Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Berserah Itu Bagaimana dan Apa Manfaatnya?

Berulangkali Imam, sahabat di Sekolah Charis, menyarankan harus Rest In The Lord, tapi saya ga paham bagaimana caranya?

Suatu ketika saya mengalami masalah berat. Berusaha sepenuh tenaga, tidak juga ditemukan solusinya.
Dalam keadaan patah semangat, saya berdoa.

Tuhan membawa saya menemukan quotes ini:
God is able to do more for you in one moment of surrender than in a life-time of your own self- effort.

Tuhan sanggup melakukan lebih banyak bagi Anda dalam satu momen dengan penyerahan diri, daripada sepanjang hidup Anda dengan mengandalkan kekuatan sendiri.

Sejak itu saya belajar menyerahkan permasalahan pada Tuhan dan berpikir secukupnya. Malam belum selesai,
“Tuhan, saya serahkan masalah ini pada Tuhan, saya mau tidur. Berikan tidur yang nyenyak. Saya percaya besok pasti ada solusinya. Amin.”

Apa yang terjadi?
Esoknya ada kejadian-kejadian yang tak terduga. Bertemu dengan orang yang pernah mengalami masalah seperti saya, lalu memberikan saran.
Atau saya cari saran dari beberapa orang yang ahli di bidang tersebut, maka permasalahan makin mengerucut, pada akhirnya solusi terlihat.
Kadang-kadang Tuhan mengingatkan pada seseorang, coba di telpon.

Bagaimana kalau tidak ada yang terjadi?
Diam… Tunggu arahan.
Dan sejujurnya, ini tidak mudah. Rasanya ingin cepat selesai.
Tetapi ada hal-hal yang tidak bisa diselesaikan cepat.
Ya sudah … Belajar untuk sabar dan tenang.

Setelah direnungkan kembali, kuncinya sabar.
Kesabaran adalah teman dari hikmat, ujar St. Agustine.
Tenang dan fokus pada arahan Tuhan.

Ketika galau, terburu-buru, otak dipenuhi dengan masalah yang berputar-putar di kepala. Akibatnya saat Tuhan menggerakkan hati kita, mengarahkan, kita tidak dengar. Fokus kita pada masalah, bukan Tuhan.
Sekarang paham.
Singkirkan ketakutan, Tuhan pasti menolong. Pasrah saja tapi fokus pada Tuhan.
Hidup jadi lebih enteng.
Bagaimana dengan Anda?

What we really need is only a heart of surrender and always trust what God has plan for our life. So we do our best, God shall take the rest. That’s what I called FAITH.- Olivia Sinaga

Yang benar-benar kita butuhkan hanyalah hati yang menyerah dan selalu percaya apa yang Tuhan rencanakan untuk hidup kita. Jadi kita melakukan yang terbaik, Tuhan akan mengerjakan sisanya. Itulah yang saya sebut IMAN.-Olivia Sinaga.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Berkelimpahan Di Ladang Kita

Setiap orang ingin mendapat tuaian yang berkelimpahan dari ladangnya. Tanaman yang subur dan buah yang banyak.

Yang tidak disadari, kadang- kadang kita berada di tempat yang tidak kita inginkan. Pekerjaan yang membosankan. Padahal itulah ladang yang kita miliki. Di ladang itulah Tuhan menginginkan kita menjadi berkat bagi sesama.

Akibatnya, banyak orang pada posisi seperti itu, mengeluh, mengomel dan bekerja asal-asalan. Dia tidak menjadi berkat dan ladangnya tidak dirawat dengan baik. Tentu saja panennya sedikit

Sebaliknya ada orang yang sesungguhnya tidak terlalu menyukai pekerjaannya, tetapi dia tahu, inilah ladang miliknya. Sesuatu yang dipercayakan Tuhan untuk dikelolanya. Disitulah Tuhan akan memberkatinya.
Ladang adalah tujuan, karunia dan usaha kita.
Meniru Raja Daud, dia menyemangati dirinya sendiri,
“Pujilah Tuhan, hai jiwaku dan jangan lupakan kebaikanNya ”
Dia memprogram diri agar dapat menikmati ladangnya.

Dikerjakan pekerjaannya dengan cara yang terbaik. Menjadi berkat bagi atasan dan rekan sekerjanya. Mendoakan, melayani, mengerjakan lebih daripada yang diminta dan menghasilkan karya yang terbaik.
Dia memanfaatkan pekerjaannya sebagai sarana untuk melayani dan menyenangkan hati Tuhan.
Dengan cara demikian, dia menggali berkat yang Tuhan sediakan.
Maka Tuhan berkenan kepadanya. Perjumpaan Illahi terjadi.

Tidak lama kemudian, pintu-pintu kesempatan terbuka satu demi satu. Dia pun naik dari satu level ke level berikutnya.
Pengaruhnya kian meningkat dan dia menjadi jawaban bagi kebutuhan banyak orang.
Ditaburnya berbagai benih dalam kehidupan banyak orang.
Hal-hal yang tak terduga, datang silih berganti.
Tuaian demi tuaian mengisi hidupnya

Orang yang banyak menabur, akan banyak menuai.
Apa yang kita tabur, itulah yang kita tuai.
Orang yang setia dalam perkara kecil akan dipercaya dalam perjara besar.
Demikianlah hukumnya
Itulah yang disebut sukses, yaitu realisasi tujuan kita di dalam Allah.
Mari kita kerjakan ladang kita dengan cara yang terbaik dan menggenapi tujuan Allah dalam hidup kita.

Whoever is faithful with very little is also faithful with a lot, and whoever is dishonest with very little is also dishonest with a lot.

Barangsiapa setia dalam perkara- perkara kecil, ia setia juga dalam perkara- perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara- perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Mengutuki Diri Sendiri? Mana Mungkin? Ternyata Banyak Orang Yang Melakukannya!

Suatu ketika dalam sebuah pertemuan saya harus berbicara, dan ingin sekali mengucapkan sebuah kata: Disruption, tapi betul-betul Blank. Diingat-ingat, tetap lupa hingga berhari-hari.

Banyak orang dalam keadaan demikian akan mengutuki diri sendiri, tanpa sadar.
“Faktor U (usia maksudnya) jadi lupaan. Maklum sudah tua… sudah berumur. Memang orang makin tua, makin pelupa”.
Terjadilah menurut imanmu.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Apakah Janji Allah Bisa Diandalkan?

Pernahkah kita memegang Janji Allah tetapi tidak terealisasi?
Saya pernah!
Lalu bertanya-tanya, apa sebabnya?
Bukankah Janji Allah itu Ya dan Amin?

Sekarang saya tahu jawabannya.
Janji Allah itu sesuatu yang harus diaktifkan.
Sementara itu ada Hukum-Hukum kehidupan yang akan terus berlangsung dan terjadi, entah kita sadar atau tidak, percaya atau tidak.

Saya memegang Janji Tuhan. Saya percaya, mengaktifkan dan mendeklarasikannya.
Menanti manifestasinya.

Sementara itu ada Hukum Pembentukan.
Apa pun yang kita pikirkan, katakan itu akan tercipta baik dalam tubuh, jiwa dan roh.

Yang seringkali terjadi, kita mengaktifkan Janji Tuhan, tetapi pikiran, perkataan dan fokus kita pada hal yang sebaliknya.

Meski percaya kelimpahan dan keberhasilan dan Janji Tuhan tentang kelimpahan dan kemakmuran diaktifkan,
tetapi pikirannya dipenuhi ketakutan,
apa yang terjadi kalau gagal?
Skenario buruk berputar-putar di kepalanya.
Pikiran yang dipikirkan, menciptakan sesuatu.

Mulutnya tidak henti-hentinya mengeluh, menceritakan ketakutan-ketakutannya.
Perkataan punya kuasa.
Manusia berkuasa dan mencipta, melalui kata-kata.
Menabur benih perkataan, artinya melepaskan kuasa melalui Hukum Pembentukan, maka berproduksi sesuai jenisnya.
Yang ditakutkan, itulah yang terjadi.

Nach kesimpulannya, Bukan Janji Tuhan yang tidak bisa diandalkan tetapi karena tanpa sadar kita menciptakan sesuatu yang berbeda, menuai sesuai jenisnya.

Tidak percaya?
Mari kita simak quotes dari pakar Neuro Semantic Indonesia, P. Prasetya M Brata:

Perubahan terbesar sekali pun, dimulai dari memberesi kata-kata.- Prasetya M Brata.

Prinsip yang sama, bukan?

Don’t say what you think, just say what God says! – Jesse Duplantis

Jangan katakan apa yang Anda pikirkan, katakan saja apa yang Tuhan katakan! – Jesse Duplantis

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN