Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Malapetaka???? Bagaimana Solusinya? Simak kisah Ben & Tasya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Malapetaka???? Bagaimana Solusinya?
Simak kisah Ben & Tasya!

Mobil putri Ben, Tasya berhenti di pinggir jalan. Ketika Tasya sedang membuka sedikit pintu mobilnya hendak turun, tiba-tiba ada motor melaju sangat cepat… sang pengemudi motor menabrak pintu mobil, terjungkal, terpelanting hingga beberapa meter lalu terkapar. Tidak mengenakan helm pula. Darah pun berceceran di mana-mana. Tasya shock. Menangis ketakutan sambil menelpon papanya.

Korban diangkut ke rumah sakit dengan ambulan.
Patah tulang kaki dan cedera gegar otak hingga tidak sadarkan diri selama 5 hari.
Kejadian ini pada akhirnya membuat Ben dan Tasya berurusan dengan kepolisian dan keluarga korban. Meski pun kenyataannya mobil Tasya yang ditabrak, tapi mengingat yang menabrak ini adalah sepeda motor, maka masalah siapa benar dan siapa salah menjadi kabur.

Ben mengucap syukur, meski keadaan sangat menegangkan dan membebani perasaan seluruh keluarga, namun Tasya selamat, tak kurang apa pun juga. Seandainya saja, Tasya sedang turun dari mobil, tentu Tasya akan menjadi korban juga. Perbedaan hanya sepersekian detik. Tuhan melindungi Tasya.
Saat segala sesuatu dalam keadaan baik, mudah sekali bersyukur. Namun keadaan yang dihadapi carut-marut.
Korban belum juga sadar.

Hari Jumat telah disepakati untuk dilakukan tanda tangan perdamaian.
Tiba-tiba dari pihak keluarga korban menundanya hingga hari Senin minggu depan karena ada yang harus didiskusikan lagi dengan pihak keluarga korban yang lain. Dengan tertunda, tentu membuat Ben sekeluarga semakin kuatir, mungkin saja terjadi perubahan kesepakatan atau bahkan pembatalan perdamaian, dengan resiko adanya tuntutan secara hukum.

Pikiran buruk bersliweran di kepala. Bagaimana kalau Tasya sampai dipenjara?
Hati Ben kian galau.
Sudah sejak bulan lalu direncanakan, Ben melayani kotbah pada kebaktian pagi dan sore minggu ini.
Ben merenung, bagaimana bisa menyampaikan Firman Tuhan dengan pikiran galau seperti ini?
Maka Ben menelpon pendeta di gereja tersebut, untuk membatalkannya.

“Apakah kamu kalah dalam menghadapi masalah ini? Aku sudah menunjukkan penyertaan-Ku kepadamu”, muncul suara dalam hatinya.

Akhirnya Ben merenungkan sejenak suara tersebut,
“Saya tidak mau kalah, saya harus melayani dan menjadi pemenang,” tekad Ben.
Akhirmya pada malam itu juga sekitar pukul 22.30, Ben mengkonfirmasi bahwa hari Minggu tetap pelayanan, tidak jadi dibatalkan.

Hari Minggu, Ben melayani. Dengan jujur dia bercerita bahwa dia tengah menghadapi masalah berat. Tanpa diduga, seorang teman lama hadir di sana. Ben banyak dikuatkan olehnya dan teman ini siap membantu menyelesaikan masalah yang ada. Tidak dapat dipungkiri, dukungan teman ini sangat menguatkan hati Ben. Harapan tumbuh kembali.

Keesokan harinya, terjadi masalah serius yang berpotensi dapat membatalkan proses perdamaian dengan pihak keluarga korban. Terjadi penundaan lagi untuk waktu yang belum dapat dipastikan. Alasan penundaaan ini membuat “shock”, dan membuat Ben sekeluarga makin tertekan. Tidak dapat dipungkiri, kekuatiran dan ketakutan muncul lagi.

Tetapi Tuhan baik, situasi seperti ini tidak berlangsung lama. Teringatlah Ben dengan tawaran bantuan dari teman lama di gereja kemarin.
Beberapa jam kemudian dengan bantuan mediasi dari teman ini dengan pihak keluarga korban, tanda tangan perdamaian dapat dijadwalkan kembali keesokan harinya.

Hari Selasa proses perdamaian berjalan dengan baik. Semua persoalan pada akhirnya dapat diselesaikan dengan tuntas, tanpa ada kendala sama sekali. Tuhan sudah campur tangan dan menyertai sesuai janji-Nya.
Sungguh melegakan.
.
Seandainya saja, Hari Minggu lalu Ben menuruti kegalauan hatinya dan memilih membatalkan tugasnya, tentu dia tidak akan bertemu dengan teman lama yang sudah bertahun-tahun tidak berjumpa.
Tanpa adanya teman lama ini, perdamaian belum tentu terlaksana.

Sungguh benar ungkapan ini, Ben melakukan tugas pelayanan yang Tuhan berikan, sementara Tuhan membereskan masalah Ben.
Hidup tidak selalu mulus, namun bersama Tuhan, kita lebih dari pemenang.

When things are darkest, God shines his light the brightest.- Henry Cloud

Ketika berada pada situasi yang paling gelap, Sinar Tuhan bersinar terang-benderang.- Henry Cloud

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Airport Lounge
Suara Tuhan Itu Seperti Apa?
Siapa Yang Menginspirasi?