TAKUT, KUATIR, CEMAS…..

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kami sedang berdiskusi, pergi bersama akan menggunakan maskapai apa. Setiap kali berbincang tentang hal ini, pasti banyak sekali ketakutan-ketakutan yang mencuat. Apalagi setelah insiden jatuhnya Lion Air beberapa waktu lalu.

Saya jadi ingat cerita P. Anton Thedy TX Travel, yang pulang dari salah satu kota di China dengan menggunakan Lion Air. Semua orang, di depan, samping dan belakang tidak ada yang mengobrol. Semua sibuk menggumamkan doa sesuai keyakinan masing-masing.
P. Anton bilang,
“Tuhan, semua orang sudah berdoa… Ijinkan sekarang saya tidur…”
Dia pun tertidur pulas sekali.

P. Indra & saya sering bepergian dengan pesawat. Kadangkala ada turbulensi, orang-orang tampak cemas ketakutan.
Setiap kali mengalami hal ini, saya langsung ingat Joseph Prince.

Suatu ketika pesawat yang ditumpangi Joseph Prince mengalami turbulensi, dan pesawat anjlok sesaat. Penumpang di sebelah Joseph Prince, memegang kursi kuat-kuat dan berteriak ketakutan.

“Jangan takut… Tenang saja semua akan baik-baik saja.”

“Bagaimana Anda bisa yakin?”

“Karena Tuhan menyertai saya, dan Anda bersama dengan saya, maka semua akan baik-baik saja,” Joseph Prince menjelaskan,
“Tuhan menjagai anak-anak-Nya seperti biji mata-Nya.”

Iman dan keyakinan Joseph Prince yang kuat membuatnya hidup tenang dalam situasi apa pun. Dia mengenal betul Allahnya selalu bisa diandalkan.
Ketakutan tercipta ketika kita terpisah dari kasih Allah. Kasih Allah yang sempurna melenyapkan ketakutan.

Saya selalu yakin bahwa hidup mati di tangan Tuhan. Kalau belum waktunya pulang ke rumah Tuhan, orang yang terjebak di terowongan bawah tanah selama berminggu-minggu pun tetap selamat.
Sebaliknya, kalau sudah waktunya pulang, sekedar terpeleset pun akan meninggal.

Yang lebih penting dipersiapkan, agar hidup kita berkenan kepada Tuhan karena panggilan pulang bisa terjadi kapan saja.

Bagaimana pendapat Anda?

A perfect faith would lift us absolutely above fear- George MacDonald.

Iman yang sempurna akan mengangkat kita dari ketakutan – George MacDonald

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
www.mpoin.com

MENGATASI GALAU

.

Galau, cemas, kuatir, stress… sesekali hadir dalam kehidupan tanpa diundang. Kehadirannya membuat hidup kita berbalik total. Makan tak enak dan tidur pun tak nyenyak. Kita galau, cemas, kuatir dan stress, tentunya karena menghadapi masalah besar yang menurut pemikiran, tidak mampu kita tanggung dan selesaikan. Harga yang harus dibayar terlalu mahal. Kita takut membayangkannya.

.

Galau, cemas, kuatir dan stress bagaikan air kopi di gelas kepala kita. Semakin dipikir semakin keruh jadinya. Semakin kita curhat ke sana ke mari, bukannya semakin jernih tetapi kita makin pusing mendengar berbagai pendapat. Akibatnya kita makin stress. Sadarkah kita, ketika stress melanda sesungguhnya kita tidak membutuhkan nasehat apa pun? Seorang bijak mengatakan bahwa hal terbaik yang bisa kita lakukan saat sedang stress adalah tidur. Jika kita bisa tidur cukup dan bangun dengan bugar maka setengah permasalahan kita sudah selesai karena kita bisa berpikir jernih. Celakanya, saat dilanda stress berat, biasanya kita tidak bisa tidur sehingga masalah jadi kian berat.

.

PERLUKAH KITA KUATIR?

.

Cemas, takut dan kuatir adalah bagian alami yang kerapkali mampir dalam kehidupan meski tidak pernah diundang. Kita sering cemas, apa yang akan terjadi jika sesuatu hal yang kita takutkan menimpa. Untuk mengurangi resiko, kita biasa mempersiapkan segala sesuatu untuk menangkal jika terjadi resiko. Pada kenyataannya, tidak selalu yang kita siapkan bisa berlangsung mulus saat kita membutuhkannya. Teman yang kita harapkan bisa menolong, pada saat dibutuhkan justru sedang pergi jauh.

~

Yannie dan saya bersahabat dekat sejak kami kuliah. Dia sahabat yang setia. Setiap saya melahirkan, dia selalu mendampingi hingga saat saya harus pulang dari rumah sakit. Suatu ketika, Yannie mendapat lotere US Greencard sehingga Yannie dan suaminya memutuskan hijrah ke Amerika. Mereka tinggal di LA. Jarak tidak membuat persahabatan kami luntur. Bahkan saat anak-anak saya Chris dan Nicho sekolah di Amerika, Yannie banyak membantu kami. Anak-anak saya sudah seperti putranya sendiri.

.

Tag Archives: cemas

TAKUT, KUATIR, CEMAS…..

MENGATASI GALAU

PERLUKAH KITA KUATIR?