“Apakah Kita Hidup Mandiri atau Bergantung Pada-Nya?”
“Apakah Kita Hidup Mandiri atau Bergantung Pada-Nya?”
Sebagian besar orang bergumul dalam hidup, karena mereka secara sadar atau tidak sadar telah memilih mandiri terpisah dari Tuhan. Berbagai pikiran, kata-kata, dan tindakan independen mengakibatkan terjadinya kebingungan dan perasaan terhilang. Kemerdekaan melepaskan semua kebusukan yang ada di dunia. Kita tidak diciptakan untuk hidup terpisah dari Tuhan.
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Yohanes 15:5 (TB)
Manusia diciptakan untuk hidup selaras dengan Tuhan; untuk memikirkan pikiran-Nya, mengucapkan perkataan-Nya, melakukan pekerjaan-Nya, dan memenuhi tujuan-Nya di bumi. Inilah hidup dan terang yang sejati.
Karena bersamamu adalah sumber kehidupan;
Dalam terang-Mu kami melihat terang. (Maz.36:7-9)
Tidak ada yang lebih memuaskan daripada menemukan identitas sejati kita di dalam Dia. Ketika kita dapat melihat diri kita sendiri sebagaimana Dia melihat kita, maka kita akan mengalami sukacita-Nya yang merupakan kekuatan kita. Di dalam Dialah sumber kehidupan dan terang yang akan membimbing kita di dunia yang rusak ini.
“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Yohanes 8:12 (TB)
Yesus adalah Terang dan Hidup yang telah diberikan kepada dunia. Ketergantungan pada Tuhan hanya bisa terjadi jika kita bergantung pada kehidupan Firman-Nya.
“Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”
Yohanes 6:63 (TB)
Semakin lama kita memilih hidup mandiri, semakin berat kita berjuang. Tuhan adalah sumber dari setiap hal baik yang kita butuhkan atau inginkan dalam hidup. Dia menciptakan bumi dengan segala kelimpahan, dan setiap makhluk hidup dengan perintah untuk berbuah dan berkembang biak. Tuhan ingin agar kita memiliki hidup yang berkelimpahan, tetapi kehidupan itu hanya datang dari Dia, Sang Sumbernya. Kemandirian (pemikiran dan kehidupan duniawi) akan mencuri masa kini dan masa depan kita.
[Repost ; “Are You Independent or Dependent?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].