“Adakah Iman di dalam Akun Rekening Anda?”
“Adakah Iman di dalam Akun Rekening Anda?”
Beberapa waktu lalu kami membeli beberapa furnitur atau perabot baru. Ketika tiba waktunya untuk membayar tagihan, saya tidak berlutut dan memohon kepada penjual untuk memberi saya perabotnya. Saya tidak menyerahkan kartu kredit atau ATM bank saya kepadanya dengan ketakutan dan gemetar, tidak yakin apakah akan diterima atau tidak. Ketika saya membeli perabot rumah, saya memiliki keyakinan penuh bahwa apa yang diwakili oleh kartu bank saya lebih dari cukup untuk menyelesaikan pembayaran transaksinya.
Kami memiliki iman ketika kami membelanjakan uang yang kami peroleh. Itu adalah uang kami dan uang itu akan membeli kopi jika kami menghendaki, atau membayar sewa, membeli sepatu baru jika kami mau. Uang akan mengikuti keinginan orang yang memilikinya. Orang yang memiliki uang tidak berpikir dua kali kuatir uangnya akan ditolak. Dia memiliki otoritas atas uang di tangannya dan dapat memerintahkannya membeli apa yang dia inginkan.
Kunci iman adalah mengetahui siapa dan apa yang ada di bawah otoritas kita. Iman tidak rumit ketika otoritas ditetapkan. Yesus menyebut iman sebagai seorang hamba dalam Lukas 17: 6-9.
Ketika Anda memiliki pewahyuan tentang wewenang atau otoritas kita, maka kita akan berbicara serta memerintahkan, dan segala sesuatunya akan mematuhi kita. Ini bukan masalah besar. Ketika kita tidak yakin dengan otoritas yang kita miliki, kita akan berbicara atau memerintah, dan berharap sesuatu terjadi, atau menunggu untuk melihat apakah sesuatu terjadi. Ketika kita tidak yakin dengan otoritas yang kita miliki, kita berjalan dengan melihat apa yang kelihatan oleh mata, dan bukan dengan iman.
Pergumulan kita dengan iman sesungguhnya adalah pergumulan memahami otoritas kita di dalam Kristus. Sekedar mengetahui bahwa Tuhan dapat menyembuhkan, atau Tuhan dapat membebaskan bukanlah iman. Apa yang kita tahu sesuatu yang benar di dalam pikiran kita, tidaklah berarti bahwa iman telah lahir di dalam hati kita.
Iman itu seperti uang, menanggapi dan meresponi pengetahuan kita tentang otoritas. Saya tidak dapat membelanjakan uang Anda tetapi saya dapat membelanjakan uang saya karena saya tahu itu milik saya. Ketika saya memahami bahwa penyakit, kegagalan, dan kehilangan berada di bawah otoritas dan kekuasaan saya, maka saya dapat berjalan dengan iman yang sempurna dan melihat kebutuhan itu terpenuhi. Saya tahu dengan pasti, Tuhan telah menyediakan dan telah memberi saya otoritas serta kuasa untuk menggunakan apa yang sudah disediakan-Nya bagi kita. Tidak ada kekurangan dalam Kerajaan Allah!
Seberapa banyak iman yang tersimpan dalam ‘rekening’ Anda? Sebanyak yang bisa Anda pahami dengan roh Anda!
Saat kita mendapatkan pewahyuan tentang otoritas kita di dalam Kristus, iman Allah di dalam kita akan melompat menjadi tindakan. Iman timbul karena mendengarkan Firman Tuhan (perjanjian covenant dengan-Nya) di dalam roh Anda. Ketika Anda tahu bahwa Anda memiliki uang di bank, Anda berbelanja tanpa rasa takut. Ketika Anda tahu bahwa Anda mengetahui kasih-Nya dan siapa Anda di dalam Kristus, Anda menerima kesembuhan, pembebasan dan penyediaan saat beristirahat di dalam Dia. Itu adalah warisanmu!
Note:
Covenant artinya kesepakatan antara Tuhan dan umat-Nya (di dalam Alkitab) di mana Tuhan membuat janji-janji tertentu dan menuntut perilaku tertentu dari mereka sebagai balasannya.
Sumber: https://www.google.com/amp/s/m.artikata.com/arti-42907-covenant.html
[Repost ; “Is There Faith In Your Account?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].