Refleksi Akhir Tahun 2020 & Persiapan Menyambut 2021
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Refleksi Akhir Tahun 2020 & Persiapan Menyambut 2021
Saat menoleh ke belakang, sungguh Tahun 2020 adalah tahun yang penuh kejutan. Virus Covid yang tiba-tiba hadir, memporak-porandakan berbagai rencana dan kehidupan banyak orang.
Beberapa teman pulang ke surga secara mendadak dan ketakutan merebak di mana-mana. Bersyukur pengenalan terhadap Tuhan sudah makin mantap, sehingga kami bebas dari ketakutan. Rasa aman karena sadar akan penyertaan Tuhan: Dia tidak pernah meninggalkan mau pun membiarkan kami. Thanks God!
Kami sempat gamang, bagaimana harus berbisnis di tahun 2020 dengan adanya PSBB? Rencana liburan ke Eropa di bulan Maret batal.
Sungguh membingungkan! Belum pernah terjadi di sepanjang sejarah.
Pada penutup tahun 2020, saya mengucap syukur kepada Tuhan, tahun yang tidak mudah namun saya tetap melihat penyertaan Tuhan yang setia.
Teringat nyanyian Raja Daud:
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Memang Tahun 2020 tidak mudah tetapi Tuhan menopang tangan kami, sehingga bisa melewatinya dengan baik.
Apakah karena kami baik dan melakukan sesuatu?
Tidak!
Semua karena anugerah-Nya, yang diberikan gratis pada semua orang.
Kalau memang untuk semua orang, mengapa ada yang survive dan ada yang tidak?
Dunia dijalankan berdasarkan hukum.
Ada hukum Kerajaan Surga dan ada hukum Dunia.
Ada hukum gravitasi, hukum archimedes dll.
Hukum itulah yang mengatur kehidupan manusia.
Hukum gravitasi menjaga agar mobil tidak melayang-layang ke udara. Tetapi jika ada orang yang sengaja melompat dari gedung yang tinggi, karena salah memanfaatkan hukum gravitasi, dia pasti jatuh ke bawah pula.
Bukan karena Tuhan tidak adil. Itu pilihan manusia dalam menggunakan hukum-hukum yang sudah ditetapkan-Nya, berlaku untuk semua orang, sama rata & sama rasa.
Ada yang protes, “orang yang tidak beribadah kepada Tuhan koq justru diberkati? Saya yang beribadah dengan rajin, justru tidak diberkati?”
Orang itu tidak beribadah, tetapi menyelaraskan diri dengan hukum alam atau hukum yang ditetapkan Tuhan. Sedangkan yang protes, rajin beribadah tetapi hidupnya berlawanan dengan hukum Tuhan.
Manusialah yang harus menyesuaikan diri dengan hukum alam yang ada. Demikian puka dengan hukum dunia dan hukum kerajaan surga.
Allah itu adil, memberikan kepada setiap orang kebebasan, kita hendak hidup berdasarkan hukum yang mana?
Masing-masing ada aturan, konsekuensi serta hasilnya masing-masing.
Ibarat kita main bulutangkis, aturannya tentu berbeda dengan permainan tenis, apalagi golf.
Nach kita sendiri yang harus memilih.
Salah satu keputusan terbaik saya beberapa tahun terakhir ini, adalah memilih Sekolah di Charis.
Dengan sekolah, saya ditempa untuk fokus dan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan mindset- cara pikir dan pola pandang yang benar. Mendapatkan teladan nyata, bagaimana guru-guru dan teman-teman yang menghidupi sepenuhnya Hukum Kerajaan Allah. Ternyata hidup jadi jauh lebih sederhana dan penuh damai sejahtera.
Hukum Dunia mengajarkan harus paling top, paling hebat, paling gemerlap, untuk mencapai kesuksesan.
Harus promosi diri supaya dikenal. Mendekati orang-orang top dan kaya, supaya bisa mendaoatkan proyek-proyek besar.
Hukum Kerajaan Allah mengajarkan prioritaskan Tuhan, maka semuanya akan dicukupkan. Bahkan lebih daripada yang kita butuhkan, meski tidak gebyar-gebyar. Penuh damai sejahtera dan ketentraman.
When you flow with The Lord, you will find, all things fall into place. Ketika kita mengalir bersama Tuhan, kita akan menemukan, segala sesuatu berada pada tempat yang seharusnya., ujar orang bijak.
Saya masih belajar pada tahap awal. Tetapi saya sudah melihat hasilnya. Terbukti tahun 2020 bisa kami lewati dengan baik. Semua Tuhan cukupkan dan Dia menopang kami dengan tangan kanan-Nya yang membawa kemenangan.
Sejak kecil saya termasuk yang biasa-biasa saja dan hingga kini, juga. Tetapi Tuhan yang ada di dalam saya sungguh luar biasa. Setiap kali menghitung berkat-berkat dan mengingat pertolongan demi pertolongan-Nya, saya terpukau….
Siapakah aku ini Tuhan? Jadi biji mata-Mu…, mengutip nyanyian Raja Daud.
Lalu apa rahasianya?
Semakin kita menyelaraskan diri dengan Hukum Kerajaan Allah, semakin banyak anugerah Tuhan mengalir dalam kehidupan kita.
Berkat dan anugerah Tuhan itu gratis dan diberikan kepada semua manusia, sama rata dan sama rasa. Ibarat aliran listrik yang mengalir, semua orang bisa mengaksesnya.
Tinggal kita sendiri yang memilih, apakah kita menjadikan diri kita ini, karet atau tembaga?
Masih ingat pelajaran fisika?
Karet itu tidak bisa mengalirkan listrik. Justru menghambatnya. Listriknya tersedia, tapi tidak bisa mengalir. Akibatnya anugerah Tuhan juga terhambat.
Sebaliknya, tembaga itu penghantar listrik yang baik.
Ketika kita menjadikan diri kita itu tembaga yang baik dan berkualitas, otomatis anugerah Tuhan mengalir dengan sangat lancar.
Mari kita selaraskan hidup kita dengan hukum Kerajaan Allah, agar hidup kita damai, dipenuhi dengan sukacita dan apa pun yang kita butuhkan, Tuhan mencukupkan.
Tahun 2021 masih berupa misteri, serba tidak pasti. Tetapi kita bisa berpegang, bergantung pada Allah kita yang pasti dan selalu bisa diandalkan!
Siap?
Only God can be our stability in an unstable world and our certainty in uncertain times -Roy Lessin.
Hanya Tuhan yang bisa membuat kita stabil di dalam dunia yang tidak stabil ini dan menjadi kepastian pada waktu-waktu yang serba tidak pasti -Roy Lessin.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN