DECISION & DESTINY
Manusia senantiasa menginginkan kepastian dalam hidupnya karena itu mereka berusaha dengan segala cara untuk mengendalikan hidupnya. Manusia pergi ke peramal, ke gunung mempersembahkan persembahan dengan tujuan agar bisa memastikan masa depannya aman, bisnis lancar dan umur panjang. Bahkan tidak sedikit orang yang rela menggadaikan masa depan anaknya sebagai persembahan untuk diambil ‘hoki’nya bagi dirinya sendiri. Manusia ingin memastikan hidupnya selalu baik.
Dalam Alkitab diceritakan bahwa sejak dalam kandungan Tuhan telah menetapkan Simson menjadi seorang nazir Allah dan melalui dia, Tuhan akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang filistin ( Hakim-hakim 13:5b ). Simson ditakdirkan menjadi orang besar dengan masa depan yang luar biasa. Meskipun sudah dinubuatkan demikian ternyata hidup Simson tidak selalu mulus bahkan dia sampai ditawan musuh dan dibutakan matanya karena keputusan buruk yang di ambilnya: menikahi perempuan filistin, menghampiri perempuan sundal, menikahi Delila, tidak bisa mengendalikan diri dll, hingga dituliskan dalam Alkitab bahwa Tuhan telah meninggalkan dia. Simson tidak menghargai dan menjaga kesucian takdirnya sebagai nazir Allah akibatnya hidupnya berantakan. Meskipun takdirnya baik tetapi keputusan buruk meruntuhkannya.
Tindakan-tindakan kita adalah benih dari nasib
lalu tumbuh menjadi takdir.
Harry S Truman