Bully & Sungkan, Bagaimana Cara Cerdas Mengatasinya?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Bully & Sungkan, Bagaimana Cara Cerdas Mengatasinya?
Di- bully itu menyakitkan. Dan rasanya bully membully kerap terjadi di sekeliling kita, terutama pada anak-anak.
Bahkan ada anak yang bunuh diri karena tidak tahan di bully.
Sungguh menarik saat Andrew bercerita, pada suatu ketika kakaknya pulang dalam keadaan memar. Ternyata kakaknya berkelahi karena di bully beberapa temannya.
Sang ibu meminta ayah untuk melaporkan kepada Kepala Sekolah.
Tetapi ayah menolak. Didorongnya sang kakak agar berani melawan anak-anak yang membullynya.
Keesokkan harinya, andrew mencari-cari di mana kakaknya?
Akhirnya pulang dan ketika melewati jembatan, terlihat kakak ada di bawah jembatan memegang 2 batu bata. 2 anak terkapar di sampingnya, sementara 2 anak lagi lari terbirit-birit.
Sejak itu tidak pernah ada orang yang berani membullynya lagi.
Andrew menjelaskan, bully sudah ada sejak jaman dulu. Tidak ada gunanya mengasihani diri sendiri. Obat yang paling tepat adalah menghadapinya. Itulah yang perlu dipelajari anak-anak saat bertumbuh dewasa. Kehidupan itu keras, penuh tantangan. Hanya orang yang berani berjuang mengalahkan tantangan, yang akan survive.
Seorang ibu mengeluh, putrinya di telpon temannya hingga larut malam. Akibatnya sang putri kurang tidur, akhirnya sakit.
Sesungguhnya hal ini terjadi, karena sang putri tidak berani berkata TIDAK dan tidak berani menghentikan pembicaraan di telpon.
Sang ibu memilih menyalahkan teman yang menelpon, bukannya mengajari putrinya berani bertanggungjawab terhadap pilihan yang diambilnya: ngobrol di telpon hingga larut malam. Dan menerima resikonya, jadi sakit. Semua pilihan ada resikonya. Terimalah resiko dari pilihan yang diambil.
You teach people how to treat you by what you allow, what you stop, and what you reinforce – Tony Gaskins
Anda mengajar orang bagaimana memperlakukan Anda dengan apa yang Anda izinkan, apa yang Anda hentikan, dan apa yang Anda perkuat – Tony Gaskins
Demikianlah cara dunia bekerja!
Menyalahkan keadaan dan mengharapkan orang lain memperlakukan kita dengan cara-cara tertentu, tidak ada gunanya.
Kita yang mengajar mereka untuk memperlakukan kita dengan cara yang kita inginkan.
Jika seseorang bersikap kasar dan tidak hormat, dengan sopan, pergilah.
Ini adalah pernyataan tegas, memberikan pesan kepada orang lain bahwa mereka telah mengatakan atau bertindak sesuatu, yang tidak bisa ditoleransi.
Anda mendapatkan apa yang Anda harapkan, Anda layak menerima apa yang Anda toleransi.
Hargai diri sendiri, bersikap baik dan jadilah teladan maka dengan sendirinya orang lain akan menghargai.
Setuju?
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN