RESTORATION
Hidup adalah perjalanan panjang antara kesuksesan dan kegagalan, tindakan yang benar dan yang salah, pengalaman manis maupun yang pahit. Dalam perjalanan mengarungi kehidupan selalu ada saat-saat yang kita sesali:kerugian karena salah mengambil keputusan, kata-kata atau tindakan yang salah hingga melukai orang-orang yang kita cintai padahal sesungguhnya kita tidak bermaksud demikian.
.
Kerapkali hal-hal seperti ini membebani hati kita dan menimbulkan penyesalan yang berkepanjangan; yang jarang kita utarakan, tertutup rapat di dalam pikiran bawah sadar kita. Seandainya saja…saya memutuskan begini, tentu saya tidak sampai tertipu. Seandainya saja… saya tidak emosi, tentunya kata-kata kasar itu tidak terucap, demikian seringkali kita berpikir. Hal-hal semacam ini jika tidak dibereskan bisa menimbulkan penyakit. Masalahnya: bagaimana caranya?
UNCONDITIONAL LOVE
.
Seorang teman mengeluh bahwa istrinya kalau di luar rumah seperti seorang malaikat! Baik sekali…. Tapi jangan tanya kalau dengan keluarga sendiri apalagi dengan suaminya, seperti iblis, katanya. Di masyarakat istrinya terkenal sebagai seorang wanita yang sangat keibuan, penuh perhatian dan peduli terhadap orang lain bahkan rela berkorban habis-habisan untuk kegiatan sosial dan demi menolong orang lain. Setiap kali berbicara sering diselingi kutipan ayat Firman Tuhan. Karena itu setiap teman ini mengeluh, tidak ada seorangpun yang percaya. Apa yang terjadi? Sepertinya istri teman ini punya dua kepribadian yang berbeda. Benarkah demikian?
.
BIG PICTURE
Dalam hidup seringkali kita terlalu memperhatikan dan meresahkan hal-hal kecil sehingga hidup kita menjadi super-sibuk dan tidak bahagia. Banyak orang bangga ketika menjadi sibuk. Semakin dia sibuk, semakin merasa bahwa dia orang yang penting. Padahal sesungguhnya kesuksesan diukur bukan oleh seberapa sibuk seseorang tetapi seberapa besar hasil yang diperoleh, seberapa efesien serta efektif dalam mengerjakannya.
Beberapa orang berpikir bahwa mengerjakan lebih banyak hal dengan lebih cepat adalah solusinya. Mengerjakan lebih banyak hal dengan lebih cepat bukan berarti mengerjakan hal-hal yang benar. Kita perlu menentukan tujuan yang benar dan berusaha mencapainya dengan cara yang efisien berdasarkan prinsip-prinsip yang merupakan kebenaran yang universal dan abadi. Kita harus belajar pula untuk mendelegasikan tugas kita kepada orang lain kemudian mengontrolnya dengan baik. Kemampuan kita seorang diri terbatas. Kita perlu bekerja berdasarkan prioritas sehingga kita bisa mengerjakan sebanyak mungkin hal-hal yang memang penting dan merupakan kebutuhan penting kita- termasuk rekreasi. Jangan berpikir bahwa bekerja berarti harus mengerjakan sesuatu atau menyibukkan diri menyelesaikan sesuatu – karena relax dan rekreasi merupakan salah satu kebutuhan vital agar kita bisa bekerja dengan optimal maka kitapun harus memenuhi kebutuhan itu. Kita membutuhkan pekerjaan yang lancar, rumah tangga yang harmonis, pengembangan diri, hubungan sosial yang baik pula. Kita perlu menyeimbangkan setiap aspek hidup kita dan mengerjakan sesuai dengan prioritas untuk mencapai tujuan hidup kita.
Tidak mengerjakan apa-apa lebih baik
daripada sibuk,
tetapi tidak menghasilkan apa-apa.
Lao Tzu