas lainnya. Senang sesaat, lalu kembali terpuruk dalam kekosongan.

Sesungguhnya, tidak ada kebahagiaan sejati diluar rancangan Tuhan.

Kursi diciptakan untuk menopang seseorang duduk. Tetapi kursi bisa pula dijadikan penahan pintu, agar pintu tetap terbuka.
Ketika kursi dijadikan ganjal pintu, secara naluri ada perasaan tidak puas, dia tahu ini bukan fungsinya saat diciptakan, sekedar menjadi pengganjal pintu, membuatnya  merasa tidak utuh.

Lalu bagaimana cara mengenali tujuan hidup kita?
Kembali kepada Tuhan dan firman-Nya. Dialah Sang Pencipta kita dan Dia yang tahu misi hidup, untuk apa kita ada di dunia ini.

“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu, ujar Raja Salomo (Sulaiman).

Ketika kita dengan segala kerendahan hati bersedia diarahkan dan mentaatinya, maka Tuhan akan mengarahkan kita langkah demi langkah.

Mengapa kadang seolah Tuhan tidak  mengarahkan langkah selanjutnya?
Karena kita belum mentaati dan melakukan arahan-Nya yang terakhir.

Tuhan itu Allah yang menjawab doa.
Tuhan senantiasa berbicara tetapi dibutuhkan hati yang tenang dan bersedia untuk mendengar-Nya.

Kesalahpahaman tentang kehendak Allah lainnya,
• Melakukan kehendak Allah tidak selalu nyaman dan tanpa penderitaan.

• Melakukan kehendak Allah tidak pula selalu glamour dan disanjung orang.

Hhmm… Ini juga sumber kesalahpahaman saya selama ini.

P. Irwan menyarankan 4 hal ini untuk mengenali kehendak-Nya:

1. Kenali Tuhan dan karakter-Nya melalui kehendak-Nya yang umum yang tertulis dalam firman-Nya.

2. Lakukan pekerjaan-Nya dalam melayani sesama.

3. Miliki persekutuan pribadi dengan Tuhan.
Jadikan Tuhan pusat kehidupan kita, yang utama dan terutama.

T selalu berbicara mengarahkan kita. Dibutuhkan hati yang tenang untuk mendengar suara-Nya yang lembut di dalam hati kita

Pertanyaan dan kebingungan yang kita rasakan, serahkan kepada-Nya. Kita akan ngerti koq kalau Tuhan menjawabnya.

4. Tunduk pada otoritas rohani dalam hidup kita.
Allah kita Allah yang teratur. Kehendak-Nya senantiasa selaras dengan firman-Nya.
Dia akan membimbing kita langkah demi langkah. Dan setiap langkah merupakan suatu mukjizat.

Praktik yuk….

You will seek me and find me, when you seek me with all your heart.

Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Mengelola Keuangan Dengan Bijak. Belajar Sama-Sama Yuk….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Mengelola Keuangan Dengan Bijak. Belajar Sama-Sama Yuk….

Ketika Elisa sekolah di Australia, dia homestay di rumah pasangan profesional yang kaya dan bergaji tinggi. Rumahnya bagus dan ada paviliunnya. Elisa tinggal di kamar di paviliunnya.
Saat mendengar gaji mereka, saya terpesona. Besar sekali. Mereka memang punya jabatan yang bagus.

Anehnya, si Ibu pemilik rumah kerap mengeluh, pengeluarannya sangat banyak. Saya baru paham, ternyata sudah menjadi kebiasaan di sana, membeli barang-barang mahal secara kredit, ambil yang jangka lama pula. Tanpa disadari, cicilannya makin lama makin menumpuk. Dan harga barang yang dibeli, jauh lebih mahal dari harga sesungguhnya
Masuk akal. Sehingga mereka perlu menyewakan kamar demi mendapatkan penghasilan tambahan.

Di Amerika pun kurang lebih sebagian penduduknya seperti itu. Dulu saya berpikir, memang style hidup orang di negara-negara maju begitu.

Sampai Andrew Wommack mengupas kebiasaan ini dengan cara pikir yang berbeda.
Bahkan ada pelajaran khusus di Sekolah Charis yang mengajar kami, bagaimana cara mengelola keuangan. Dean Hawk, nama gurunya.

Ketika membeli mobil seharga $20.000 (harga cash), misalnya, saat membeli dengan kredit, sesungguhnya kita membayar jauh lebih mahal selama masa mencicil. Mungkin kita bisa membayar total harga mobil hingga $25.000 (harga kredit)
Usulan para guru, datanglah ke showroom, lihat mobil yang diinginkan, cari tahu harganya.
Pikirkan, ingin mencicil berapa tahun? 3 tahun, misalnya. Bagi harga mobil $20.000 dengan 36, ($20.000 : 36 bulan = $556) maka kita tahu bahwa kita harus menyisihkan uang sebanyak $556 setiap bulannya.
Jangan beli mobilnya sekarang.
Tabung uangnya sebanyak $556/bln, ketika uang sudah terkumpul, baru beli mobilnya.
Jadi kita tidak perlu membayar selisih bunga sebesar $5000.

Permasalahannya, hanyalah kita harus mampu mengendalikan diri, menunda keinginan,” Andrew menjelaskan.

“Jangan pernah menggunakan pinjaman kartu kredit yang tidak mampu langsung kita lunasi, atau pinjaman bank hanya sekedar membeli hal yang konsumtif,” kata Andrew Wommack, “Ingat uang dan harta milik Tuhan. Kita hanya pengelolanya. Kita diberkati untuk menjadi berkat, bukan untuk memuaskan keinginan kita yang tidak ada habisnya.”

Di Amerika, orang yang tidak memiliki pekerjaan, mendapatkan tunjangan sosial dari pemerintah. Banyak orang yang enggan bekerja jika penghasilannya lebih kecil atau setara dengan tunjangan sosial. Buat apa cape kerja kalau hasil tidak seberapa?
Begitu mereka bekerja, entah seberapa hasilnya, mereka kehilangan tunjangan sosialnya.
Kelihatannya masuk akal secara pikiran manusia, tetapi mereka tidak tahu rahasia yang tersembunyi.

Salah seorang guru Charis, Lawson Purdue, ayahnya menderita penyakit dan keluarga mereka miskin. Mereka berhak memperoleh tunjangan sosial, tetapi mereka menolaknya.
Why?

Anugerah Tuhan berupa kelimpahan, kemakmuran, hikmat dsb, tersedia dalam bentuk potensi.
Untuk menjadikan nyata di alam natural, caranya harus direspon melalui iman.
Anugerah Tuhan itu gratis, harus diterima melalui iman.

Penerapan praktisnya bagaimana?
Seseorang yang bekerja dengan mengandalkan kekuatan sendiri, hasilnya 3, misalnya.
Ketika dia memperoleh anugerah perkenanan dari Tuhan, dia bekerja dengan iman, maka yang secara natural hasilnya hanya 3, karena plus Tuhan, hasilnya jadi 8.
Keren bukan?
Tapi ingat, tanpa bekerja dengan iman, percepatan dan kelimpahan dari Tuhan tidak terjadi!
Anugerah itu bagiannya Tuhan dan bekerja dengan iman, itu bagian kita yang percaya kepada-Nya. Ini prinsip rahasianya!

Bagaimana berhutang untuk bisnis?
Tetap harus dikelola dengan bijak.
Jalankan bisnis dengan bergantung kepada Tuhan dan terus menerus minta hikmat Tuhan dalam mengelolanya.

Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi,” ujar Raja Salomo.

Saat berhutang, sesungguhnya kita menjadi budak. Nach lho!

Apalagi yang pernah menunggak hutang kartu kredit, tahu sekali betapa repotnya dikejar debt collector plus menanggung bunga berbunga.

Saya salut sekali dengan sahabat saya, P. Timoteus Talip. Beliau bekerja di Bank BCA, sekaligus inspirator ulung, jadi bosnya para debt colector dan bisa bikin para debt collector yang berbadan besar dan sangar, sampai menitikkan airmata terharu.

P. Talip kerap berujar,
“Meski saya karyawan, bukan pengusaha, tapi saya punya beberapa investasi rumah, sehingga bisa mendapatkan pasif income.”

Karena beliau bosnya debt collector, maka sangat berhati-hati menggunakan fasilitas kredit dan hutang. Beliau memanfaatkan KPR kantor untuk investasi rumah.

Saya salut dengan pribadinya. Beberapa waktu lalu, P. Talip dengan istrinya Bu Yuyun dan putrinya, Odetta, mampir ke rumah. Odetta mau kursus membuat kue dan memasak dengan chef terkenal. Mahal tentu saja, tapi P. Talip tidak keberatan. Dia tahu persis bagaimana berinvestasi pada hal-hal yang menguntungkan di masa depan. Bukan invest pada hal-hal yang sekedar memuaskan keingingan.
Odetta kerap menjadi MC, ahli main biola, pintar membuat kue dan seabreg prestasinya. Semua bisa tercapai karena P. Talip rela membayar berbagai seminar-seminar mahal dan berbobot untuk putrinya.
Putra sulungnya pun menimba ilmu di Singapura.
Saya selalu suka dengan orang-orang yang open minded dan suka belajar. Semangat orang-orang yang positif  itu menular dan menginspirasi.

Ssstt… P. Talip juga salah satu ‘malaikat’ yang dikirim Tuhan bagi saya. Awal stay di Jakarta, tidak mudah. Konon ibukota lebih kejam daripada ibu tiri.

“Cici itu dijagain P. Talip lho…,” Tommy Wong, ‘adik angkat’ saya menjelaskan, ” P. Talip bilang ke teman-teman, jangan ada yang berani macam-macam sama YennyIndra ya… Nanti urusannya sama saya. Makanya cici itu aman.”

Wow…  Tuhan itu benar-benar luar biasa.
Janji-Nya tidak akan pernah membiarkan dan meninggalkan …. Sungguh terbukti.

Thanks P. Talip. Thank you Lord!

The man whose heart is unmoved You will keep in peace, because his hope is in You.

Yang hatinya bergantung kepada-Mu,  Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Apakah ada alasan mengapa Anda tidak disembuhkan?”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Apakah ada alasan mengapa Anda tidak disembuhkan?”

Pertanyaan ini ditujukan untuk menyelidiki kedalaman hati kita. Jika kita dapat menemukan alasan APA PUN yang menjelaskan mengapa kita tidak dapat disembuhkan, maka telah ditemukan penyebabnya, mengapa kita tidak disembuhkan.
Alasan itu mewakili pikiran ganda alias bimbang.

“Orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.”
Yakobus 1:6-8 (TB).

Keraguan harus diganti dengan Kebenaran. Kita harus percaya, TIDAK ADA alasan apa pun yang menghalangi kita menerima kesembuhan.

Apakah kita layak untuk disembuhkan?
Sekali lagi, jika pertanyaan itu membuat kita berhenti sejenak dan merenung, maka telah ditemukan penyebab mengapa kesembuhan tidak terjadi.
Yesus telah memikul penyakit kita di kayu salib. Itu tidak ada hubungannya dengan kelayakan diri kita. Dia layak dan Dia telah memberikan pengampunan serta kesembuhan kepada semua orang. Jika kesembuhan tersedia untuk siapa saja, artinya tersedia bagi semua orang, sama seperti pengampunan dosa. Yesus menyembuhkan semua orang yang datang kepada-Nya, dan Dia tidak pernah mengadakan wawancara pra-kesembuhan untuk menentukan apakah orang sakit itu layak atau tidak.
Oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan (Yesaya 53:5).

Apakah Tuhan bersedia menyembuhkan kita?
Menjawab dengan “ya” atau “tidak” bukanlah cara yang tepat untuk menjawab pertanyaan ini.
Faktanya, Tuhan sudah menyediakan kesembuhan bagi setiap orang di muka bumi. Ini bukan masalah kehendak-Nya.
Ini masalah menerima apa yang telah disediakan, ADALAH kehendak-Nya.

Yesus menangani akar penyakit di kayu salib. Itu disebut dosa. Jika akarnya telah diatasi, buahnya (penyakit) juga telah ditangani. Dengan cara yang sama, keselamatan tersedia untuk semua orang, kesembuhan juga tersedia untuk semua orang. Sama seperti kita menerima karunia keselamatan melalui iman, demikian juga cara kita menerima kesembuhan. Ini bukan tentang siapa diri kita atau apa yang telah kita lakukan. Ini tentang apa yang Dia lakukan yang dapat kita terima dengan cuma-cuma. Kesembuhan itu untuk kita.
Jika kita percaya di dalam hati, kita dapat menerimanya.

[Repost ; “Is there any reason that you can’t be healed?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Apakah kesembuhan hanya tergantung pada iman orang yang melayani, atau iman si penderita juga penting?”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Apakah kesembuhan hanya tergantung pada iman orang yang melayani, atau iman si penderita juga penting?”

Saya tidak percaya ini merupakan pilihan.
Iman yang melayani memang penting, tetapi kondisi hati si penderita juga penting. Tanda-tanda dan mujizat mengikuti Firman (Markus 16:20) dan mujizat tercipta sebagai buah dari “iman yang timbul karena pendengaran” (Gal. 3:5).

Menyatakan hanya iman si pelayan Tuhan saja yang diperlukan, sama dengan mempertanyakan iman Yesus.
Dia berdoa untuk orang buta dua kali (Markus 8:22-25). Apakah Yesus bergumul dengan iman-Nya dalam hal itu, ataukah si orang buta yang berurusan dengan ketidakpercayaannya?

Kisah dalam Markus 6 menjelaskan pelayanan Yesus di kota asal-Nya sendiri. Dikatakan “Dia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana… Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (Markus 6:5-6 TB).

Yakobus juga dengan jelas menyatakan: “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
Yakobus 1:6-7 (TB)
Dengan demikian, orang yang ragu-ragu dan berpikiran ganda terhalang untuk menerima dari Tuhan.

Ada karunia kesembuhan, mujizat dan iman dan kita melihat contoh seperti itu dalam Kisah Para Rasul 3:1-9.
Petrus memulai penyembuhan tetapi berdasarkan ayat lain yang telah saya bagikan, tampak jelas tidak ada ketidakpercayaan yang aktif pada orang ini.

Kisah Para Rasul 14:6-10 menggambarkan seorang lumpuh yang mendengar Paulus berkhotbah, dan Paulus “melihat” bahwa ia memiliki iman untuk disembuhkan.
Dalam hal ini, bukan Paulus yang memaksakan kesembuhan pada seseorang dengan imannya sendiri, melainkan karena “mendengar” Firman, maka lahirlah iman pada orang lumpuh itu, dan Paulus dapat melihatnya.

Contoh ini mengikuti apa yang telah saya sebutkan dari Markus 16 dan Galatia 3.
Tanda-tanda ajaib mengikuti Firman.
Iman datang dari pendengaran.

Bahkan dikatakan “Tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” sedang memproklamirkan Firman Tuhan dan Nama Yesus. Hanya itu yang diperlukan dalam beberapa kasus. Kata-kata keluar, dan Firman Tuhan membangun suasana yang membangkitkan iman.

Keselamatan dan kesembuhan bekerja menurut prinsip yang sama karena mereka adalah bagian dari penebusan yang sama. Kita tidak bisa beriman untuk menyelamatkan orang lain agar masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Kita dapat berdoa, membagikan Firman, mengasihi dan mendorong mereka, tetapi kita tidak dapat menyelamatkan mereka. Mereka sendiri yang harus percaya dan menerima karunia kebenaran.
Begitu pula dengan kesembuhan. Beberapa siap menerima kesembuhan dengan mudah dan yang lainnya tidak.
Iman orang yang melayani dapat menciptakan suasana bagi si penderita sakit untuk menerima, tetapi tetap harus ada hati yang terbuka dan bersedia menerima kesembuhan dari pihak orang yang menderita.

[Repost ; “Does healing only depend on the faith of the one ministering, or is the faith of the afflicted one also important?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Mau Tahu Rahasia Daud Mengalahkan Goliat?


Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Mau Tahu Rahasia Daud Mengalahkan Goliat?

Hidup selalu ada masalah. Kalau tanpa masalah, artinya kita sudah mati. Hanya di kuburan yang tidak ada masalah.
Jadi mau tidak mau,  cerdik mengatasi masalah adalah ketrampilan penting yang wajib dipelajari, selama kita masih hidup di dunia ini.

Sejak kecil kita sudah mendengar dan membaca kisah Daud dan Goliat.
Tetapi saya ‘miss’ sesuatu selama ini, mengapa Daud yang kecil bisa mengalahkan Goliat sang raksasa.
Nach saya ingin sharing apa yang baru saya pelajari.

Ketika itu, Goliat berteriak-teriak mengancam Raja Saul dan tentaranya, agar mengirimkan seorang wakil untuk melawannya.
Semua ketakutan mendengar ancaman itu, apalagi mereka melihat betapa besarnya tubuh Goliat yang konon sekitar 3.2meter.
iiiihhh…. Ngeriii….

Mereka semua memandang dengan mata jasmani dan mengukur kekuatan diri mereka dengan kekuatan natural mereka.

Bagaimana dengan Daud?
Daud terheran-heran ketika mendengar Goliat yang tidak bersunat berani menghina umat Allah. Daud merasa ada yang salah.

Saat menghadap Raja Saul, Daud berkata,
“Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya,
maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya.
Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini.
Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup.”

Pula kata Daud:
TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.

Kata Saul kepada Daud:
“Pergilah! TUHAN menyertai engkau.”

Perhatikan, sebelum berperang, Daud SUDAH merendahkan Goliat dan menyamakannya dengan singa dan beruang yang dibunuhnya saat menggembalakan kambing domba ayahnya. Daud Sudah Melihat Kemenangan Sebelum Berperang. Daud Yakin Allah menyertai serta memberinya kemenangan.

Yang kerap terjadi dengan kita, sebelum berperang, sudah sangat ketakutan membayangkan hal-hal buruk yang ‘kemungkinan bisa terjadi.’
Padahal statistik membuktikan 90% ketakutan kita tidak pernah terjadi.

Ditambah lagi berdoa berjam-jam hanya untuk curhat betapa mengerikan ‘Goliat (masalah)’ yang kita hadapi.
Semakin diucapkan, semakin ketakutan itu mencekam.
Semakin kita kehilangan iman.

Mengapa kita tidak belajar seperti Daud?
“Tuhan, mata jasmaniku melihat raksasa Goliat yang tingginya 3.2 meter. Tetapi mata rohaniku melihat Allah dengan pasukan balatentara surgawi, jauh lebih dahsyat dari Goliat. Aku percaya Allah yang berperang ganti aku dan memberiku kemenangan.
Aku percaya janji-Mu: Tuhan tidak pernah mempermalukan orang-orang yang menaruh harap kepada-Nya.
Aku lebih daripada pemenang karena Allah yang memberikan kekuatan kepadaku.”

Cara kita memandang masalah, jauh lebih penting daripada masalah itu sendiri.

Berdoa bukan untuk curhat tetapi mengubah persepsi kita agar kita memandangnya sesuai dengan persepsi Allah dalam memandang masalah yang kita hadapi.
Lalu kita mengingat serta mendeklarasikan janji-janji-Nya karena itulah sumber kemenangan kita.

Membangun iman dan keyakinan seperti Daud, bahwa Allah akan memberi kita kemenangan… Bahkan jarahan yang berlimpah-limpah.

Dengan cara pandang baru, kita jauh lebih tenang. Saat Tuhan memberikan hikmat-Nya, strategi apa yang harus dilakukan secara alami untuk menyelesaikan masalah, kita mudah menangkap dan mempraktekannya.

Malcolm Gladwell mengupas, dengan ukuran tubuh yang kecil, Daud jauh lebih lincah dan gerakannya lebih cepat daripada Goliat. Tubuh Goliat yang besar, meski ditutupi baju perang lengkap, dahinya tentu lebar pula. Nach batu yang melesat dari umban Daud, jauh lebih mudah mengenai sasarannya.

Ternyata dengan memandang dari sisi yang berbeda, kita justru melihat peluang kemenangan yang besar.
Menarik bukan?

Doa yang benar, mengungkapkan hikmat Tuhan.
Iman yang teguh syarat agar kita menerima jawaban doa.

Siap praktek? Yuk….

Nothing is impossible for the people of God who trust in the power of God to accomplish the will of God – David Platt.

Tidak ada yang mustahil bagi umat-Nya yang percaya bahwa dengan kuasa-Nya, Tuhan akan merealisasikan kehendak-Nya – David Platt.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
*MPOIN PLUS & PIPAKU*
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 6