Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Berdoa Untuk Hal ‘Mustahil’. Berani Terima Tantangan???
Seorang teman sakit. Saya mengirimkan pengajaran tentang kesembuhan. Bagi saya pengajaran ini luar biasa, ternyata ada caranya untuk meraih kesembuhan supranatural. Dahsyat bo!
Biar pun duit ada, saya memilih sembuh supranatural. Operasi selalu ada resikonya.
“Yenny saya cocok, pengajaran ini bilang meski kita mendengar Tuhan, tetap tidak boleh terlalu rohani sampai tidak mau mendengarkan orang lain,” jawabnya.
Melongo..
Penasaran, saya dengarkan lagi pengajarannya hingga 2 kali, kebetulan dalam Bahasa Inggris. Kuatir saya salah ngerti. Ga ada tuh kalimat seperti itu.
Saya sadar, sebetulnya setiap orang mendengar dan belajar sesuai dengan frame yang sudah ditetapkan sebelumnya. Apa yang kita mau, itu yang kita dengar. Membuktikan kebenaran teori Neurosemantic-nya P. Prasetya M. Brata.
Mengapa sich orang takut berdoa dan mengharapkan kesembuhan supranatural?
Karena itu diluar akal dan pemikiran kita!
Manusia berdoa dan percaya, sesuai dengan kemungkinan dan sumber-sumber yang masuk akal serta bisa dijelaskan.
Kalau melebihi itu, dianggap pemimpi karena mustahil menurut akal. Takut tidak terjadi.
“Iya sich . . Kadang-kadang saya tahu, mujijat itu bisa terjadi,” lalu memberi alasan,
“Itu kan untuk orang yang imannya besar”.
Benarkah?
Padahal Tuhan sudah bilang, ukuran iman setiap orang sama.
Apa yang membedakannya?
Ketidakpercayaan!
Darimana ketidakpercayaan datang?
Dari info yang didengar dan diijinkan masuk ke dalam pikiran, akhirnya direnungkan.
Kalau info-info yang negatif serta menakutkan jauh lebih banyak yang masuk di kepala, dibandingkan firman Tuhan, ya sangat masuk akal kalau ketidakpercayaannya lebih tinggi dibandingkan imannya.
Banyak yang takut berdoa mengharapkan kesembuhan supranatural, kelimpahan, kemakmuran.
Apalagi mendoakan orang lain!
Bagaimana kalau tidak terjawab?
Bagaimana kalau kecewa?
Bagaimana kalau akhirnya orang itu marah dan menolak Tuhan?
Kuatir dianggap kita yang mendoakan tidak rohani, kurang diurapi dan dianggap kurang karib dengan Tuhan… Buktinya tidak terjadi apa-apa.
Nanti apa kata dunia???
Padahal kunci mujijat terjadi adalah karena percaya.
Tugas kita percaya dan melakukan dengan taat sesuai perintah Tuhan. Termasuk mendoakan orang sakit, mengusir setan, menyembuhkan orang yang sakit lepra.
Tentang hasil, serahkan Tuhan.
Jadi ketika terjawab secara instan, kita tidak mencuri kemuliaan Tuhan.
Itu Tuhan dan bukan kita.
Bukan doa kita yang dahsyat, Ingat itu dan catat!
Saat doa belum terjawab dan kesembuhan belum terlihat mata, kita tidak galau juga.
Itu Tuhan bukan kita.
Tidak semua jawaban doa instan. Saya butuh waktu hampir 2 tahun untuk sembuh dari Hipertiroid. Kesalahan bukan pada Tuhan tetapi saya yang belum siap menerima jawabannya.
Ketika pemahaman sampai, kesembuhan terjadi secara natural.
Tuhan sudah memerintahkan, _Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu._
Kesembuhan, kemakmuran, kebahagiaan, kelimpahan, hikmat dan janji hidup kekal di surga, semuanya satu paket dengan keselamatan kita.
Kalau ada orang yang tidak percaya Tuhan mampu menyembuhkan secara supranatural, mampu memberikan kelimpahan, kemakmuran mau pun kebahagiaan, bagaimana dia bisa percaya akan masuk surga jika meninggal nanti?
Dia belum pernah melihat surga dan neraka juga.
Logikanya, jika kita percaya bahwa surga dan neraka memang ada, seharusnya kita percaya kesembuhan supranatural, kelimpahan dan janji-Nya juga:
Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu *telah menerimanya*, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Ini Tuhan yang janji lho!
Kalau sampai gak percaya janjinya Tuhan, lha buat apa berdoa dan beribadah?
Gak cengli tho?
Apa saja yang kita minta?
Yang sesuai dengan kehendak Allah, tentunya.
Bukan mengingini istri atau mobil orang lain, contohnya. Itu melanggar kehendak Allah.
Kalau ingin sembuh, hidup berkelimpahan karena ingin menjadi berkat bagi orang lain, itu sesuai kehendak Tuhan.
Sehingga hidup kita menjadi kesaksian yang terbuka maka orang-orang di sekeliling kita bisa melihat hidup kita berbeda karena disertai Allah.
Akibatnya, mereka ingin mengenal Allah, itu sesuai rencana-Nya.
Make sense?
For every persistent one will get what he asks for. Every persistent seeker will discover what he longs for. And everyone who knocks persistently will one day find an open door.
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan