IMPOSSIBLE
.
Pada suatu hari di sebuah SD diadakan test IQ . Anak teman saya dinyatakan bahwa IQ nya dibawah rata-rata. Lebih tepatnya, sedikit diatas batas antara normal dan terbelakang. Betapa terkejut dan kecewanya teman saya menerima laporan test IQ-nya. Memang anaknya tidak termasuk menonjol prestasi sekolahnya terutama untuk matematika tapi dia tidak menyangka hasil test-nya separah itu. Sejak itu dia memandang anaknya dengan penuh kekuatiran. Hasil ulangannya semakin lama semakin buruk. Semakin cemas dan kecewa hatinya, semakin buruk pula hasil prestasi anaknya. Beberapa bulan kemudian terjadi masalah baru. Oleh psikolog, anaknya dinilai mempunyai problem kesulitan konsentrasi sehingga anaknya sulit menerima pelajaran. Lengkap sudah masalah yang dihadapi. Hingga pada suatu hari dia membaca sebuah kisah yang memberinya harapan baru: