Hal-Hal Kecil
Seruput Kopi Cantik YennyIndra:
Saya mengenal sahabat baru ini di sebuah persekutuan doa. Ternyata istrinya membuat sus durian yang lezat. Dalam beberapa kesempatan, saya sengaja memesan sus durian buatannya karena saya suka menikmati sesuatu yang lezat bersama teman-teman. Serasa lebih lezat ketika dinikmati bersama teman-teman yang saya kasihi. Alasan lain, daripada saya memesan kue buatan orang yang tidak kenal, lebih baik memberkati teman sendiri.
Sesuatu yang menarik, saya biasa order, langsung tanya harus transfer berapa plus ongkir. Sahabat saya check biaya gojek. Ternyata ongkir 18 ribu karena jarak cukup dekat dari rumahnya. Saya segera mentransfer uangnya.
Pada hari H, ada WA. Ternyata karena membayar dengan Go-Pay ada discount sehingga ongkir hanya 13 ribu. Dia mengirim screenshot buktinya. Ah… cuma beda 5 ribu. Saya bilang gak usah dipikirin.
Lama berselang setelah kejadian itu, saya memesan sus durian lagi. Sahabat saya tidak lupa dengan kelebihkan uang 5 ribu itu, meski saya lupa, dipotongkannya dalam jumlah uang yang harus saya transfer.
Saya sungguh bangga memiliki sahabat yang berintegritas yang tinggi. Berkali-kali saya mengalami, teman yang katanya cinta Tuhan, tetapi ketika dipercaya untuk arrange sesuatu, mengambil keuntungan pribadi. Saya belajar membedakan jika sedang berbisnis, tentu saja saya mengambil untung, tetapi kalau saya dimintai tolong, apalagi dengan teman, saya anti mengambil komisi. Lebih baik terbuka, ini ada charge tambahan atau tidak. Pantang saat dipercaya orang lain lalu mengambil komisi secara diam-diam. Jangan sampai jumlah uang yang tidak seberapa lalu merusak nama baik dan mengecewakan. Tindakan kita berbicara lebih keras daripada seribu kotbah, demikian kata orang bijak.
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil,
ia setia juga dalam perkara-perkara besar.
Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil,
ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Setuju?