Category : Self Motivation

Inilah saatnya bagi kita,
Untuk berhenti mencari terang dan keteladanan kian kemari,
Mengharapkan tokoh panutan yang ‘sempurna’,
Dan mulai menjadikan diri kita terang dan teladan yang terbaik,
Sesuai kemampuan kita.

Pasti jauh dari sempurna,
Namun saat kita mengambil keputusan,
Saat itulah Tuhan akan memampukan dan membentuk kita,
Selangkah demi selangkah…
Setiap kemajuan kecil,
Akan memacu kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Lebih baik demikian bukan?
Daripada kita mencela setiap ‘tokoh teladan’ dan merasa kecewa.
Bagaimana pendapat Anda?

YennyIndra

Membenci diri sendiri,
Sesungguhnya hanyalah membenci pemikiran
Tentang diri kita sendiri.

Hal itu tidak berhubungan dengan kenyataan,
Siapa diri kita sesungguhnya.
Tuhan menciptakan kita ‘sangat baik’.

Mungkin benar,
Kita telah melakukan tindakan yang bodoh,
Mengakibatkan hal buruk terjadi.
Namun tidak ada gunanya,
Menghukum diri terus menerus dan membencinya.

Datang kepada Tuhan.
Dia berjanji,
Meski pun dosa kita semerah kirmizi,
Akan diubah-Nya menjadi seputih salju.

Tuhan memberi kita second chance,
Asalkan kita bersedia bertobat dan memperbaiki diri.
Tuhan akan mengubah pengalaman buruk itu,
Menjadi sarana agar kita menjadi lebih bijak dan sukses.

Kita kelak bisa menolong orang lain,
Yang mengalami kejatuhan seperti kita dulu.
Siap terima pemulihan???

YennyIndra

Kemarahan bagaikan asam,
Yang lebih merusak,
Dan menimbulkan perasaan perih menyengat,
Lebih daripada yang bisa kita bayangkan.

Kemarahan mengakibatkan kita tidak bisa berpikir jernih.
Bereaksi tanpa pertimbangan,
Dan banyak kata-kata sia-sia terlontar,
Tanpa bisa ditarik kembali.
Kita bisa minta maaf,
Tetapi bekas lukanya tidak akan sirna.

Adakah kemarahan yang positif?
Ada!
Tunggu emosi mereda….
Bicarakan sesuai koridor kesalahan yang membuat marah,
Batasi hanya di sana.
Tanpa mengungkit kesalahan pada masa lalu,
Tanpa mengungkapkan pendapat atau persepsi kita sendiri.
Lalu beri kesempatan pihak lain mengungkapkan alasan dan pendapatnya,
Sehingga kita bisa memahami cara pikirnya.

Tujuan kemarahan positif adalah terciptanya perbaikan.
Jadi usahakan untuk menghasilkan solusi terbaik.
Tidak mudah untuk melakukannya dengan kekuatan sendiri.
Perlu hikmat, kekuatan serta bimbingan Tuhan,
untuk menerapkannya dengan sukses.
Setuju?

YennyIndra

Jika hidup menjatuhkan kita,

Bangkit dan berusaha lebih keras.

 

Bukankah Tuhan sudah berjanji:

Tidak akan membiarkan kita dicobai,

Melebihi kekuatan kita?

 

Berarti pukulan itu,

Tidak melebihi kekuatan kita.

Seringkali kita memiliki kekuatan lebih,

Yang hanya terbukti

ketika kita mengalami tekanan sangat berat,

yang sebelumnya kita pikir kita tidak mampu,

ternyata kita bisa.

Lalu kita naik ke level yang lebih tinggi.

Bersama Tuhan,

Kita bisa!!!

YennyIndra

Tuhan itu humoris sejati.

Sadarkah kita,

Kadang-kadang Tuhan mengijinkan musuh hadir,

Justru untuk mempromosikan kita?

 

Daud akan tetap menjadi penggembala domba,

Jika Goliat, sang raksasa, tidak menjadi lawannya.

Lawan yang mengerikan,

Membuka jalan bagi Daud untuk dipromosikan,

Hingga akhirnya menjadi raja.

 

Hidup memang paradox,

Sekarang saatnya untuk bersyukur,

Tidak hanya untuk berkat-berkat yang kita terima,

Melainkan untuk masalah dan rintangan yang menghadang.

Bersama Tuhan,

Dia akan mengubahnya menjadi alat untuk kesuksesan kita.

Siap????

YennyIndra
1 6 7 8 9