Shut Your Mouth… Why???
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Menutup Mulut.
Banyak orang yang ketika memiliki masalah segera sharing ke sana ke mari. Bahkan sudah jadi trend masa kini, apa pun yang dirasakan atau dialami, segera pasang status di WA atau sosmed.
Harapannya tentu ada yang memperhatikan dan membantu. Sahabat saya curhat, pernah mengalami, ketika sharing dengan seorang leader dalam kelompok cellgroupnya. Dia merasa sudah benar jalurnya. Sebagai pemimpin memang itu tugasnya. Tetapi ternyata … Bukannya dapat solusi tetapi justru komentarnya tidak mendukung sama sekali. Ketika sahabat saya protes, koq ga positif sama sekali dan tidak menunjukkan imannya?
Dengan enteng sang leader berujar, lihat saja pengalaman orang-orang di sekitar kita… Biasanya memang begitu!
Lhah di mana imannya???
Saya belajar sesuatu yang baru. Ketika memiliki masalah, doakan dan sampaikan pada Tuhan. Jika ingin minta pendapat, pastikan pada orang yang kompeten, bijak dan dewasa rohani.
Masalah rumah tangga, cari orang yang rumah tangga nya baik dan orangnya bijak.
Atau cari konsultan pernikahan.
Masalah pajak, cari konsultan pajak yang handal.
Kalau tidak menemukan orang yang pas, tutup mulut!
Ternyata ketika kita membuka mulut, iblis mendengarnya. Apalagi kalau terus berkoar-koar… Iblis sengaja mengacau-balaukan situasi sehingga kita sibuk mengurus situasi yang amburadul. Akibatnya kita tidak punya waktu untuk bertekun dalam doa, mendalami firman dan menantikan Tuhan.
Tidak heran Raja Sulaiman (Salomo) berkata, Orang yang menjaga mulutnya memelihara jiwanya. Orang yang membuka lebar bibirnya?—ia akan menemui kebinasaan.
Kalau diam, siapa dong yang membantu?
Ketika fokus mencari Dia lalu mengikuti arahan-Nya, dan harapan kita hanya kepada-Nya, Tuhan akan membukakan jalan keluar. Ketika kita butuh penolong, Tuhan akan mengirim. Kita tidak perlu mencarinya.
“You don’t need to find him, he will find you“, kata Joel Osteen.
Pemahaman ini sangat melegakan.
Jangan berharap pada manusia, kata orang bijak, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?
Bagaimana pendapat Anda?
*Blessed is the one who has God for his help, whose hope is in the LORD his God
Berbahagialah orang yang mempunyai Allah sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK PEDULI
KESEHATAN TERBAIK
www.mpoin.com