“Paskah Yang Mengubah Relasi ….”
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
“Paskah Yang Mengubah Relasi ….”
Dulu Wajib Jaga Jarak 1000 Yard, Sekarang: Datanglah Mendekat!
Apa maksudnya?
“Namun, antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta. Jangan mendekatinya, supaya kamu tahu jalan mana yang harus kamu tempuh, sebab kamu belum pernah melalui jalan itu sebelumnya.”
— Yosua 3:4 (TB)
Pernahkah kita merasa Tuhan itu jauh? Seolah-olah ada jarak lebar antara kita dan-Nya? Ternyata… memang dulu begitu!
Di jaman Perjanjian Lama, bangsa Israel harus menjaga jarak seribu yard (kira-kira 900 meter) dari Tabut Perjanjian — lambang kehadiran nyata Tuhan.
Tuhan itu kudus. Terang-Nya tak terjangkau.
Mereka tidak boleh sembarangan mendekat. Hanya para imam yang bisa mengangkat Tabut, itupun dengan aturan yang sangat ketat. Bahkan saat membongkar perkemahan, Tabut ditutupi dengan kain-kain khusus agar tidak ada mata biasa yang melihatnya (Bilangan 4:5-6). Semua ini menunjukkan: “Jaga jarak! Aku kudus, jangan sembarangan datang.”
Ketika tabut Allah hendak jatuh, Uza memegangnya.
Apa yang terjadi?
Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya l itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu. (2 Samuel 6:7)
Oh……
Itulah sebabnya, ada orang Israel yang seumur hidupnya tidak pernah benar-benar melihat Tabut itu. Kehadiran Tuhan terasa jauh dan tidak bisa diakses langsung. Itulah suasana Perjanjian Lama.
Namun… semuanya berubah saat Yesus datang!
Yesus datang membawa undangan baru:
“Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberimu kelegaan.” (Matius 11:28)
Bukan lagi “jaga jarak”, tetapi “datanglah mendekat”!
Mengapa bisa berubah total?
Karena darah Anak Domba telah tercurah.
Karena korban yang sempurna sudah diberikan.
Karena tabir pemisah sudah terbelah dari atas ke bawah saat Yesus mati di kayu salib (Matius 27:51).
Karena sekarang, kita semua punya akses langsung kepada Bapa — bukan karena kita kudus, tetapi karena Yesus yang kudus telah membuka jalan.
Penulis Ibrani menulis dengan penuh keyakinan:
“Marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” (Ibrani 4:16)
Dulu, untuk tahu “jalan mana yang harus ditempuh”, mereka harus melihat Tabut dari jauh dan ikut di belakangnya. Tapi sekarang… Roh Kudus tinggal di dalam kita! Kita dipimpin langsung dari dalam, bukan dari jarak 1000 yard!
Bahkan Roh Allah dengan segala kekayaan dan kuasa-Nya, berdiam di dalam roh orang yang sudah lahir baru. (1 Kor 3:16)
Allah memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.
2 Korintus 1:22 (TB)
Wow! Betapa besar kasih karunia yang kita terima!
Sayangnya… banyak orang percaya masih hidup seolah-olah di bawah Perjanjian Lama.
Masih merasa Tuhan itu jauh. Masih takut datang karena merasa diri belum cukup suci, belum layak, belum doa puasa, belum baca Alkitab.
Padahal Yesus sudah berkata: “Datanglah!”
Bukan karena kita layak, tapi karena Dia yang melayakkan kita.
Jangan biarkan rasa bersalah atau kegagalan membuat kita menjauh dari Tuhan. Justru saat kita lemah, kita butuh datang. Saat kita kacau, kita butuh kasih karunia. Saat kita bimbang, kita butuh suara-Nya.
Dan pintu-Nya selalu terbuka.
Dulu: 1000 yard. Sekarang: pelukan kasih.
Dulu: jangan mendekat. Sekarang: datanglah dengan keberanian.
Dulu: hanya imam yang bisa. Sekarang: kita semua dipanggil menjadi imam bagi Tuhan.
Jangan hidup di bawah bayang-bayang hukum Taurat. Hidupilah undangan kasih dari Yesus.
Dia berkata: “Datanglah… jangan menjauh lagi.”
Dan ketika kita datang kepada-Nya, Dia membawa kita kepada tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madunya.
Di mana segala berkat rohani di surga dikaruniakan dan kita memanifestasikannya dengan iman.
Mau? Yuk….
“We must not content ourselves with Easter as a historical fact. Christ’s resurrection changes everything, especially how we approach God.” – John Stott
“Kita tidak boleh puas dengan
Paskah sebagai fakta sejarah. Kebangkitan Kristus mengubah segalanya, terutama cara kita mendekati Allah.” – John Stott
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan