Tuhan Menyediakan Semuanya. Lengkap!
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Tuhan Menyediakan Semuanya. Lengkap!
Note:
Lanjutan kisah:
2 Kali Kanker Stadium 4? Mana Bisa Survive? Simak Kisah Wiwik Menaklukkan Kanker!
Yang belum baca, sila klik link dibawah ini:
2 Kali Kanker Stadium 4? Mana Bisa Survive? Simak Kisah Wiwik Menaklukkan Kanker!
*****
“Siapa itu Ling?” tanyaku saat menjenguk Wiwik di rumahnya. Ada seorang pria muda yang membukakan pintu rumah.
“Dimas, anak angkat Wiwik.”
Wiwik bekerja di STMIK AKAKOM.
Dimas kuliah di sana dan bekerja pula di front office.
Saat akan wisuda, Dimas belum bisa membayarnya. Wiwik banyak membantu. Disitulah hubungan mereka bermula dan
Wiwik bercanda bahwa Dimas anak angkatnya, jadilah Dimas menjadi ‘anak angkat’ Wiwik & P. Yakobus, suaminya.
Kebetulan mereka berdua memang tidak memiliki anak.
Dimas ini betul-betul baik dan sopan. Setiap menyebut P. Yakobus, dia selalu memakai kata ‘beliau’. Hubungannya sangat dekat dan rasa hormat yang kental sungguh terasa.
Ketika Wiwik sakit parah, tentu saja dia memerlukan bantuan.
Suaminya bekerja di tempat lain dan tidak setiap hari pulang. Sementara Wiwik tinggal dengan mamanya yang sudah berusia 90 tahun lebih.
Dimas memahami kebutuhan ini. Setiap pulang kerja, dimas ke rumah Wiwik untuk membantu merawatnya.
Termasuk saat Wiwik opname di rumah sakit. Bergantian dengan P. Yakobus, Dimas menjaga di rumah sakit.
Penjaga pasien sebelah bercerita, Dimas menjaga Wiwik dengan sangat sabar dan telaten.
Justru anak kandung pasien lain tidak sesabar dan setelaten Dimas.
Sungguh sebuah anugerah yang luar biasa bagi Wiwik.
Sahabat saya Siuling bercerita.
Sebanyak dua kali, dia datang ke Rumah Duka Bintaran, Jogja, tempat jenazah P. Yakobus, suami Wiwik disemayamkan.
Dimas selalu mendampingi dan menemani Wiwik, bagaikan anak kepada ibu kandungnya.
Wiwik saat itu sulit berjalan, harus dipapah dan digendong.
Siapa yang melayaninya? Dimas.
Dimas memahami beratnya beban dan penderitaan Wiwik, diusap-usapnya punggung Wiwik, bahasa tubuh yang menggambarkan ketulusan hatinya dalam memberikan dukungan, serta penghiburan.
Kasih kepada sang ibu, yang dinyatakan tanpa kata. Semua orang bisa melihat dan merasakannya.
Semua ini sungguh menggambarkan betapa ajaibnya Tuhan kita.
Sebagai Bapa yang peduli, Dia paham kondisi Wiwik. Maka dikirim-Nya ‘malaikat’ penolong dan ‘anak’ yang sedemikian tulus serta penuh kasih menolong Wiwik..
Saat ini keadaan Wiwik sudah membaik, namun Dimas tetap memantau keadaan Wiwik dengan datang ke rumahnya setiap 2 hari sekali. Sekarang dia bekerja di BAPPEDA Jogja. Dimas pula yang membantu mengurus surat-surat milik suami Wiwik.
Banyak orang yang punya anak, begitu kuatir ini dan itu.
Punya anak, kuatir masa depan anak. Ada juga anak yang tidak peduli orangtua.
Tidak punya anak, kuatir masa tua tidak ada yang merawat.
Dari pengalaman Wiwik, kita bisa belajar, jika seseorang mengutamakan Tuhan, maka segala sesuatu Tuhan sediakan dan Tuhan melengkapinya. Perfect!
Wiwik mendapatkannya lengkap. Mujijat kesembuhan yang tengah berlangsung dan ‘anak’ angkat yang berbakti.
Betapa dahsyatnya Allah kita memelihara anak-Nya!
Nobody ever saw or heard anything about this. Nobody ever thought that it could happen. But this is the thing that God has prepared for his people. He has prepared it for those people who love him.
Apa yang tidak pernah dilihat atau didengar oleh manusia, dan tidak pernah pula timbul dalam pikiran manusia, itulah yang disediakan Allah untuk orang-orang yang mengasihi-Nya.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN