Seberapa sering kita merasa kekurangan sumber daya, kehabisan energi, kurang berbakat dan tidak memiliki apa pun yang bisa diberikan? Yang benar, perasaan itu mewakili kedagingan serta pemikiran alami kita, bukan manusia roh kita. Jika saja kita bersedia belajar hidup dalam Roh, maka dari roh kita yang sudah lahir baru, kita akan melihat bahwa sumber daya surga tidak terbatas. Tidak hanya itu, saat memberikan apa yang telah kita terima, maka apa yang kita berikan, akan dipulihkan bahkan dilipatgandakan!
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. 2 Korintus 4:18 (TB).
Kita cenderung mengevaluasi segala sesuatu dengan mata alami dan pengetahuan kita yang terbatas. Kita membuat keputusan berdasarkan logika. Karena itu, kita berjalan di dunia yang penuh dengan keterbatasan.
Masalahnya terletak pada kenyataan, kita menghabiskan lebih banyak waktu untuk memikirkan apa yang tidak kita miliki daripada memikirkan apa yang kita miliki. Para murid bersalah dalam hal ini, ketika mereka memberi tahu Yesus bahwa mereka tidak memiliki cukup makanan untuk memberi makan ribuan orang yang mengikuti-Nya. Mereka terpaku pada apa yang tidak mereka miliki, tetapi Yesus bertanya kepada mereka apa yang mereka miliki! Lima roti dan dua ikan sudah cukup! Dia menggunakan mata roh-Nya untuk melihatnya lebih dari cukup. Kita juga bisa melakukan hal yang sama!
Jika sumber daya dari Tuhan itu gratis dan tidak terbatas, maka itu cukup untuk Anda dan saya… ..dan lebih dari cukup! Kita dapat memberi dengan bebas karena kita telah menerima dengan bebas! Lihatlah diri kita berkelimpahan dan dipenuhi dengan sumber daya surga, karunia Roh, anugerah dan kasih untuk memberkati orang lain. Ada tersedia lebih banyak daripada yang kita butuhkan.
“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Lukas 6:38 (TB).
[Repost ; “Limitless!”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].
YennyIndra TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC MPOIN PLUS & PIPAKU PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN
Natural & Supernatural Adalah Kunci Sukses! Sudah Dipraktikkan?
Kita kerap terjebak dalam ekstrem kiri atau ekstrem kanan. Saat sakit, ada yang 100% percaya dokter dan medis, serta menolak hal-hal supernatural. “Mustahil”, ujarnya. Sebaliknya, ada yang 100% anti dokter dan obat-obatan. Pokoknya harus yang rohani. Lihat dokter dan obat, langsung kabur.
Nach, yang betul yang mana hayooo…?
Bersyukur Sekolah di Charis, jadi ada panutan. Greg Mohr menjelaskan, Manusia tidak hanya hidup dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Artinya, Manusia butuh roti dan butuh juga firman Allah. Butuh yang natural dan butuh yang supernatural.
Lalu kalau sakit bagaimana? Greg Mohr memberi teladan, pertama-tama dia akan berdoa dulu. Ada sakit yang disebabkan hal-hal natural, maka penyembuhannya secara natural. Ada sakit karena hal-hal yang berhubungan dengan roh, maka harus disembuhkan secara rohani. Tuhan yang memberi kita hikmat-Nya.
Greg bercerita, dia jarang sekali ke dokter dan minum obat. Saat sakit, dia mengusahakan kesembuhan secara rohani dulu. Jika sakit berlanjut, dia tidak keberatan untuk ke dokter dan minum obat. Tetapi penting dicatat, saat ke dokter dan minta obat, sikap hati Greg adalah melihat dokter dan obat sebagai sarana Tuhan untuk menyembuhkannya. Greg tidak beriman kepada dokter dan obatnya, tetapi mengharapkan kesembuhannya dari Tuhan. Yang Natural bisa bekerjasama dengan yang Supernatural. Kita harus seimbang. Kepandaian dokter, dari Tuhan. Penemuan obat-obatan juga hikmat dari Tuhan. Bahkan bahan-bahan alaminya, ciptaan Tuhan. Saya pun mengalaminya.
Ketika menderita hipertiroid, saya tahu bahwa secara rohani, kesembuhan sudah ada di dalam roh saya. Tinggal bagaimana saya memanifestasikan kesembuhan itu di dalam tubuh jasmani saya.
Sejak awal saya ke dokter dan konsumsi obat. Secara rohani, saya terus menerus belajar tentang Kesembuhan Ilahi, bagaimana caranya? Saya mendeklarasikan janji-janji kesembuhan dan menggali firman terutama tentang kesembuhan.
Waktu pun berlalu. Saya mencoba stop obat. Membaik. Berat badan dari 45kg sudah naik menjadi 49 kg. Padahal hipertiroid ciri utamanya, berat badan turun dan jantung berdebar-debar di malam hari.
Oneday, ada kabar buruk tentang teman saya yang hampir mati. Saya ketakutan. Dan iblis punya pijakan melalui rasa takut yang mencekam. Saya pun diserangnya. Dalam seminggu, berat badan saya turun 3kg. Oooh…. ? Saya pun minum obat lagi.
Saya sekolah. Tiap hari belajar Firman Tuhan. Firman itu roh dan hidup. Dengan berjalannya waktu, iman semakin kuat. Bergaul dengan teman-teman yang sembuh dari berbagai penyakit mengerikan: lupus, Guillain-Barré syndrome yang bikin Yuliadi lumpuh, lever akut, kanker dll. Kalau orang lain disembuhkan, saya juga akan disembuhkan. Tinggal kapan waktunya? Saya pun berdoa, bertanya kepada Tuhan.
Hingga suatu ketika P. Suhono menyuruh saya stop obat. Dan saat stop obat, hingga kini, saya sembuh total. Hipertiroid yang merupakan masalah hormon dan secara medis tidak bisa disembuhkan, tetapi saya sembuh. Artinya, saya sembuh dengan kombinasi antara yang Natural dan Supernatural.
Demikian juga di bidang lainnya dalam kehidupan. Tuhan sudah memberi manusia kelimpahan dan kemakmuran, dalam bentuk potensi. Bukan uang atau hal-hal yang berupa materi. Ketika kita melakukan bagian kita secara natural, yaitu bekerja, berbisnis dan berusaha, jika kita tidak memperoleh anugerah perkenanan Tuhan, hasilnya hanya 3, misalnya. Karena kita mendapatkan perkenanan Tuhan, yang hasilnya seharusnya 3, diberi percepatan dan keberhasilan oleh Tuhan, sehingga mendapatkan hasil 8. Yg 5 itu adalah hasil anugerah Tuhan.
Prinsipnya, kita mengerjakan yang natural, Tuhan menambahkan yang supernatural, Sehingga kita bisa jadi ‘Superman / Superwoman’. Tapi ingat, semua keberhasilan kita karena Tuhan, bukan karena kuat dan hebatnya kita.
Penting diingat pula, meski kita berdoa habis-habisan, jika kita tidak mengerjakan yang natural, dengan cara bekerja, maka yang supernatural tidak terjadi. Apanya yang mau dipercepat? Make sense?
Ada teman yang mengeluh, apa pun yang dikerjakannya gagal. ‘Balung Kere’, kata Orang Jawa, maksudnya, memang sudah ditakdirkan miskin dari sononya. Benarkah? Sama sekali tidak!
Tuhan tidak pilih kasih. Semua orang yang menerima-Nya mendapatkan anugerah yang sama. Apa itu anugerah? Apa pun yang kita butuhkan dalam hidup. Masalahnya, anugerah bisa berkurang dan bisa dilipatgandakan.
Bagaimana cara melipatgandakan anugerah? Dengan menjadi orang yang rendah hati.
Apa definisi orang yang rendah hati? Orang yang sepakat dengan perkataan Tuhan dan bergantung sepenuh hati kepada-Nya.
Artinya, asalkan kita bersedia sepakat dengan perkataan Tuhan dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya, maka kita akan dilimpahi dengan anugerah.
“Berkat dan tanda-tanda ajaib, termasuk mujijat pertolongan Tuhan, itu mengejar orang yang percaya kepada Tuhan. Dan bukan sebaliknya”, ujar Greg Mohr.
Kesimpulannya, gak usah sibuk mengejar berkat dan kesembuhan. Tetapi fokus kejarlah kerendahan hati maka segala sesuatu akan berada pada tempat yang seharusnya.
Menarik bukan?
Once God’s favor is upon our lives, it cannot be stopped! The only thing that can get us out of God’s blessing, is our own unbelief and negative attitude. – Andrew Womack.
Sekali perkenanan Allah ada atas hidupkita, itu tidak dapat dihentikan! Satu-satunya hal yang dapat mengeluarkan kita dari berkat Allah, adalah ketidakpercayaan dan sikap negatif kita sendiri. – Andrew Womack.
YennyIndra TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC MPOIN PLUS & PIPAKU PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN