Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Saya Sudah Terlanjur Salah ….. Bagaimana dong?

Pernahkah merasakan dicurangi, dikhianati seseorang?
Dengan percaya diri, kita berani datang minta pertolongan Tuhan.
Karena ini bukan salahku.

Bagaimana kalau kita tahu persis apa yang Tuhan inginkan, lalu kita tidak taat, mengambil jalan sendiri, lalu berantakan semua?
Duh…. Rasanya ingin bersembunyi entah di mana….
Keadaan kaca balau, putus asa, kecewa, takut, bingung tetapi mau datang kepada Tuhan pun takut dan merasa bersalah.
Siapa pernah mengalami?
Saya segera tunjuk jari mengangkat tangan!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Ayooo Lakukan Sesuatu!

Beberapa hari lalu saya menulis tentang mentraktir abang gojek, dengan cara order makanan, lalu kasi ke mereka. Terinspirasi Ibu Mm ariani Raharjo.

Membaca renungan ini, banyak teman-teman terinspirasi. Yang unik, Sylvia tidak hanya mentraktir bubur ayam untuk abang gojek, dia juga membagikan kain perca kepada beberapa penjahit untuk dibuat masker. Ide brillian!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Inspirasi & Kebaikan.

Entah ide siapa, kemarin baca di beberapa grup anjuran untuk order makanan di resto lokal yang kecil-kecil, lalu makanannya sengaja diberikan pada bapak gojek. Membantu resto kecil bertahan hidup dan memberkati bapak gojek pula.

Saya tidak tertarik melakukannya, sampai ibu gembala saya du MDC Surabaya yang cantik, Ibu Mariani Rahardjo, menceritakan pengalamannya saat mempraktekkannya.
Ini menginspirasi teman-teman melakukannya. Bahkan ada yang bercerita, baru berniat praktek saja, Tuhan sudah mencurahkan berkat-Nya, dengan mengirimkan banyak pembeli ke tokonya.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Living Content.

Dengan adanya himbauan tinggal di rumah untuk menghindari penyebaran Virus Corona, di mana – mana sepi.
Cuci blow di salon yang ada di lantai dasar apartemen, saya satu-satunya customernya.

“Ini salonnya dikontrak Bu Yenny sendirian…”, goda mbak salon terbahak.

Seperti biasa, mulai terdengar keluhan.
Sepi, sampai ngantuk, katanya.
Biasanya salon ini ramai sekali, sampai si mbak kerap terlambat makan. Mengeluh juga …