Iman VS Kenyataan.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Iman VS Kenyataan.

Saya paham bahwa saya sudah diberkati, sehat, diampuni, dibenarkan dll. Mengerti juga bahwa semua itu harus diterima dan direalisasikan melalui iman.
Tetapi bagaimana caranya agar iman saya kuat dan teguh untuk bisa merealisasikannya?

Lawson Purdue mengajarkan agar mendeklarasikan siapa saya di dalam Tuhan.
“Saya sehat, diberkati, berkelimpahan, dibenarkan, dikasihi, diterima. Aku diperkenan oleh Tuhan dan manusia…”
Dengan mengakui hal ini maka kita menuai apa yang kita ucapkan.
Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu. Diucapkan dan disimpan dalam hati, akan berbuah dalam kehidupan, itu rumusnya.
Bukankah berkat dan kutuk ada di mulut kita?

“Tapi kenyataannya tidak begitu…”, protes seseorang.

“Kenyataan itu bukan kebenaran,” ujar B. Nini Tampi.

Kalimat ini menjadi pewahyuan bagi saya, bahwa kenyataan akan segera berlalu, tetapi perkataan Tuhan adalah kebenaran yang hakiki.
Janji tuhan Ya dan Amin.
Itulah hukum Tuhan, harus beriman, percaya sebelum terjadi.
Maka terjadilah sesuai apa yang kita percayai.

Sementara dunia ingin, lihat dulu baru percaya.
Ketika mendengar janji-janji Tuhan, merasa too good to be true-terlalu baik untuk jadi kenyataan.
Berbeda dengan anak kecil, dia selalu percaya janji ayahnya.

Bahkan tidak berpikir, bagaimana caranya?
Pokoknya, percaya saja.

Iman seperti inilah yang berkenan kepada Allah.

Mengerti pelajarannya, satu hal tetapi mampu menjalaninya adalah hal yang lainnya.
Saya pun belajar untuk menghidupinya…

There is nothing more powerful than you are declaring victory over your life- Victoria Osteen.

Tidak ada yang lebih dahsyat daripada Anda menyatakan kemenangan atas hidup Anda – Victoria Osteen.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK PEDULI
KESEHATAN TERBAIK
www.mpoin.com