Memberi Dan Menerima, Bagaimana Menciptakan Kemakmuran seutuhnya?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Memberi Dan Menerima, Bagaimana Menciptakan Kemakmuran seutuhnya?
Siapa suka menerima hadiah?
Saya tunjuk jari. Menyenangkan saat menerima apalagi jika itu sesuatu yang kita idamkan dan berharga mahal pula.
Tetapi uniknya, Tuhan bilang terlebih berkat memberi daripada menerima.
Artinya orang yang memberi posisinya lebih tinggi daripada menerima. Lebih berbahagia memberi daripada menerima.
Hukum Tuhan berbeda dengan hukum dunia. Untuk menerima, kita harus menabur benih. Kalau tidak menabur, tentu saja tidak bisa menuai.
Dan ingat, antara waktu menabur dan menuai ada waktu jeda agar benih itu tumbuh dan berbuah.
Tidak ada yang instan.
Ternyata meski menabur di tanah yang sama dan benih yang sama pula, hasil panen setiap orang berbeda. Ada yg 30, 60 atau 100 kali lipat.
Apakah Tuhan tidak adil?
Ternyata tidak. Orang yang menabur benih lalu tidak pernah merawatnya, tentu berbeda hasilnya dengan yang memupuk, menyiangi dan menyiraminya setiap hari.
Make sense?
Memberi & menerima, menabur & menuai bukan hanya berbicara tentang uang atau hal yang material saja.
Seharusnya memberi & menerima, menabur & menuai menjadi gaya hidup anak-anak Tuhan dalam setiap aspek hidupnya. Kodrat Allah adalah pemberi, demikian juga kita. Dan motivasi untuk memberi adalah kasih, bukan ingin mendapatkan balasan. Benih harus mati baru bisa bertumbuh. Karena itu kita tidak mengharapkan balasan dari orang yang kita beri. Tuaian didapatkan dari sumber yang berbeda.
Apa itu kemakmuran yang utuh?
*Berkelimpahan secara rohani*: mengenal Tuhan, diselamatkan, dipindahkan dari kegelapan kepada terang yang sejati.
Berkelimpahan secara mental dan emosional sebagai buah dari memikirkan semua yang benar, semua yang baik, semua yang suci, semua yang sedap didengar dan berupa kebajikan sehingga hati kita dipenuhi damai sejahtera.
Kesabaran, kasih menjadi buahnya.
Berkelimpahan secara sosial, dalam relationship, memiliki hubungan yang manis dengan siapa saja. Hubungan kita dengan orang lain adalah gambaran apa yang sedang terjadi di dalam diri kita.
Kemakmuran Jasmani, kita menerima kesembuhan, kesehatan dan hidup dalam kesehatan secara utuh. Kesehatan kita adalah hasil langsung dari seberapa makmurnya kita di dalam jiwa dan roh.
Kemakmuran dalam keluarga, pernikahan dan keluarga adalah buah dari seberapa sehatnya masing-masing anggotanya secara jiwa dan roh.
*Kemakmuran Finansial*, hanya merupakan bagian kecil dan merupakan buah dari kemakmuran di bidang-bidang lainnya. Ketika kemakmuran di 5 bidang lainnya terpenuhi, kemakmuran finansial tidak perlu dikejar, akan tercipta dengan sendirinya.
Kemakmuran yang utuh, mencakup semua aspek di atas.
Tuhan ingin kita makmur di segala bidang.
Tuhan sudah menyediakan segala sesuatu agar kita makmur. Tugas kita adalah merealisasikan apa yang sudah Tuhan sediakan di alam roh, tercipta di alam nyata.
Mengapa ada kemiskinan?
Karena ketidakpedulian, kemalasan dan ketidakadilan. Tuhan membenci hal itu.
Jika kita hidup dengan gaya hidup yang benar, kemakmuran akan mengikuti secara natural.
Siap mempraktekkannya?
Those who give freely gain even more; others hold back what they owe, becoming even poorer.
Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
*MPOIN PLUS & PIPAKU*
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN