Tag Archives: Motivasi Kebaikan

Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Curahkan Segala Kekuatiranmu Kepada-Nya…

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Curahkan Segala Kekuatiranmu Kepada-Nya…

Casting all your care upon Him, for He cares for you.

Curahkan segala kekuatiran kita kepada-Nya, karena Dia yang memelihara (mempedulikan) kita.

Ini adalah pesan Tuhan kepada kita.
Tetapi apa yang sering kita lakukan?
Justru curhat ke seantero dunia! Gak salah klo masalahnya makin ruwet dan ga selesai-selesai!

Saya tahu kebenaran ini sudah lama sekali. Seolah-olah sudah mengerti. Sampai suatu ketika saya mendapatkan pemahaman baru.

Selama ini jika ada hal yang meresahkan, saya bercerita kepada siapa?
Sebagian besar pada P. Indra karena kami nyaris bersama-sama terus. Atau pada teman.
Bukankah seharusnya saya curhat kepada Tuhan?

Setelah menyadari kesalahan ini, saya mulai curhat kepada Tuhan dan menutup mulut terhadap siapa pun.
Saya menjelaskan apa yang saya resahkan dan minta Tuhan dengan jelas apa yang saya inginkan.

Dalam perjalanannya, ketika terjadi hal-hal yang berbeda dengan harapan, saya ‘bercengkerama’ dengan Tuhan dan pokoknya berkomunikasi dengan-Nya.

Apa bedanya?
Dengan cara demikian saya hanya fokus kepada Tuhan, tidak terpecah perhatian pada banyak orang.
Dan Tuhan itu mengatur dengan cara yang sangat baik.
Banyak hal-hal yang tak terduga terjadi.

Ada kalanya, saya butuh minta saran pada ahli di bidang tersebut. Atau teman yang pernah mengalami kasus serupa. Minta hikmat Tuhan, siapa orang yang Tuhan pilih untuk memberi saran. Hasil diskusi, bawa lagi kepada Tuhan. Dan didiskusikan dengan P. Indra atau orang-orang yang terlibat dalam masalah ini. Bedanya, dalam setiap proses, yang utama datang kepada Tuhan dulu, sebelum berbicara dan mengambil keputusan. Tidak membiarkan kekuatiran, kemungkinan-kemungkinan buruk diucapkan, didiskusikan, ditambah berbagai komentar sehingga membuat masalah makin berat. Sesungguhnya masih kemungkinan, diucapkan berulangkali seolah sudah pasti, dan yang diucapkan berbeda dengan yang kita minta dalam doa.

Bagaimana jika saya membiarkan pikiran yang bertentangan dengan Allah ada di kepala saya?
Awalnya bagaikan selembar benang yang disebut pertimbangan. Semakin dipikirkan, semakin melebar, dan menjadi jalinan yang kuat, yang pada akhirnya menjadi benteng yang menolak Allah.

Sesuatu yang kelihatannya ‘normal’, sedikit tidak taat kepada Tuhan gapapalah… Wajar… Manusiawi. Ketika dibiarkan, dinikmati, tanpa disadari hidup kita makin menjauh dari Tuhan.
Dan hidup pun kacau balau.

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hati kita, jangan bersandar pada pengertian kita sendiri. Akui Tuhan dalam segala apa pun yang kita lakukan, maka Tuhan akan meluruskan jalan kita.

Karena saya sudah minta hal-hal baik, maka saya menjaga diri tidak mengucapkan kata-kata yang berlawanan dengan apa yang diminta. Sepakat dengan perkataan Tuhan. Fokus mengarahkan pikiran selaras dengan Allah dan firman-Nya.

Terjadilah sesuai imanmu…
Hal-hal baik pun terjadi dalam bentuk berbagai ‘mujijat’ kecil.
Dan itu menyenangkan!
Hidup jadi enteng…

Praktik yuk….

Don’t fret or worry. Instead of worrying, pray. Let petitions and praises shape your worries into prayers, letting God know your concerns. Before you know it, a sense of God’s wholeness, everything coming together for good, will come and settle you down. It’s wonderful what happens when God displaces worry at the center of your life.

Jangan cemas atau khawatir. Alih-alih khawatir, berdoalah. Biarkan permohonan dan pujian mengubah kekhawatiran kita menjadi doa, supaya Tuhan tahu keprihatinan kita. Sebelum kita menyadarinya, Allah sudah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Sungguh luar biasa yang terjadi ketika Allah mengubahkan kekhawatiran di pusat kehidupan kita.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

“Hati Nurani: Rencana B Allah untuk Manusia.”

“Hati Nurani: Rencana B Allah untuk Manusia.”

Dalam buku barunya, Who Told You That You Were Naked?
(Siapa Yang Mengatakan Kepadamu Bahwa Engkau Telanjang?),
Andrew mengungkapkan kebenaran yang sering disalahpahami:
Pada awalnya Tuhan tidak menciptakan kita dengan hati nurani.
Dia tidak menciptakan kita dengan kemampuan untuk menilai diri kita sendiri dan terus menerus mengevaluasi, apakah kita benar atau salah. Dia menciptakan kita tanpa memiliki rasa bersalah.

Hal ini menyadarkan saya, jika hati nurani adalah rencana B Allah bagi kita semua, maka penting untuk memahami peran yang dimainkannya dalam kehidupan kita.

Membaca buku Andrew membawa saya kembali ke tahun-tahun awal menjadi orang Kristen. Segera setelah lahir baru, saya merasa didorong oleh Roh Kudus untuk mengakui dosa-dosa saya.
Saya tidak yakin bagaimana melakukannya sendiri, dan menculik seorang pastor merupakan hal yang mustahil!

Dengan hati terbuka, saya menjangkau teman-teman dan keluarga yang bersedia membuka hati, mendengarkan saya.
Pada awalnya, proses tersebut membawa kesembuhan dalam hati dan saya mengalami kasih Tuhan melalui rahmat yang saya terima. Saya merasa lebih dekat dengan Tuhan, karena saya meninggalkan ‘daun ara’ (rasa malu, bersalah) saya. Tetapi setelah beberapa saat, upaya untuk menaati Tuhan menjadi beban. Ada suara kecil yang terus mengatakan kepada saya, bahwa upaya saya tidaklah cukup, atau saya tidak berbagi dengan orang yang tepat, atau caranya tidak benar. Tidak peduli seberapa banyak pun mencoba, saya tidak bisa menenangkan suara yang tanpa henti terus mengingatkan, bahwa saya gagal.

Pada suatu kesempatan dalam waktu doa, saat bergumul dengan perasaan-perasaan saya, Tuhan mengingatkan pada Matius 6:22-23. Dalam Alkitab Amplified ayat ini mengatakan,
“Mata adalah pelita tubuh; jadi jika matamu sehat [cara pandang rohani], seluruh tubuhmu akan terang [mendapat manfaat dari pengajaran Tuhan]. Tetapi jika matamu tidak sehat [buta secara rohani], seluruh tubuhmu akan penuh dengan kegelapan [tidak memiliki cara pandang Tuhan]. Jadi jika [sinar] cahaya di dalam dirimu [pribadi dalam batinmu, hatimu, hati nuranimu] berada dalam kegelapan, betapa pekat dan mengerikannya kegelapan itu! ”

Tuhan berkata kepada saya, “Saya bukanlah pribadi yang membuatmu merasa terkutuk; itu karena hati nuranimu.”
Kemudian saya menyadari sesuatu: mengakui kesalahan-kesalahan saya adalah hal yang baik, tetapi terus menerus mengakui dosa karena saya tidak memahami arti penebusan saya adalah sebuah kegelapan tak berujung.

Pernahkah kita bergumul karena memberikan yang terbaik kepada Tuhan tetapi merasa sepertinya yang terbaik pun tidaklah cukup?

Pengajaran Andrew akan membantu kita memahami, hati nurani muncul sebagai akibat dari Kejatuhan Manusia. Tujuan Allah supaya hati nurani membantu menyadarkan kebutuhan kita akan keselamatan; pada akhirnya justru menjadi kutukan bagi kita.

Sementara hati nurani merupakan hal yang baik, namun tidak seharusnya kita tinggal di tempat penghukuman itu.
Pada kenyataannya, kita seharusnya beranjak meninggalkan penghukuman, untuk mengembangkan hati nurani yang baik, hati nurani yang tanggap secara rohani dan dipenuhi terang.

Andrew menjelaskan bahwa salah satu hal yang perlu kita lakukan untuk menumbuhkan hati nurani yang sehat, dengan menghidupi Ibrani 10:22 (TB) dan percaya bahwa “kita telah dibersihkan {dengan darah-Nya} yang membebaskan kita dari hati nurani yang merasa bersalah” (Firman Tuhan).

Inilah sukacita karena keselamatan kita!
Iman dalam kuasa darah-Nya akan menghapus semua penghukuman, rasa malu, dan hati nurani kita akan dipenuhi dengan terang!

[Repost; “The Conscience: God’s Plan B for Mankind”, – Andrew Wommack, ditulis oleh Citalli Macy, https://www.awmi.net/blog/the-conscience-gods-plan-b-for-mankind/, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Benarkah Disertai Tuhan Itu Berbeda? Mana Buktinya?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Benarkah Disertai Tuhan Itu Berbeda? Mana Buktinya?

Ini Dia!

“B.Yenny, saya mengalaminya,” ujar Arum setelah membaca artikel:

Disertai Tuhan, Apa hebatnya?

Disertai Tuhan? Apa hebatnya?

“Ayoo cerita…”

“Tahun 2012 saya dan suami bekerja di sebuah perusahaan.
Di tahun ke 5 perusahaan itu mengalami masalah keuangan. Saya sebagai accounting di perusahaan itu, tahu persis apa yang sedang terjadi. Saya sudah mengajak boss untuk berdiskusi dan menyampaikan beberapa masukan. Tapi boss bergeming. Dengan teman-teman, kami berdoa sepakat setiap hari untuk perusahaan.

Pada suatu hari minggu saat beribadah, ada seorang pembicara tamu dari Solo. Beliau membahas tentang Paulus, seorang tahanan yang sedang berlayar ke Roma. Di tengah perjalanan, kapal yang ditumpangi mengalami masalah karena adanya angin sakal.
Tuhan sudah memberi hikmat Paulus, menyampaikan pada nakhoda kapal agar tidak meneruskan perjalanan. Tetapi sang nakhoda tidak percaya. Akhirnya kapal pun kandas.
Tetapi seluruh penumpang kapal selamat karena ada Paulus di sana, maka Tuhan melindungi sesuai janji-Nya.

Saat mendengarkannya, seolah hanya ada saya, sang pembicara dan Tuhan. Setelah berdiskusi dengan suami, kami berdoa minta hikmat Tuhan, lalu memberanikan diri menyampaikan kepada bos. Saya menceritakan kisah Paulus persis seperti yang saya dengar. Tuhan ingin bos bertobat sungguh-sungguh, maka Tuhan akan menyelamatkan perusahaan.
Bos bertobat tetapi ada beberapa hal yang kekeuh tidak mau dilepasnya.
Perusahaan makin goncang dan sebagai orang terdekat bos, saya harus mengawal hingga perusahaan ini benar-benar tutup.

Dan saat terakhir perusahaan menjelang tutup butuh sejumlah dana. Ada sahabat boss yg lain bilang ke saya,
“Arum saya akan support tapi bukan karena bossmu tapi karena kamu.”

Disitu saya belajar ketika kita tidak takut menunjukkan identitas kita sebagai anak Tuhan, ada perkara besar yang Tuhan sediakan.

Lalu bagaimana dengan nasib saya dan kawan-kawan?
Tiba tiba sahabat bos mengundang saya untuk bertemu dan bertanya bagaimana nasib kami selanjutnya? Saya sharingkan semua yang Tuhan sampaikan dan janji-Nya akan memberikan kami kapal baru, bukan sekedar ‘gethek’ (kapal kecil dari bambu) yang hanya cukup untuk 2 orang saja, saya dan suami.
Beliau berjanji akan mengajukan diri sebagai distributor pengganti, dengan syarat saya dan suami yang mengajukannya ke pihak pusat di Jakarta.
Kami setuju dan berangkat ke kantor pusat Jakarta, menemui 2 pejabat penting perusahaan.
Sekali lagi, hanya bermodalkan iman dan hikmat Allah, saya sharingkan apa yang saya dengar dari Tuhan.
Selesai menyampaikan isi hati Tuhan, pihak pusat menunjukkan 3 profil perusahaan besar yang sudah mengajukan diri untuk menjadi pengganti distributor tunggal di Jawa Timur.
Ketiganya perusahaan besar ternama dengan armada lengkap. Sementara saya datang dengan proposal berupa perkataan Allah saja.
Saya pulang dari Jakarta dengan hati yang lega karena saya sudah menyelesaikan bagian saya, urusan selanjutnya bagian Tuhan.

Singkat cerita kami yang terpilih sebagai perusahaan diatributor tunggal Jawa Timur, pengganti perusahaan yang sudah bangkrut. Luar biasanya semua karyawan tidak terkecuali, bisa masuk ke dalamnya.
Janji Tuhan selalu Ya dan Amin.
Bonusnya, hubungan kami baik dengan bos lama mau pun baru, tetap baik hingga kini.

Tidak semua perusahaan bisa menerima suami istri bekerja bersama dan kami pun sudah siap untuk dipilih salah satu. Kami menyampaikan pada bos baru, silakan bapak pilih satu diantara kami. Dahsyatnya, kami tetap diijinkan bekerja dalam satu perusahaan. Hanya Tuhan yang bisa melakukannya!
To God be the glory!”, Arum menutup ceritanya.

Melalui kisah nyata ini terbukti, bahwa ketika kita disertai Tuhan, seluruh jalan hidup kita berubah.
Masalah tetap ada. Karena hidup selalu ada masalah.
Tetapi cara penyelesaiannya, jauh lebih baik daripada apa yang bisa kita pikirkan.

Dan satu lagi yang unik, meski Arum dan suami bukan pemilik perusahaan, perannya diangkat Tuhan seperti Yusuf, menyelamatkan seluruh perusahaan, terutama nasib teman-temannya.
Artinya, setiap kita punya dampak bagi dunia di sekeliling kita.

Terlebih lagi jika kita, suami, istri, ayah, ibu, anak, pemimpin baik dalam organisasi, pemerintahan mau pun bisnis, bersedia bayar harga. Bukankah dampaknya akan menggoncangkan dunia?

Pertanyaannya:
Bersediakan kita membayar harga untuk mengutamakan Tuhan sebagai yang utama dan terutama dalam hidup kita, seperti Arum dan suaminya?
All things are possible to him who believes!

Go Be A Blessing. Your miracle is waiting for you, as you help others – Joel Osteen.

Pergi, Jadilah Berkat Untuk Orang Lain. Mujijat kita sendiri menanti, ketika kita menolong orang lain- Joel Osteen.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

‘Tuhansedang memikirkanmu!”

‘Tuhansedang memikirkanmu!”

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Yeremia 29:11 (TB)

Tahukah kita bahwa Tuhan memikirkan kita?
Tidak hanya itu, Dia memikirkan/merancangkan pikiran damai sejahtera tentang kita, bukan kecelakaan.
Pikiran Allah dapat dipahami dengan menyaksikan pelayanan Yesus.

“Karena Anak Manusia datang bukan untuk menghancurkan nyawa manusia, tetapi untuk menyelamatkan mereka.”
(Lukas 9:56 KJV)

Apa yang Tuhan pikirkan?
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Lukas 4:18-19 (TB)

Pikiran Tuhan terfokus pada kesehatan dan kesejahteraan kita.
Dia ingin memberi kita akhir yang sesuai dengan harapan.
‘Akhir’ berarti ‘masa depan.’ Tuhan sedang memikirkan masa depan kita!

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ibrani 11:1 (TB)

Iman adalah bukti dari hal-hal yang tidak terlihat. Pikiran-pikiran Tuhan tentang masa depan kita tidak terlihat tetapi semua itu sama nyatanya dengan matahari yang akan terbit besok pagi. Kita dapat mengatakan bahwa iman merangkul pemikiran Tuhan tentang masa depan kita saat ini. Tuhan sedang memikirkan kesehatan kita, kemakmuran kita, kesuksesan kita, kedamaian kita, sukacita kita dan tujuan illahi kita.

Apa yang kita pikirkan?
Ketika pikiran-pikiran kita sepakat dengan pikiran-pikiran Tuhan, maka iman dapat bekerja. Selama kita berpikiran ganda alias mendua hati terhadap pemikiran-pemikiran Tuhan, kita tidak akan menerima apa-apa dari-Nya. (Yakobus 1:6-8).

Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!
Mazmur 139:17 (TB)

[Repost ; “God Is Thinking About You!”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Dibandingkan? Tak Cukup Baik? Ini Solusinya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Dibandingkan? Tak Cukup Baik? Ini Solusinya!

Mata saya terpaku pada FB Mustikawati Siswoyo, yang bercerita tentang lagu: “You Say” by Lauren Daigle.
Seseorang yang berniat bunuh diri dengan minum racun, secara tidak sengaja mendengar lagu ini… Langsung berlutut, menyadari Tuhan mampu menolong dan menyelamatkan dirinya.

Saya terus berjuang melawan suara-suara dalam pikiran saya, yang mengatakan bahwa saya tidak cukup
Setiap kebohongan memberitahu,
bahwa saya tidak akan pernah berhasil.
Apakah saya hanyalah sekadar jumlah, tinggi dan rendah
Ingatkan saya sekali lagi,
siapa saya, karena hanya itu yang saya perlu tahu, oh oh….

Dunia senantiasa mengajarkan kita untuk jadi yang Paling atau TER… di bidang apa pun. Sejak kecil di mana pun kita berada, selalu dibandingkan dengan orang lain.
Yang kalah, dilirik pun tidak.

Padahal di atas langit, selalu ada langit, pepatah terkenal dalam cerita silat.
Di atas pendekar yang paling top pun, ada lagi yang lebih jago.
Persaingan itu melelahkan. Meneror kita merasa tidak cukup. Tidak layak.
Saya pun mengalaminya.

Sampai saya mengenal Tuhan secara pribadi. Dia mengasihi saya apa adanya.
Yang sangat melegakan, Tuhan Yang Mahakuasa itu berdiam di dalam roh saya.
Saya memiliki pikiran Allah.
Kalau Tuhan bersamaku, siapa lawanku?
Tuhan yang memberi hikmat apa yang tepat untuk dilakukan.
All things are possible to him who  believes.
Segala sesuatu mungkin bagi orang yang percaya kepada-Nya!
Dahsyat …. Bo ..

Saya bisa melakukan apa saja bukan karena kehebatan saya, tetapi karena Tuhan yang ada di dalamku.
Saya tidak perlu lagi sibuk ingin menjadi orang lain, bersaing menjadi yang TER… tetapi cukup fokus mengikuti arahan-Nya dan mentaatinya.
Semua saya kerjakan bersama Dia, dalam arahan-Nya dan hasilnya pasti sesuai kehendak-Nya.

Nach uniknya, ketika kita fokus pada tujuan Allah, maka efek sampingnya, kita sukses dalam aspek-aspek lain dalam kehidupan kita.

Koq bisa?
Karena rahasia hukum suksesnya Tuhan:
Cari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya ( yang kau butuhkan) akan ditambahkan kepadamu.
Baik yang jasmani, mental mau pun yang rohani. Semuanya, komplit!

Apa pun yang kita butuhkan, Tuhan sediakan tepat pada wajah waktunya. Bahkan baru keinginan saja, belum diucapkan, kerapkali Tuhan sudah berikan.
Bonus yang tak ternillai: tidak ada kesedihan didalamnya.

Mengejar uang, mungkin saja Anda akan memperolehnya. Saat uang menjadi fokus, segala cara dihalalkan. Banyak yang dikorbankan, sehingga uang diperoleh tapi dengan berbagai kepedihan yang mengikutinya.

Ada juga orang yang berusaha sukses di dunia dan sukses juga dalam melayani Tuhan. Memisahkan keduanya, seolah menjadi bagian yang berbeda.
Itu mustahil.
Why?
Kita tidak memiliki kemampuan untuk melakukan yang terbaik dalam dua bidang yang berbeda, secara bersamaan.

Cara menghancurkan visi seseorang adalah dengan memberinya 2 visi yang berbeda.
Make sense?

Mari kita fokus kepada Allah saja, dan hidupi kehidupan tunggal bersama-Nya. Baik dalam mengerjakan yang jasmani, mau pun yang rohani. Maka kita akan sukses dalam keduanya, success with God’s Way.

Kesuksesan sejati adalah menggenapi rencana Allah dalam hidup kita.
Setuju?

A key to success in the kingdom of God is singleness of purpose. We don’t have the capacity to do our best in two areas at the same time – Andrew Wommack.

Kunci kesuksesan dalam kerajaan Allah adalah memiliki tujuan tunggal. Kita tidak memiliki kapasitas untuk melakukan yang terbaik, dalam dua area yang berbeda, secara bersamaan – Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 8 9 10 11 12 22