Tuhan, Mengapa Hidupku Tidak Seperti Yang Kuharapkan?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Tuhan, Mengapa Hidupku Tidak Seperti Yang Kuharapkan?
Pertanyaan yang sangat manusiawi. Kita merasa sudah berdoa, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Ketika jawaban doa tiba, begitu yakin, ini kehendak Tuhan. Namun dalam perjalanannya, ternyata tidak mulus.
Kecewa….
Familiar dengan kisah ini?
Siapa yang pernah mengalaminya? Saya pun tunjuk jari!
Galau! Mengapa Tuhan?
Berbagai perasaan tercampur aduk membuncah dalam dada.
Ketika saat teduh, merenung.
Sungguh beruntung karena selama ini berusaha selalu fokus pada Tuhan dan firman-Nya, dalam keadaan terjepit, terpuruk, galau dan kecewa pun, yang mucul adalah firman.
Tuhan mengingatkan, Yusuf mendapat mimpi dari Tuhan. Saudara-saudara dan orangtuanya akan menyembah dia. Artinya, Yusuf akan menjadi orang ‘besar’ dan terhormat.
Tetapi apa yang terjadi?
Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya, menjadi budak di Mesir. Tidak cukup disitu saja, difitnah istri majikannya – menolak diajak berzinah-. Justru karena mempertahankan kekudusan dan kebenaran, Yusuf masuk dalam penjara.
Berbuat baik menolong mengartikan mimpi sang juru minuman raja. Yusuf berpesan, sampaikan kepada raja, permasalahanku… Juru minuman lupa pula…
Triple masalah dan kekecewaan.
Apakah ada tanda – tanda mimpinya akan terwujud? Sama sekali tidak!
Kalau saya jadi Yusuf tentunya sudah sangat-sangat kecewa dan marah kepada Tuhan.
Untunglah Yusuf tidak demikian. Dia tetap percaya janji Tuhan itu Ya dan Amin. Yusuf tetap menjaga sikap baik dan excellent. Dia tetap mempercayai Tuhan dan tidak luntur pengharapannya.
Tibalah saatnya tidak ada seorang pun yang dapat mengartikan mimpi raja. Juru minuman pun ingat pada Yusuf.
Yusuf mampu mengartikan mimpi raja karena dia menjaga hubungan yang intim dan kudus dengan Tuhan. Dan hanya dalam hitungan menit, Yusuf dari narapidana, dalam sekejap menjadi Perdana Menteri Mesir.
Amazing!
Berangkat bertemu raja statusnya narapidana, pulangnya berstatus sebagai Perdana Menteri.
Apakah jalan Tuhan seperti yang saya pikirkan?
Sama sekali tidak!
Kembali ke laptop, masalah saya.
Mungkin saja memang jalannya tidak mulus seperti yang saya harapkan.
Apakah saya berdoa? Ya
Apakah berdoa dalam roh? Ya.
Apakah baca firman rutin? Ya.
Berarti memenuhi syarat bahwa Allah turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi saya yang mengasihi Dia, yaitu bagi saya yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Segala artinya semua, termasuk yang dalam pandangan atau pikiran saya merupakan kejadian buruk. Tuhan bisa mengubah batu sandungan menjadi stepping stone, batu pijakan, yang membawa saya naik ke tempat yang tidak bisa saya capai tanpa adanya batu tersebut.
Wow …keren!
When everything seems to be going against you, remember that the airplane takes off against the wind, not with it, Ketika segala sesuatu tampak melawan Anda, ingatlah bahwa pesawat terbang melawan angin, bukan mengikutinya. – Henry Ford. Inilah cara pikir orang sukses!
Inilah bedanya jika pikiran kita diisi dengan kebenaran firman Tuhan. Tidak sempat stress karena yang diingatkan Tuhan justru membawa sukacita dan pengharapan, meski pun secara kasat mata belum kelihatan.
Tengah merenungkan hal ini, chat masuk dari Daniel Tirtayasa, adik kelas di Charis.
- Kita hidup sesuai dengan rencana Tuhan, bukan rencana kita sendiri.
- Tuhan bisa memakai segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Itu artinya Dia tidak menjanjikan semua hal baik terjadi atas hidup kita.
- Kehendak tertinggi dari Tuhan adalah melakukan hal yang baik bagi anak-anak yang telah dipilih-Nya dari semula
Saya sadar, Tuhan menyertai dalam setiap langkah hidup saya. Mungkin saja saya tidak mengerti, seperti Yusuf bertanya-tanya: ke mana arah semua ini?
Gak masuk akal blas….
Tapi tanpa Yusuf dijual sebagai budak dan masuk penjara, Yusuf tidak punya kesempatan bertemu dengan raja.
Jadi dengan cara yang sama, meski pun saya tidak mengerti arah semua ini ke mana, tetapi saya mengerti dan mengenal Allahku yang terbukti senantiasa bisa dipercaya: rancangan-Nya senantiasa yang terbaik bagi hidup anak-anak-Nya.
Itu saja yang saya pegang.
Andrew Wommack mengajarkan, dalam hidup bisa saja kita tidak betul-betul pas mengikuti arahan Tuhan. Jangan merasa tertuduh. Kita sudah melakukan yang terbaik mengikuti-Nya. Melenceng sedikit?
Segera kembali ke track yang benar. Seperti orang mengendarai mobil, setir perlu diputar sedikit ke kanan atau ke kiri agar tetap lurus. Yang penting jaga hati dan motivasi kita benar di hadapan Tuhan. Karena motivasi hati kita itulah yang diperhitungkan Allah.
Bagaimana kalau ada yang memang sengaja berbuat kesalahan dan melenceng jauh?
Sama saja. Segera bertobat dan kembali kepada Tuhan. Dia Allah yang Maha-pengampun. Allah akan mengajar kita di sepanjang jalan yang terbaik bagi kehidupan kita, jika saja kita mengijinkannya.
Bagaimana pendapat Anda?
Don’t be afraid, for I am with you! Don’t be frightened, for I am your God! I strengthen you – yes, I help you – yes, I uphold you with my saving right hand!
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN