Apa SichYang Mustahil? Nothing Impossible With God! (Kisah Aphen & Chun Han)
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Apa SichYang Mustahil?
Nothing Impossible With God!
(Kisah Aphen & Chun Han)
Asam di gunung, garam di laut bertemu dalam satu belanga, demikian kata pepatah kuno.
Demikian pula terjadi pada jaman now ala millenial. Aphen yang berasal dari Singkawang, Indonesia, bertemu secara online melalui facebook dengan Chun Han yang berasal dari kota Taichung, Taiwan dan memang warga negara Taiwan.
Kalau memang jodoh, takkan kemana, ujar orang bijak.
Demi mengejar cinta disertai keyakinan yang membuncah dalam dada, terbanglah Chun Han dari Taiwan ke Indonesia pada 16 Juli 2017. Tidak lagi menunda waktu, hanya berselang 4 bulan, pada 17 November 2017 Aphen dan Chun Han melangsungkan pernikahan secara adat leluhur.
Berbagai tantangan menerpa, dari mulai perbedaan pola pikir, budaya, kultur bahkan Chun Han sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia…
Mereka tidak benar-benar saling mengenal, beban dan trauma masa lalu membebani pasangan baru ini.
Di samping itu, sesungguhnya Aphen seseorang yang sudah mengenal kebenaran Yesus Kristus. Sedangkan Chun Han, ‘buta’ dan tidak pernah mengenal kebenaran.
Berbagai perbedaan, tekanan dan tantangan hidup datang bertubi-tubi. Aphen ingin mengurus Visa nikah Taiwan untuk mengunjungi keluarga istrinya dan mendaftarkan pernikahan mereka, tetapi tak semudah yang diduga. Pernikahan antar bangsa ternyata rumit.
Dengan bantuan agent dan tentu saja mahal, mereka mengusahakannya.
19 januari 2018 akhirnya dapat panggilan interview ke Jakarta.
Hasilnya: ditolak!
Dengan lunglai, mereka kembali ke Singkawang.
Sungguh hal ini menjadi tekanan yang tak tertahankan, uang yang dikumpulkan dengan susah payah, raib sia-sia. Pertengkaran dan berbagai masalah muncul tanpa henti, sampai membuat Aphen mengambil keputusan mencoba bunuh diri.
Ditengah-tengah kegalauan dan jalan buntu yang dihadapi, suatu hari di bulan februari 2018, Aphen menghadiri perkumpulan Full Gospel Businessmen di Singkawang. Di sana dia bertemu dengan seorang pengusaha asal Bandung, P. Hendri yang membawa Aphen mengenal pengajaran kasih karunia.
Tidak hanya itu, P. Hendri juga menghadiahkan buku berjudul Destined to Reign.
Buku ini mengubah perspektif Aphen dan Chun Han sehingga kedua sejoli ini memutuskan pergi ke Jakarta untuk mengurus visa untuk ke Taiwan secara personal.
P. Hendri yang mengetahui rencana tersebut, segera memperkenalkan dengan sahabatnya yang juga seorang pendeta sekaligus pengusaha di Jakarta, P. Dolfi Sondakh. Mereka pun beribadah di The Living Word Community (TLW), yang dilayani P. Dolfi.
Secara berangsur-angsur Chun Han makin mengenal Tuhan Yesus dan kebenaran-Nya. Chun Han pun dibaptis pada 17 Maret 2019.
Kedua sejoli ini rindu untuk ditahbiskan menjadi suami istri secara Kristen, akhirnya diberkati pada 31 Maret 2019.
Ibukota lebih kejam daripada ibu tiri, ungkapan yang terkenal itu terbukti.
Aphen harus pontang-pating menjalankan profesi apa saja untuk hidup, termasuk menjadi pengendara Grab.
Sementara Chun Han hanya bisa menunggu di rumah kontrakannya. Kendala bahasa membuatnya kesulitan membantu Aphen mencari nafkah. Waktu luang itu dipergunakan Chun Han untuk membaca buku-buku Kristiani. Aphen dengan telaten menterjemahkan artikel maupun tulisan-tulisan di WA grup yang membangun iman. Salah satu yang rutin dibacanya, artikel Seruput Kopi Cantik YennyIndra. Buku “Roh, Jiwa dan Tubuh’ yang ditulis oleh Andrew Wommack, secara spektakuler mengubah hidup mereka. Hari lepas hari iman mereka makin kokoh.
Upaya memperoleh Visa Nikah Taiwan dimulai lagi. Tidak semudah yang dibayangkan semula.
Namun mereka berdiri teguh di atas janji firman Tuhan,
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Yeremia 29:11 (TB)
Berbeda dengan pengurusan Visa di Singkawang, di mana mereka berusaha dengan kekuatannya sendiri, sekarang mereka mengandalkan Tuhan.
Di TLW mereka makin dewasa rohani serta mendapatkan pengajaran yang baik dan benar.
Tuhan pun menuntun mereka langkah demi langkah.
Tidak mulus, beberapa kali jalan seolah buntu.
13 Maret 2020, mereka mendapat panggilan interview dari Kedutaan.
Hasilnya, gagal lagi!
Oh…
Namun teman-teman TLW terus mendorong agar tetap berharap pada Tuhan, bersepakat berdoa dan mendukung mereka.
17 April 2020, panggilan interview dari kedutaan datang lagi. Sempat tidak Pede. Trauma dengan kegagalan lalu.
Berbekal iman dan pengenalan akan Tuhan yang makin matang, mereka maju lagi.
17 Mei 2020, kabar diterima bahwa interview lulus!!!
Yesss!
Tidak ada doa yang sia-sia.
20 Juli 2020, Visa pun keluar!!!
Yeaaayyyy…
Mereka akan berangkat ke Taiwan 2 Agustus 2020 yang akan datang.
Ticket sudah di tangan. Segera akan dilakukan Swab Test sebagai persyaratan keberangkatan ke Taiwan.
Apa yang menjadi kerinduan terdalam Aphen?
Memberitakan Kabar Baik bagi mama mertua dan keluarga Chun Han di sana.
Tuhan bersukacita dengan niat baik Aphen.
Dan tidak hanya itu, pekerjaan untuk Aphen pun sudah Tuhan sediakan di Taiwan.
Wow….
Tuhan kita Allah Yang Maha Dahsyat. Berkat-Nya komplit.
Nothing Impossible With God!
So we are convinced that every detail of our lives is continually woven together to fit into God’s perfect plan of bringing good into our lives, for we are his lovers who have been called to fulfill his designed purpose.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan