Tuhan Mengirimkan ‘Malaikat’-Nya Bak MacGyver. Mau Dengar? Ini Kisahnya!
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Tuhan Mengirimkan ‘Makaikat’-Nya. Mau Dengar? Ini Kisahnya!
Apakah berkat hanya dalam bentuk uang, materi dan aset?
Tidak!
Tuhan memberi kami berkat luar biasa, yaitu sahabat baik sekaligus guru juga saudara seiman. Komplit plit plit plit…
Sungguh suatu anugerah yang luar biasa!
Sabtu pagi, P. Henry dan Rosita datang ke rumah membawakan bubur ikan gabus yang nikmatnya,…. Alamak!.
Jempol 5 pokoknya!
(Yang satu pinjam jempol tetangga… Wkwkwk…)
P. Henry ini bak MacGyver… Apa saja dia bisa.
Siapa yang suka nonton serial TV MacGyver?
Ayooo tunjuk jari…
Nach lho ketahuan…berapa umurnya?
MacGyver tokoh dalam film serial TV tahun 80-90 an, digambarkan sebagai pribadi yang kreatif, banyak akal dan serba bisa.
Apa saja bisa dipakainya menjadi alat, yang akhirnya menjadi solusi dari masalah yang dihadapinya.
Nach… P. Henry persis seperti itu.
Prinsipnya, asal mau belajar, semua pasti bisa.
Beliau jago masak, ahli tanaman, ikan, karang laut, bangunan, mesin-mesin hingga kalau ada mesin di pabriknya yang rusak, P. Henry juga yang turun tangan.
Ada kemiripan dengan P. Indra, tetapi P. Indra mengakui, P. Henry jauh lebih teliti dan detil.
Apa saja dia suka dan dipelajari dengan mendalam.
“Ko Henry itu ibarat anak hiperaktif. Gak bisa diam. Ada saja yang dikerjain…,” komentar Rosita, istrinya.
Kami berkenalan saat tour ke Balkan beberapa tahun lalu. Ramai, akrab dan menyenangkan. Tetapi seperti biasa, setelah tour kembali ke habitat masing-masing, jarang saling kontak.
Tanpa sengaja saat berbelanja di Qbig Mall, BSD, bertemu P. Henry dan Rosita. Ternyata sekarang mereka tinggal di Lancewood, Navapark. Sementara kami tinggal di Lakewood, Navapark. Bertetangga dong…. Duh, senangnya….
Sejak dulu saya suka bercanda dengan teman-teman yang jago masak,
“Mestinya kita bertetangga ya… Habis aku ga bisa masak wkwkwk….”
Rupanya ucapan kita bak doa. Sekarang Tuhan benar-benar memberi saya tetangga yang jagoan masak, P. Henry dan Rosita.
Murah hati pula… Masakan enak pun berdatangan silih berganti.
Menjelang Michelle pulang ke Amerika, kiriman makanan datang. Sampai Michelle bertanya, apakah saya bercerita pada Om Henry dan Tante Rosita makanan apa yang Michelle suka?
Karena pas sekali, yang dikirim justru masakan yang sedang diidam-idamkan oleh Michelle dan itu jenis masakan yang tidak biasa. Koq bisa tahu?
Wow…. Padahal saya tidak cerita apa-apa.
Kebetulan?
Tentu tidak!
Tuhan menunjukkan kasih-Nya kepada Michelle dan keluarga kami, dengan memakai ‘malaikat’-Nya, P. Henry dan Rosita.
Yang unik lagi, taman kami cukup luas sekitar 350 m2. Karena P. Indra suka golf maka sejak dulu dia paham soal rumput. Di rumah kami di Solo, dulu kami punya mini golf. Jadilah di Navapark taman kami ditanami rumput. P. Indra sudah paham cara merawatnya.
Tetapi untuk tanaman hias dan bunga-bungaan, apalagi yang jenis bonsai, kami awam sekali. P. Henry jago sekali dari tanaman hias hingga buah dan bonsai. Beliau sangat menguasai hingga ke detil-detilnya. Jadilah P. Indra berguru pada P. Henry.
Tuhan baik. Selalu menyediakan apa pun yang kami perlukan, tepat pada waktunya.
Tidak hanya diajarin, kami ditemani belanja, dipilihkan, bahkan P. Henry yang begitu repotnya hingga membelikan pot lengkap dengan memindahkannya.
Wow…. Kami tinggal terima cantiknya. 🙂
Sungguh berkat yang luar biasa….
Tak ternilai harganya….
Ssst… Saat artikel ini akan di post, kami dipilihkan P. Henry dan Rosita, pohon anggur brazil. Lucunya… Buahnya banyak menempel pada batang hingga ranting-rantingnya. Saat browsing di google ada foto pohon anggur Brazil… wow… seperti sarang serangga. Anggur Brazil yang kami beli sudah lumayan banyak buahnya, tapi belum sebanyak sarang serangga.
“Aduh … Sampai merinding.. malah pingin saya garuk,” komentar Bu Henny
Stop sampai disitu?
Tidak!
Pagi-pagi P. Henry datang mengantar hadiah berupa burung beo lengkap dengan sangkarnya. Karena menurut beliau, cocok sekali ditaruh di pohon mangga di taman kami.
“Burung beo salah pergaulan,” kata P. Henry
“Burung beo ini suka sekali menirukan suara ayam… Hahaha…..”
Betul sekali… Pagi-pagi ada suara ayam berkokok. Kerapkali tukang taman atau tamu kaget, koq tiba-tiba ada suara ayam.
Kami pun tertawa gembira… Lucu…
Rupanya suatu ketika P. Henry dan Rosita akan pergi ke luar negeri. Si beo dititipkan di bengkel milik keponakannya. Di samping bengkel ada ayam yang berkokok. Jadilah si beo belajar berkokok dan menirukan suara-suara burung di sana.
Unik dan lucu….
Saya pun tidak henti-hentinya bersyukur.
Setiap pagi ada sekitar 8-10 burung-burung kecil seperti burung gereja dan burung kutilang liar mampir di taman. Jauh sebelum bertemu P. Henry dan Rosita, saya mengusulkan pada P. Indra, pasang rumah-rumahan kecil diberi makanan burung, supaya burung-burung liar mampir.
Saya suka….
Tuhan mendengar kerinduan hati saya, selain burung-burung liar yang mampir, ternyata Tuhan mengirimkan burung beo melalui ‘malaikat’-Nya, P. Henry dan Rosita.
Kemarin diberi mainan baru lagi dari P. Henry, 3 macam ikan cupang yang cantik.
Teringat Rheva yang pertama kali bercerita tentang Ikan Cupang yang bikin dia jatuh hati.
Tuhan selalu memberi lebih daripada apa yang bisa kita pikirkan.
Di tengah suasana pandemi, kami berlibur ke villa P. Henry dan Rosita di Vimala Hills.
Begitu banyak orang yang phobia hingga ada yang sudah hampir setahun tidak berani keluar rumah, bahkan ada juga yang keluar kamar pun tidak berani, karena takut covid. Kalau kami masih bisa menikmati liburan ke Vimala Hills, itu sebuah kemewahan. Kami masih bisa menikmati hidup dengan normal dan tetap sehat.
Ketika menghitung berkat-berkat-Nya, sungguh saya merasa amat ‘kaya’ dan dicintai Tuhan melalui teman-teman dan orang-orang disekiling saya.
Saya diberi karunia untuk menikmati berkat-berkat-Nya.
Life is so good.
Tuhan teramat baik dan sangat baik. Semua diatur-Nya sedemikian rupa sampai speechless.
Mau hidup bahagia, bebas ketakutan dan menikmati kebaikan-Nya?
Mari kita prioritaskan Tuhan jadi utama dan terutama dalam hidup kita, maka segala sesuatu akan berada di tempat yang seharusnya.
The life that counts blessings discovers its yielding more than it seems. – Ann Voskamp.
Kehidupan yang senantiasa menghitung berkat-berkat yang diterimanya, menemukan hasil jauh lebih banyak daripada yang terlihat – Ann Voskamp
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN