Kisah Belum Berakhir…..
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Kisah Belum Berakhir…..
“Pagi bu yenny… Saya baca artikel ibu pagi ini. Terima kasih untuk kekuatan barunya Bu, sekali pun saya takut bagimana mengatasi masalah saya bu….,” chat B. Ida beberapa minggu yang lalu.
Speechless.
Saya juga tidak tahu solusinya. Masalahnya sudah terlalu rumit.
Tetapi saya melihat bahwa yang paling membebani B. Ida, karena ada perasaan bersalah karena kesalahan yang pernah terjadi puluhan tahun sebelumnya.
Saya mencoba memberikan pengertian bahwa Tuhan jika mengampuni, tidak diungkit-ungkit lagi. Support apa yang saya bisa, seperti biasa, kirim buku.
Hanya firman Tuhan jawaban bagi setiap permasalahan kita. Di luar Tuhan, kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Chat masuk pagi ini.
“Bu, terima kasih untuk doa dan support ibu ke saya. Saya amat sangat bersyukur Bu, Tuhan ijinkan saya mengenal B. Yenny.
Semakin hari hati dan pikiran saya mulai tenang.
Sekali pun saat ini saya harus kehilangan rumah, mobil dan sepeda motor Bu … untuk mengatasi masalah saya.
Bantu doa ya Bu, langkah saya Tuhan beri kelancaran. Setelah itu saya mau menata kembali hidup pribadi dan rumah tangga saya….” curhatnya pagi ini,
“Saat saya ‘getun’ (menyesal), perasaan sedih muncul dalam hati…. Tetapi di sisi lainnya, ada keyakinan, suatu saat pasti Tuhan ganti lebih daripada yang sekarang hilang .”
Trenyuh…
Tetapi saya bersyukur, B. Ida sudah tidak dicekam ketakutan lagi. Dia berharap dan kembali kepada Tuhan.
Gagalkah B. Ida? Tidak!
Selama kita bersama Tuhan dalam lembah kekelaman, Tuhan dengan mudah mengganti dan bahkan memulihkan lebih dari sebelumnya.
Hidup itu bukan kisah HC. Andersen yang happyly ever after, – berbahagia selama-lamanya -, setelah sang putri dan sang pangeran menikah.
Dalam hidup nyata, kadang apa yang dianggap kegagalan, -batu sandungan -, ketika diserahkan ke dalam tangan Tuhan justru diubah-Nya menjadi batu pijakan untuk naik ke tempat yang tinggi, yang tidak bisa dicapai jika tidak ada batu tadi.
Elisa 2 tahun kuliah di jurusan arsitektur RMIT, Melbourne, sebelum minta pindah ke jurusan Fashion Design.
Sejujurnya, saya shocked. Lhah…. biaya kuliah 2 tahun di Melbourne sia-sia dong, begitu pikiran saya saat itu.
Tetapi saat Elisa memenangkan kompetisi “Australian Fashion Award”, dalam majalah yang meliputnya di Australia ditulis bahwa design Elisa Very Architectural, sesuatu yang menjadi keunikannya. Dan tidak dimiliki oleh designer lainnya yang hanya sekolah design.
Kalau Elisa tidak pernah kuliah di arsitek, itu tidak mungkin terjadi.
Tuhan tidak pernah salah!
Kuncinya:
Serahkan segala sesuatu ke dalam tangan Tuhan maka bahan yang bagi kita ‘amburadul’, Tuhan bisa meramunya menjadi sesuatu yang luar biasa. Yang tidak pernah terpikirkan oleh otak kita yang hanya sebesar kacang – your peanut brain, istilah Greg Mohr, guru saya – dan kita akan terkagum-kagum. Dia Allah… Apakah sich yang sulit bagi-Nya?
Seorang sahabat yang saya kenal di sosmed, P. Irsan, namanya dari Binjai, Sumatra Utara, bersaksi dan sangat menguatkan. Beliau satu-satunya sohib yang paling unik, panggil saya dengan sebutan Sucouw (nenek guru alias gurunya guru), panggilan ala dunia persilatan Kang-Ouw….
Siapa yang suka baca cerita silat?
Tunjuk jari
Nach pasti familiar dengan istilah ini.
“Ini saya mau kesaksian nih …. Tahun yg lalu sekitar bulan bulan Maret/April , covid melanda. Udah ampun aku…., kredit macet, udah gak tahan, udah mau meledak.
Mau minta tolong ke mana, semua kawan susah, gak ngerti lagi mau gimana?
Ada kawan di Batam, tapi hubungan 15 tahun ini gak pernah di warnai pinjam meminjam maka gak berani buka suara juga.
Anak-anak udah minum teh manis sebagai pengganti susu. Ekonomi udah hancur pokoknya. Makan bisa hemat, kredit gak bisa tunda. Di relaksasi kenyataannya cuma diperpanjang jadwal pembayarannya.
Tiba tiba jumpa renungan Seruput Kopi Cantik, kok sepertinya bicara personal. Maka nya ada dorongan langsung pengen kenalan langsung , ini siapa orang hebat yg bisa tulis renungan gitu.
Rohnya sama gitu, ibarat vitamin, saya perlu support dari Tuhan. Roh ketakutan membuat saya tak bisa lagi melihat Tuhan lagi,”
P. Irsan menjelaskan.
“Seiring waktu, Tuhan kasi ketenangan, daya tahan, keuletan, kesabaran, dan jalan keluar sehingga bisa melewati tahun lalu yang berat.
Ketika tak ada tangan yang mau menolong, Tangan Tuhan yg langsung terulur menolong kami.
Sekarang bisnisku mulai pulih.
Anak-anak boleh makan enak tiap hari. Mau roti yang harga 5 RB atau 20 RB pun ok. Kalo bukan dari Tuhan, siapa yang mau tolong?
Kredit lancar. Kami bebas covid. Walau pun kota Binjai statusnya merah, kiri kanan tetangga depan belakang kena covid, tapi kami gak kena. Tuhan pelihara dan selalu bisa diandalkan. ,
Gak ada vaksin di sini.”
Sungguh kesaksian yang menguatkan dan menggembirakan.
Saya sengaja menulis artikel ini untuk B. Ida. Kalau P. Irsan bercerita akhir tahun lalu, ceritanya juga tidak happy-ending.
B. Ida masih dalam proses menuju kemenangan.
Saya mengirimkan draft artikel ini, minta ijin P. Irsan. Saya copy – paste apa adanya. Beliau berpesan,
“Tolong bilang Bu Ida….16 tahun lalu anak di kandungan istriku 9 bulan tinggal lahir, tiba-tiba meninggal. Habis uang, badan sakit, stres, uang habis, malu, orang pun gak berani datang. Tetapi sekarang hidupku diberkati. Tetap semangat B. Ida. Tuhan sanggup memberi kepastian, di dunia yang penuh dengan ketidakpastian ini.”
Berikan pena hidup kita kepada Tuhan. Biarkan Dia menuliskan kisah hidup kita yang mengagumkan!
God can change the things that you think are hopeless. Let His power change things, but first let Him change you – Roy Lessin.
Tuhan bisa mengubah keadaan yang Anda pikir sudah tidak ada harapan. Biarlah kuasa-Nya yang mengubah keadaan, tetapi pertama-tama biarkan Dia mengubah diri Anda terlebih dahulu – Roy Lessin.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN