Category : Articles

Articles

“Apa Yang Memotivasimu?”

Apa Yang Memotivasimu?”

Setiap pagi kita semua bangun dari tempat tidur dan memanfaatkan kekuatan dan energi untuk melewati sepanjang hari itu.
Kita harus memilih dari mana kita akan menarik kekuatan dan energi kita. Bagi beberapa orang, energi mereka berasal dari kewajiban yang berakar pada kebosanan. Bagi yang lainnya, energi mereka mungkin berasal dari kegembiraan menghadapi tantangan baru.
Berapa banyak dari kita yang benar-benar menjalani kehidupan setiap harinya dengan mengambil kehidupan Tuhan yang ada di dalam diri kita?

Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
Yesaya 40:29 (TB)

Jika kita adalah orang percaya yang telah lahir baru, kita memiliki persediaan kasih karunia Allah yang tidak terbatas di dalam diri kita. Kasih karunia-Nya mencakup penyediaan-Nya, kekuatan-Nya, perlengkapan-Nya, kebijaksanaan-Nya, dan visi-Nya. Kita dapat memilih untuk menghadapi tantangan setiap hari dengan memanfaatkan kekuatan dan sumber daya kita sendiri yang terbatas, atau kita dapat membangkitkan kasih karunia Tuhan yang ada di dalam diri kita, bersyukur, mengucapkan kata-kata kehidupan, dan melangkah ke semua kemungkinan yang ada di dalamnya sepanjang hari.

Menyadari betapa lebih banyak potensi yang saya miliki di dalam Kristus, versus masa depan saya yang sangat terbatas tanpa Dia, membuat saya ingin sepenuhnya memberikan diri pada tujuan-Nya dalam hidup saya. Sumber dayanya selalu tersedia bagi saya jika saya mau memilihnya.

Saya pernah mengalami hari-hari dengan energi rendah seperti yang pernah dialami semua orang, tetapi sekarang saya mengerti mengapa. Saya menghadapi hari-hari itu dengan kekuatan saya sendiri, dengan penglihatan saya yang terbatas, dan merenungkannya dengan sumber daya saya sendiri yang serba terbatas. Tidak heran saya merasa takut melewati hari-hari itu.

Jika itu terdengar seperti yang Anda alami, sekaranglah saatnya untuk menyadari bahwa Anda memiliki sumber energi tersembunyi. Yang Lebih Besar tinggal di dalam Anda! Anda tidak perlu takut setiap hari. Pilihlah untuk percaya pada anugerah Tuhan di dalam diri Anda dan hadapi hari ini dengan sikap sebagai pemenang, bukan korban!

tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Yesaya 40:31 (TB).

[Repost ; “What Motivates You?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Read More
Articles

Pikiran Apa Yang Melintas Di Kepala Kita?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Pikiran Apa Yang Melintas Di Kepala Kita?

Ada benjolan di leher atas kanan. Saat saya meraba di bagian kiri, rata. Saya raba-raba lagi, cukup besar. Segera bergegas saya lihat di cermin, terlihat benjolan di leher kanan.

“Jangan-jangan hipertiroid kambuh… Atau tumor….,” pikiran buruk mampir melintas tanpa diundang.

Teringat pula, tadi malam sempat terbangun dan tenggorokan terasa kering dan sedikit sakit pula.

Pada umumnya, hipertiroid itu menyebabkan leher membesar. Penyakit gondok, kata orang. Meski saya sudah sembuh, iblis suka melemparkan keraguan bahwa saya sudah benar-benar sembuh.

Pernah mengalaminya?
Selalu kemungkinan terburuk yang hadir, menggoda, menakut-nakuti meski tidak diundang!

Untunglah sudah belajar banyak hal.
Pertama, saya MENOLAK mengucapkan atau menceritakan kekuatiran pada orang lain.
Bahkan pada P. Indra pun tidak.

Setiap perkataan adalah benih. Dan benih itu akan bertumbuh sesuai jenisnya.
Tidak ada yang gratis.  Saya tidak mau buah penyakit, jadi saya pun Menolak mengucapkan benih penyakit.

Dulu saya gak paham prinsip ini. Setiap sakit, segera bercerita pada orang lain dan diulang-ulang pula. Semakin diperkatakan, penyakit makin parah. Karena semua tercipta sesuai dengan benih perkataan yang saya taburkan dan sesuai iman saya pula.
Sekarang saya sudah paham peinsip dahsyat ini.

Kita tidak bisa melarang burung membuang kotoran di kepala kita, tetapi kita bisa melarangnya membuat sarang di sana, kata pepatah yang terkenal.

Kedua, saya terinspirasi sekali ungkapan P. Dolfi.
“Kalau tidak mau sakit, dipikirkan pun jangan.”
Jadi saya tidak mau memikirkannya.

Lalu apa yang saya pikirkan?
Fokus bahwa oleh karena Tuhan ada di dalam roh saya, semua penyakit tidak dapat menimpa saya.
Saya ini orang sehat sempurna. Jika ada penyakit mampir, saya kick-out  dalam Nama Tuhan. Tendang jauh-jauh….

Sesuatu yang luar biasa namun jarang disadari orang, bahwa Kita yang  berkuasa menentukan apa yang hendak kita pikirkan atau pun rasakan.

Apa yang kita pilih untuk dipikirkan, akan menentukan apa yang kita rasakan.
Perasaan itu mengikuti pemikiran, bukan sebaliknya.

Begitu banyak orang yang tidak tahu rahasia ini, sehingga hidupnya diombang-ambingkan perasaannya. Mereka mengira perasaan itu sebuah fakta.

You should not believe your conscience and your feelings more than the word, kata Martin Luther.
Anda tidak seharusnya mempercayai hati nurani dan perasaan Anda melebihi Firman Tuhan, kata Martin Luther.

Nach artinya, percayalah apa yang dikatakan Tuhan melalui firman-Nya.
Perkataan Tuhan itulah kebenaran yang sejati.

Apakah benjolan di leher itu benar-benar ada?
Tentu saja! Secara kasat mata, memang benjol. Dipegang ya memang benjolan. Itu fakta.
Tetapi fakta itu bukan kebenaran.
Kebenarannya bagaimana?
Karena Tuhan, saya sudah sembuh. Penyakit tidak berhak tinggal dalam tubuh saya, karena tubuh saya adalah bait Allah.

Yang ketiga, pikiran negatif yang menakutkan, tidak dapat dilawan dengan pikiran lainnya. Satu-satunya cara untuk mengusirnya, dengan cara menggantikannya dengan pikiran Allah yang tertuang melalui firman-Nya.

Ketika saya berpegang teguh pada kebenaran yang sejati, yaitu Firman Tuhan, maka beberapa hari kemudian benjolan hilang. Rasa sakit pun sirna.
Yeaaayyyy…..
Terimakasih Tuhan. Saya belajar pengalaman yang baru.
Praktik yuk….

Don’t just think bigger in terms of quantity, think bigger in terms of kingdoms. God can give you so much more than what the world can give you – Daniel Bennett.

Jangan hanya berpikir lebih besar dalam hal kuantitas, berpikirlah lebih besar dalam hal kerajaan Allah.  Tuhan dapat memberi Anda melebihi apa yang dunia dapat berikan kepada Anda – Daniel Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Articles

Berjalan dengan Iman

Berjalan dengan Iman

“Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.”
2 Korintus 5:7 (TB)

Apa artinya hidup dengan iman? Sementara indra dan emosi kita dibombardir setiap hari oleh dunia yang telah jatuh dalam dosa, di mana kita hidup, Paulus menyatakan bahwa kehidupan Kekristenan harus berjalan di dalam hal-hal yang tidak terlihat, bukannya yang terlihat.

“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.”
2 Korintus 4:18 (TB)

Terlepas dari nasihat yang sedemikian jelasnya, banyak orang yang akan mengakui bahwa mereka jauh lebih dipengaruhi oleh indra mereka, informasi dan logika manusia daripada dipengaruhi oleh apa yang “tak terlihat”. Apakah kita benar-benar meyakini apa yang “tak terlihat” itu?

Sangatlah menarik, dalam dunia “penglihatan” banyak yang membangun kehidupan mereka di atas hal-hal yang tidak dapat mereka lihat, tetapi mereka yakin bahwa hal-hal itu nyata.
Jika dokter menyatakan ada kanker di dalam tubuh, pasien tidak dapat “melihat” kankernya, tetapi mereka akan mempercayai kata-kata dokter.

Kita tidak dapat melihat dengan mata kepala sendiri apa yang sedang terjadi di Washington, tetapi kita percaya pada kata-kata penulis berita dan membiarkan emosi kita dimanipulasi.
Namun jika seseorang menyatakan bahwa mereka mempercayai Firman Tuhan melampaui keadaan fisik atau gejala-gejala yang menimpanya, maka dia dituduh telah kehilangan akal.

Berjalan dengan iman adalah keputusan untuk mempercayai Firman Tuhan melebihi informasi dunia baik yang terlihat mau pun tidak terlihat. Artinya, memilih untuk melihat apa yang Tuhan lihat. Itu adalah bukti dari janji-janji Tuhan di dunia yang tidak terlihat (Ibrani 11: 1).
Berjalan dengan iman, dan tidak bergantung pada emosi atau logika manusia tetapi memilih untuk bebas dari rantai emosi serta logika manusia, dan hidup dalam dimensi kepastian Firman Tuhan sebagai yang tertinggi, mengatasi segala sesuatu yang mewakili baik penyakit, kehilangan, kecemasan, depresi, ketakutan mau pun kemiskinan.

Berjalan dengan iman adalah keputusan untuk tunduk kepada Tuhan, tidak takut, tidak khawatir, tidak depresi, tidak memperhatikan gejala-gejala penyakit, meninggalkan gambaran kekurangan serta kegagalan.
Programlah kembali hati kita untuk melihat janji-janji Tuhan dan tidak memberi tempat kepada yang lainnya. Itu adalah pilihan yang harus kita buat jika kita ingin berjalan dalam kemenangan.

[Repost: Walking By Faith – Barry Bennett. Diterjemahkan oleh: YennyIndra]

Read More
Articles

Ingin Pasangan & Anak Berubah? Ini Rahasianya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Ingin Pasangan & Anak Berubah? Ini Rahasianya!

Akhir-akhir ini banyak teman yang japri, menceritakan masalah rumah tangganya. Ada yang dengan suami, anak, mertua, ipar dsb.
Saya hanya bisa membantu mendoakannya.

Sabtu lalu, saat presentasi, sahabat saya Caecillia mengupas sesuatu yang menarik.
Caecil bercerita, dulu ada masalah dengan suaminya.
Lalu dia mulai mengubah persepsinya terhadap suaminya, memandang suaminya seperti suami yang diinginkannya.
Uniknya, ketika cara pandangnya diubah, secara natural, sikap terhadap suaminya, berubah.
Ketika sikap caecillia berubah, sikap suaminya pun berubah.

HUKUM FISIKA:
AKSI = REAKSI.

Ketika aksi kita berubah, reaksinya berubah juga.
Menarik bukan?

Ingat, kita Tidak Akan Pernah bisa mengubah seseorang, yang bisa kita lakukan hanyalah mempengaruhi mereka agar bersedia berubah dengan kemauannya sendiri.

Ini menggenapi teori John Wolfgang Von Goethe yang terkenal:

Treat people as if they were what they ought to be, and you help them become what they are capable of being.

Perlakukan orang seolah-olah mereka sudah menjadi pribadi seperti yang seharusnya, dan Anda membantu mereka menjadi pribadi yang mereka mampu ( menjadi pribadi seperti yang kita harapkan).

Betapa seringnya kita dengan alasan, “demi kebaikanmu”, lalu kita sedemikian detil mengkritik seseorang yang kita kasihi dan memperlakukannya seolah-olah tidak akan pernah berubah.
Maka terjadilah sesuai yang kita imani…
Ya beneran gak berubah!

Ingin suami dan anak berubah?
Perlakukan mereka seolah-olah sudah menjadi pribadi sesuai yang kita harapkan.

Saya pernah membaca sebuah buku, lupa penulisnya tetapi ingat sekali prinsipnya:
Kalau pun kita tidak merasa mencintai, karena beratnya permasalahan yang dihadapi, cukup Perlakukan Dengan Rasa Hormat.

Secara manusia sulit dilakukan dengan kekuatan kita sendiri, tetapi kita bisa meminta kekuatan dari Tuhan.

“Tuhan tolong jaga apa yang aku pikirkan, katakan dan apa yang aku katakan kepada diriku sendiri, agar selaras dengan kehendak-Mu. Beri kasih-Mu agar aku bisa mengasihi dengan kasih-Mu yang tanpa syarat. Tolong aku melihat permasalahan ini dengan sisi pandang-Mu yang benar.”

Dari pengalaman saya pribadi, kerapkali masalah jadi lebih berat dari permasalahan yang sesungguhnya, karena salah persepsi.
Kita menilai sesuai pengertian kita, padahal kejadian sebenarnya tidak seperti itu.

Solusinya?
Saya belajar diam dan tidak bereaksi apa pun hingga hati tenang. Kalau tidak yakin, tidak perlu dibahas dulu. Dipertimbangkan berulangkali. Kadang butuh waktu berminggu-minggu. Ternyata terjadi lagi kejadian serupa, tetapi seringkali terbukti ternyata saya salah menilai karena pada kejadian  yang pertama, saya menilai sesuai persepsi saya yang salah. Kadang pasangan, anak, ipar, mertua sesungguhnya tidak bermaksud buruk, tetapi karena saat itu mood kurang baik, jadi salah paham duluan.

Cara ini berhasil menghindarkan saya dari ribuan pertempuran yang tidak perlu. 

Bagaimana kalau mereka memang terbukti bersikap tidak baik?

Lakukan segala yang baik yang bisa kita pikirkan TANPA memperhatikan atau menuntut tindakan balik dari pasangan, anak, mertua atau ipar kita. Ibaratnya, kita menabur biji mangga. Perlu waktu bertahun-tahun sebelum kita bisa menuai buahnya.

Sekeras-kerasnya batu jika ditetesi air setiap hari akan berlubang, ungkapan terkenal orang bijak.
Demikian pula dengan pasangan, anak, mertua atau ipar kita. Jika kita senantiasa menabur kasih dan kebaikan bagi mereka, maka secara bertahap, akan menjadi pribadi yang terbaik dan kita pun akan membangun rumahtangga yang bahagia.

Pernikahan bahagia bukan suatu kebetulan, melainkan hasil usaha yang konsisten seumur hidup kita.
Pernikahan bahagia itu diciptakan!
Selamat menabur dengan kasih!

Do everything in love.

Lakukan segalanya dengan cinta.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Articles

“Paradoks Kerajaan.”

“Paradoks Kerajaan.”

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Yesaya 55:8 (TB)

Paradoks : Pernyataan atau dalil yang tampak berlawanan atau absurd (konyol) tetapi pada kenyataannya mengungkapkan kebenaran.

Dalam Kerajaan Allah kita menemukan banyak paradoks.
Pikiran alami yang tidak diperbaharui tidak dapat memahami cara kerja Kerajaan Allah. Tetapi hati yang telah diubah dapat melihat prinsip-prinsip spiritual Tuhan dan berjalan di dalamnya. Hanya ketika kita secara spiritual memahami paradoks Kerajaan, kita dapat beristirahat dari usaha dan pekerjaan kita sendiri.
Pertimbangkan hal berikut:

  1. Ditinggikan melalui kerendahan hati.
    Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.
    Yakobus 4:10 (TB)
  2. Kuat melalui kelemahan.
    Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
    2 Korintus 12:10 (TB)
  3. Memberi untuk menerima.
    Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
    Lukas 6:38 (TB)
  4. Dari merdeka menjadi pelayan.
    Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
    Roma 6:18 (TB)
  5. Kehilangan segalanya untuk mendapatkan Kristus.
    Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
    Filipi 3:8 (TB)
  6. Mati untuk hidup.
    Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
    Yohanes 12:24 (TB)
  7. Membenci hidup untuk memperoleh kekekalan.
    Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
    Yohanes 12:25 (TB)

Hanya seorang pria atau wanita yang sudah lahir baru yang dapat memahami kunci-kunci rohani ini. Begitu kita memahami bagaimana cara Kerajaan Allah bekerja, maka stres dan kekhawatiran tidak ada lagi, dan sukacita Tuhan adalah kekuatan kita!

[Repost ; “The Kingdom Paradox”, – Barry Bennett, iterjemahkan oleh Yenny Indra].

Read More
1 216 217 218 219 220 264