TUHAN PEGANG KENDALI….
Hidup bagaikan roda yang berputar. Ada saat senang dan ada pula saat susah. Kesulitan dan masalah datang. Sesuatu yang wajar dalam kehidupan. Pada awal mengenal Tuhan, ketika masalah datang, saya sering merasa kecewa dan takut.
Kecewa, mengapa Tuhan membiarkan kesulitan menghampiri hidup saya.
Takut, karena saya merasa ditinggalkan Tuhan.
Saya mencari-cari, apa salah saya sehingga Tuhan menghukum saya dengan kesulitan ini. Mindset salah ini, membuat beban semakin terasa berat.
.
Seiring dengan pengenalan saya akan Tuhan, saya belajar bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup ini, Tuhan tetap pegang kendali. Tidak ada sesuatu terjadi dalam kehidupan anak-anak Tuhan tanpa seijinNya. Kesulitan diijinkan Tuhan bukan untuk menghukum kita melainkan agar kita belajar sesuatu dari kehidupan. Kesulitan menjadikan kita rendah hati. Kita sadar, sesungguhnya tanpa Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa.
.
.
Suatu saat Tuhan berbangga hati menunjukkan ketaatan dan kesetiaan Ayub kepada iblis. Lalu TUHAN bertanya, “Apakah telah kauperhatikan hamba-Ku Ayub? Di seluruh bumi tak ada orang yang begitu setia dan baik hati seperti dia. Ia menyembah Aku dan sama sekali tidak berbuat kejahatan.” Tetapi Iblis, Si Penggoda menjawab, “Tentu saja Ayub menyembah Engkau sebab ia menerima imbalan. Dia, keluarganya dan segala kekayaannya selalu Kaulindungi. Pekerjaannya Kauberkati dan Kauberi dia banyak ternak, cukup untuk memenuhi seluruh negeri. Tetapi seandainya segala kekayaannya itu Kauambil, pasti dia akan langsung mengutuki Engkau!”
Tuhan mengijinkan iblis mencobai Ayub tetapi tidak boleh mengambil nyawanya. Seluruh harta Ayub habis dan anak-anaknya meninggal. Namun hebatnya, Ayub tetap setia kepada Tuhan. Ayub tidak berbuat dosa. Pada akhir pencobaan yang dialaminya, Tuhan memberikan Ayub 7 anak laki-laki, 3 anak gadis yang tercantik di seluruh negeri dan harta yang jauh lebih banyak daripada hartanya dahulu.
.
Dari kisah ini kita belajar, ternyata ada perlindungan Tuhan atas hidup kita sehingga iblis tidak bisa menyentuh hidup kita tanpa seijin Tuhan. Hal ini sangat melegakan. Artinya apa pun yang terjadi dalam hidup kita, termasuk saat kita sedang mengalami masalah besar, Tuhan ada di sisi kita. Tuhan akan berperang untuk kita dan memberi kita kemenangan asalkan kita bersedia menyerahkan masalah kita ke dalam tanganNya, tetap percaya dan setia.
.
Pertanyaannya: Mengapa Tuhan mengijinkan masalah menimpa kita?
Ibarat orang yang sedang fitness, beban diperlukan agar otot-otot kita bertumbuh makin kuat. Itu satu-satunya cara untuk menguatkan otot kita. Pada awalnya, badan terasa sakit semua, tetapi jika terus dilatih menjadi terbiasa. Otot kita makin kuat. Kemudian kita harus berlatih dengan beban yang lebih berat lagi. Otot kita pun lebih kuat lagi. Hal yang sama dengan kehidupan kita. Masalah membuat ‘otot rohani’ kita makin kuat.
.
Masalah juga membuat kita sadar bahwa tanpa Tuhan kita sesungguhnya tidak dapat berbuat apa-apa. Kita jadi rendah hati dan menyadari ketergantungan kita kepadaNya. Saat segala sesuatu berjalan lancar, kita cenderung berdoa seperlunya saja. Tetapi saat mengalami masalah yang berat, kita akan berdoa sungguh-sungguh dan berusaha menyelidiki firmanNya lebih serius.
.
Masalah membuat kita mengenal Tuhan lebih dekat. Ayub, orang yang setia melakukan Firman Tuhan sejak muda tetapi setelah mengalami masalah berat dia berujar, ” Dahulu, pengetahuanku tentang Engkau hanya kudengar dari orang saja, tetapi sekarang kukenal Engkau dengan berhadapan muka.” Ini bagian proses yang tidak bisa kita lewati. Bagi Tuhan, lebih penting karakter dan kedewasaan kita bertumbuh daripada sekedar menolong kita keluar dari masalah. Sebesar dan seberat apa pun masalah kita, bagi Tuhan sesuatu yang kecil dan mudah untuk diselesaikanNya. Dia Allah yang Mahakuasa, seluruh dunia dan segala isinya adalah ciptaanNya.
.
Oleh karena itu setiap kali mengalami masalah, hendaknya kita berdoa dan bertanya kepada Tuhan, pelajaran apa yang harus kita ambil dari peristiwa ini. Selalu ada emas alias hal positif dibalik setiap masalah yang kita alami. Jika kita berespon dengan positif maka masalah akan cepat selesai. Saat kita sudah lulus ujian maka kita segera naik ke tingkat yang lebih tinggi.
.
Sebaliknya jika kita sibuk mengasihani diri sendiri, cengeng dan menyalahkan Tuhan maka kita akan terus berputar-putar di sekeliling masalah tersebut tanpa menyelesaikannya. Proses akan berlangsung makin lama, masalah kian rumit, tentunya kita makin menderita. Selama kita belum lulus ujian, kita akan terus menerus menerima ujian di tingkat itu. Ibarat anak yang belum lulus SD tentunya dia tidak akan diterima masuk SMP. Saat kita lulus ujian dan masuk ke tingkat yang lebih tinggi, berkat yang kita terima pun makin besar. Tentunya kepandaian, kedewasaan dan fasilitas anak SMP jauh lebih banyak daripada anak SD.
.
Pada akhirnya, kita sendiri yang harus memutuskan respon dan masa depan kita. Masalah dan kesukaran menimpa orang baik dan orang jahat. Tetapi Tuhan berjanji: banyaklah penderitaan orang baik, tetapi TUHAN membebaskan dia dari semuanya. Bila orang saleh berseru, TUHAN mendengarkan, dan menyelamatkan mereka dari segala kesesakan. Mari kita belajar menjadi orang saleh yang mencintai Tuhan.
.
Kehidupan adalah guru Anda.
Dan Anda dalam tahap terus belajar,
Entah Anda menyadarinya atau tidak.
Kesuksesan diraih oleh mereka yang sadar dan
mengambil manfaat dari apa yang dipelajarinya.
.
OLEH: YENNY INDRA.
.
Photo: http://godsincontrol.wordpress.com/2012/04/07/god-is-still-in-control/
http://ispygod.net/tag/protection-2/
http://www.facebook.com/dlmblog