Category : Articles

Articles

Takut? Terteror? Apa Yang Harus Dilakukan?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Takut? Terteror? Apa Yang Harus Dilakukan?

Dalam perjalanan pulang, saya melihat chat di grup Shine. Ucapan dukacita dari teman-teman P. Hoesen, ketua Contact Mercy, nama salah satu cellgroup saya, meninggal.
Benarkah?
Lemas… Kabar terakhir sudah membaik keluar dari ICU. Tidak percaya rasanya.
Segera japri teman, ternyata benar.
Oh…. ?
Segera chat juga dan mendoakan beliau.
Melayang dalam ingatan guyonan-guyonan beliau… Kocak, ramah dan selalu ceria.
Trenyuh… Bagaimana dengan B. Elly, istrinya?

Sekitar pukul 18.00, muncul chat di grup lain, Aster Theresia Sihotang teman Aspirasi meninggal…
Cantik, aktif dan masih sangat muda. Kerap menjadi MC dalam berbagai acara.
Berbagai grup upload foto Aster.
Sedih….

Menjelang tidur, chat masuk dari adik ipar saya, mengabarkan Dani, adik kelas, juga meninggal. Teman sejak kecil dan tetangga di kampung halaman.

Sempat sulit tidur…
3 orang dekat yang saya kenal, meninggal di hari yang sama. Berbagai kenangan seolah menari-nari di pelupuk mata.
Ketakutan sempat menyelinap dan merasa terteror juga…

Apa yang harus dilakukan dalam keadaan demikian?
Ingat ungkapan Adrienne Shales, “Just speak the Word – perkatakan firman Tuhan.”

Begitu telinga mendengarkan janji-janji Tuhan yang saya ucapkan dengan bersuara, ketakutan pun hilang.

Orang Jawa bilang,”Urip iku mung mampir ngombe – Hidup itu sekedar mampir minum.”
Kematian sesuatu yang pasti. Asalkan kita sudah menerima Tuhan sebagai Juruselamat pribadi, keselamatan dan surga sudah jaminan. Tidak perlu takut lagi.

Ketika mengalami masalah yang berat, Tuhan mengingatkan, gak usah stres. Hidup itu cuma sebentar.
Kalau stres, justru penyakit yang datang.
Padahal saat meninggal, gak ada harta yang dibawa. Yang bikin stres justru hal-hal yang akan kita tinggalkan kalau meninggal.
Lha kan mubazir….

So, hadapi masalah bersama Tuhan.
Jika Tuhan berada di pihak kita, siapa yang dapat melawan kita?

Ketakutan tercipta, karena kita memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi.

We cannot control or tame the storms that we are in, but we can choose to fix our eyes on the One who can silence it.

Kita tidak dapat mengendalikan atau menjinakkan badai yang kita hadapi, tetapi kita dapat memilih untuk mengarahkan mata kita pada Dia yang dapat menenangkannya.

Switch channelnya, pikirkan pertolongan Tuhan di masa lalu dan janji-janji-Nya. Ingat, Tuhan bisa melakukan mujijat, hal-hal yang tidak terpikirkan untuk menolong kita.

Mujijat menurut KBBI adalah kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia.
Tuhan mau dan mampu melakukannya untuk kita.
Buat apa takut dan kuatir? Nanti bikin sakit…

Tuhan itu selalu baik dan sangat baik. Dia tahu apa yang saya butuhkan. Waktu buka Instagram Joel Osteen muncul dengan pesannya:
Sekali Anda percaya, kita tidak terus- menerus curhat kepada Tuhan.

Tuhan berkata,
“Serahkan semuanya kepada-Ku. Aku pegang kendali. Aku yang membimbingmu langkah demi langkah.
Meski diluar tidak kelihatan ada yang terjadi, dan kamu tergoda untuk merasa cemas, takut atau kuatir tetapi percayalah, Aku bekerja dibalik layar.
Mungkin saja yang terjadi bukan sesuatu yang bagus, tetapi Aku akan mengubahnya menjadi kebaikan bagimu.”

Firman Tuhan berkata, orang yang percaya kepada-Nya akan masuklah dalam perhentian-Nya dan beristirahat alias rest. Ketika kita rest, kita menunjukkan pada Tuhan bahwa kita beriman kepada-Nya.

Thank you Lord! I trust You.

God didn’t promise us a formula. He simply said, “Walk with Me.” -Elisa Morgan

Tuhan tidak menjanjikan kita adanya sebuah rumus.  Dia hanya berkata, “Berjalanlah bersamaKu” – Elisa Morgan

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU?
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Pelajaran Sederhana Dari Kehidupan Sehari-hari.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Pelajaran Sederhana Dari Kehidupan Sehari-hari.

Puji dan Bu Henny merayakan ulang tahun bersama-sama. Setelah puas berfoto-ria, tibalah saat untuk makan.
Doa makan sudah. Tapi kami sibuk saling sungkan, siapa yang akan duluan mulai mengambil makanan. Yang ultah mempersilakan yang senior terlebih dahulu, demikian pula sebaliknya.

“Sebetulnya dalam hidup juga seperti ini, Tuhan sudah menyiapkan semua berkat-Nya, lengkap dan komplit … Plit..Plit.. Plit… Tergantung kita, mau mengambil, memilih dan menikmatinya, atau tidak?”

Wow… Betul juga ya. Meski semua makanan sudah tersedia, kalau kita tidak mau melakukan bagian kita: mengambil piring sendok, menyendok nasi beserta lauk pauknya, kita bisa kelaparan meski makanan enak lengkap tersedia di depan mata.

Kami pun tidak saling sungkan lagi, bergegas mengambil makanan dan menikmatinya.
Hmmm… Nikmat…. ?

Kami makan di samping pohon durian Musangking yang masih muda.
Terlihat dahan-dahannya masih kecil.

“Pohon durian ini tidak akan berbuah, sampai nanti dahannya sudah cukup besar dan kuat untuk menopang buahnya,” ujar dr. Iwan.

“Betul juga ya… Tuhan itu Maha-dahsyat. Dia tidak akan membebani dahan ini dengan buah yang belum mampu ditopangnya. Dengan cara yang sama, Tuhan tidak akan membebani kita dengan sesuatu yang kita tidak mampu,” sahut Erni, “Tuhan akan menanti hingga dahan kita kuat, barulah tumbuh buah duriannya. Dengan kata lain, jika kita ingin ‘berbuah’, diberkati, dipercaya mengelola sesuatu yang besar, maka kita harus bertumbuh dan melatih diri menjadi kuat. Mengerjakan bagian kita.”

Betul juga ya…. Paham sekarang prinsipnya.
Setiap orang diberi ukuran iman yang sama, ibarat otot, setiap orang punya ukuran otot yang sama.
Saya tidak suka olah raga, mau ikut mendaki gunung yang agak tinggi pun, sudah tidak kuat dan tidak terlatih.

Berbeda dengan Elisa, putri saya, yang mampu pull-up dan naik gunung-gunung tinggi seperti Gunung Semeru dan Gunung Rinjani, karena dia tekun melatih ototnya.

Berbeda lagi dengan Ade Ray, nampak nyata otot-ototnya yang bagus dan terbentuk indah. Dia mampu mengangkat beban ratusan kilogram.

Nach Tuhan itu adil, setiap orang lahir dengan memiliki otot yang sama. Tetapi apa yang dikerjakan dan dilatih sehubungan dengan otot itu, yang membedakannya.

Berkat Tuhan tersedia merata untuk semua orang, namun ketika kita belajar, berlatih, mendisiplinkan diri untuk menemukan rahasia-rahasia untuk meraih harta karun itu serta mempraktekkannya, itu yang membedakannya
Harta karun itu bisa berupa kekayaan, kesehatan, damai sejahtera, hikmat, hubungan yang harmonis dsb.

Ingatlah, untuk membuka pintu berkat itu ada cara yang berbeda-beda.
Ada pintu yang harus ditarik, didorong atau justru digeser. Belum lagi yang ada lubang kuncinya. Pintu besi yang besar, kuat dan sangat berat, saat  kita punya kuncinya, dengan satu gerakan membuka, terbukalah sang pintu …. ??
Pelajarannya, cari, pelajari dan temukan kuncinya!

Pilihannya ada di tangan kita sendiri.
Make sense?
Belajar memahami jalan-jalannya Tuhan yuk…. Biar hidup jadi lebih hidup.
Setuju?

For the wise, these proverbs will make you even wiser, and for those with discernment, you will be able to acquire brilliant strategies for leadership.

Karena bagi orang bijak, amsal ini akan membuatnya lebih bijak, dan bagi mereka yang mampu mengamati, dia akan dapat memperoleh strategi kepemimpinan yang brilian.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Mengapa Tuhan Tidak Selalu Menyembuhkan? (Healing Part 5)

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Mengapa Tuhan Tidak Selalu Menyembuhkan? (Healing Part 5)

Menyambung artikel sebelumnya:
https://yennyindra.com/2020/12/bagaimana-saya-bisa-sembuh-dari-autoimun-healing-part-4/

Pertanyaan yang banyak dilontarkan orang, termasuk saya.
Dr. Henry Wright dengan lugas berujar, “Walau pun Tuhan menyembuhkan secara supernatural, tetapi jika akar permasalahannya tidak dibenahi, maka penyakit itu akan kembali lagi.”

Bahkan dijelaskan, kalau setelah sembuh dibiarkan kosong tanpa dibenahi dan diisi kebenaran firman, si iblis, musuh kita, akan membawa 7 konco-konconya yang lebih jahat lagi, untuk menyerang.
Nach… Berarti yang terpenting justru membenahi akar-akarnya dengan memilih pikiran yang sesuai firman-Nya dan menghidupinya. Ingat ada 3 macam pikiran di dalam artikel Healing Part 2.

Mengapa Tuhan tidak menyingkirkan iblis?
Tuhan sudah memberikan otoritas dunia kepada Adam, dan Adam menyerahkan dunia ini kepada si iblis. Tuhan harus berpegang kepada apa yang dikatan-Nya.

Tuhan memberi kita pilihan:
Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.
Nach, pilihan di tangan kita, mau pilih yang mana? Masing-masing ada konsekuensinya.

Lalu bagaimana caranya bisa hidup sehat?
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya,” kata Tuhan.

Kuncinya, melekat pada Tuhan. Dengan cara menyimpan firman-Nya di dalam hati kita, serta menghidupinya.
If you keep my commands, you will live in my love – Jika kamu menyimpan perintah-perintah-Ku, kamu akan hidup dalam kasih-Ku.
Inilah cara kita mengasihi Tuhan, menggenapi hukum utama: kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

Lalu kita sepakat dengan apa kata Tuhan tentang kita, (baca artikel Healing part 2 & 3) sehingga kita mengasihi diri sendiri. Dengan demikian, kita bisa mengasihi orang lain. Hanya orang yang mengasihi dan menerima dirinya sendiri, yang bisa mengasihi orang lain. Dan bisa mengampuni dengan tulus.
Sehingga kita menggenapi hukum kedua terpenting: Kasihi sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.

Tubuh kita adalah Bait Allah. Hendaknya kita menjaga kebersihannya, dengan cara menjaga pikiran, perkataan dan tindakan yang bersih sebagai persembahan yang hidup untuk mempermuliakan-Nya.
Sejujurnya, ini lebih mudah dikatakan daripada dihidupi. Saya pun sedang belajar untuk mendisiplinkan diri, setelah memahami pengajaran ini.

Jangan biarkan ketakutan, kecemasan dan stres membebani tubuh kita.
Dr. Henry Wright mengungkapkan 80% penyakit yang diderita manusia, akarnya ada di dalam masalah rohani.
Strategi iblis adalah memancing kita dengan umpan pikiran negatifnya, saat kita menerimanya, lalu si iblis menyalahkan, mengapa kita punya pikiran negatif seperti itu. Muncul perasaan bersalah!

Sesungguhnya kita semua sadar bagaimana ketakutan, rasa malu, kecemasan, stres dan perasaan bersalah seolah mencengkeram hidup kita. Membuat kita sulit melihat apa yang terjadi dengan jernih. Akibatnya perasaan bersalah mengejar kemana pun kita pergi. Perasaan bersalah inilah yang dalam jangka panjang akan menjadi roh kelemahan atau spirit of infirmity, yang menciptakan berbagai penyakit yang menghancurkan tubuh kita dalam jangka panjang.

Satu-satunya jalan untuk hidup sehat adalah take ownership of your own life, kata Dr. Henry Wright. Alias jadilah pemilik sejati dari hidup kita. Artinya kita yang berkuasa mengambil keputusan dan bertanggungjawab penuh, atas apa yang kita ijinkan tinggal di kepala mau pun hidup kita. Tolak yang kita tidak mau! Hidup sehat adalah kehendak Allah bagi kita.

Agar hidup kita sehat, Tuhan sudah memberikan rambu-rambu, apa yang harus kita pikirkan.
Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Kesimpulannya, mari kita berpikir, berkata-kata dan bertindak sesuai firman Tuhan. Dengan sendirinya, segala sesuatu dalam hidup kita akan berada di tempat seharusnya. Everything will fall into place, istilah kerennya. Termasuk hidup sehat dan makmur.
Simple tetapi butuh kedisiplinan dan kesadaran diri terus menerus untuk melakukannya.

Praktik sama-sama yuk…. Kita raih hidup sehat sesuai cara Tuhan.

Happy is the man who finds wisdom, And the man who gains understanding; For her proceeds are better than the profits of silver, And her gain than fine gold. She is more precious than rubies, And all the things you may desire cannot compare with her. Length of days is in her right hand, In her left hand riches and honor.

Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga dari pada permata; apa pun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya. Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan. Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata. Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Bagaimana Saya Bisa Sembuh Dari AutoImun? (Healing Part 4)

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra


Bagaimana Saya Bisa Sembuh Dari AutoImun? (Healing Part 4)

Lanjutan artikel kemarin:
https://yennyindra.com/2020/12/terkuaknya-penyebab-saya-menderita-auto-imun-healing-part-3/

Sejujurnya, saya juga tidak tahu pasti, bagaimana saya bisa sembuh. Tetapi setelah belajar dan mendengarkan uraian dari John dan Adrienne Shales, saya menyadari, itu yang saya pelajari di Sekolah Charis.
Tentang anugerah dan petunjuk praktis bagaimana menghidupinya. Ketika saya memahaminya, saya bisa menerima diri sendiri dan mengasihi orang lain dengan lebih baik. Mengasihi Tuhan pula dengan cara yang benar.

Pemahaman bahwa saya diselamatkan karena anugerah, -sama sekali bukan karena perbuatan baik yang saya lakukan-, sungguh melegakan. Semua gratis.
Segala dosa, kesalahan, kegagalan di masa lalu sudah dibayar lunas oleh Tuhan. Caranya? Dengan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi saya. Wow… Cukup dengan beriman kepada-Nya.

Sungguh aneh, semakin meresapi hal ini dan menghidupinya, saya makin bisa menerima diri saya apa adanya. Penolakan, ejekan, kegagalan tidak lagi mempengaruhi seperti dulu. Penerimaan Tuhan lebih dari cukup.

Kesadaran bahwa saya diciptakan Tuhan sesuai dengan gambar dan rupa Allah, sangat membebaskan. Bisa saja saya berbuat salah atau gagal, tetapi itu bukan pribadi saya yang sesungguhnya. Pribadi saya yang sejati, serupa dengan Allah.
Apa pun yang terjadi, termasuk saat saya gagal, berdosa atau melakukan kesalahan, Allah tetap di pihak saya karena saya anak-Nya dan beriman kepada-Nya.

Tuhan mengasihi saya tanpa syarat. Oh… Leganya!
Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan, rasa malu, tertolak mau pun kecemasan.

Pemahaman ini memberikan rasa aman dan kelegaan, yang pada jangka panjangnya, menyembuhkan penyakit hipertiroid yang saya alami.

John & Adrienne Shelf menjelaskan, ada yang menerima kesembuhan instan tetapi sebagian lagi mengalami kesembuhan progresif, seiring dengan pertumbuhan pengenalan akan kasih Allah yang tak bersyarat.

Ternyata kunci untuk mengalami hidup sehat dan sembuh adalah perintah Tuhan:
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” 

John Shales menekankan agar kita tidak menuduh Tuhan, saat sakit. Itu berarti tidak mengasihi Dia. Karena Tuhanlah Sang Penyembuh. Rupanya banyak diantara kita, yang salah persepsi, sehingga menuduh Tuhan tidak adil bahkan menganggap penyakit dari Tuhan. Penyakit adalah ulah si iblis, musuh kita.
Tuhan hanya memberikan yang baik.

Pencuri/musuh/iblis datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Tuhan datang, supaya kita semua mempunyai hidup/kesembuhan/kemakmuran, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan, janji Tuhan.

Kemudian kasihi sesama seperti diri sendiri. Hal ini mustahil dilakukan, jika kita tidak bisa mengasihi diri sendiri. Kasihi diri sendiri baru bisa mengasihi orang lain.
Mengasihi diri sendiri artinya sepakat dengan apa yang Tuhan katakan tentang kita. (Baca artikel sebelumnya.)

Prinsip penting lainnya, jangan membiarkan pikiran dari musuh diterima menjadi pikiran kita. Harus mampu memilahnya, karena dalam jangka panjang, pikiran-pikiran merusak dari musuh ini: perasaan bersalah, merasa menjadi korban, tertolak dll, akan berkembang menjadi roh kelemahan (spirit of infirmity) yang menimbulkan berbagai penyakit, yang akhirnya mematikan tubuh.

Pikiran itu roh. Peperangan ini terjadi di alam roh. Kita berhubungan dengan Tuhan melalui roh. Musuh juga menyerang kita melalui roh, dengan menawarkan pikiran negatif sehingga tercipta roh kelemahan.

“Casting down arguments and every high thing that exalts itself against the knowledge of God, bringing every thought into captivity to the obedience of God – Kita mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kita menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Allah,” ujar John Shales.

Kunci untuk memenangkan pertempuran ini melalui ketaatan kita, untuk menaklukkan pikiran kita kepada Tuhan. Artinya kita sepakat dengan Tuhan dan firman-Nya. Melalui ketaatan inilah kuasa Tuhan bekerja untuk mengalahkan musuh.

Sesuatu yang bagus jika ada teman-teman yang mendoakan saat seseorang sakit. Tuhan tentu mendengar doa mereka. Tetapi John Shales menekankan, yang terpenting adalah membenahi sang penderita sakit dari dalam hatinya, dengan cara mengalahkan penyakit dan siasat musuh, melalui ketaatannya menaklukkan pikirannya kepada Allah.
Ketika kita sepakat dengan Allah, maka tidak ada lagi penghalang yang menghalangi kuasa Allah bekerja di dalam hidup kita, termasuk menyembuhkan penyakit.

Kesimpulannya:
Hidup itu mudah. Taati saja apa yang Tuhan firmankan. Berpikir, berkata-kata dan bertindak sesuai firman-Nya. Mengasihi diri sendiri dan taat kepada Tuhan, caranya dengan sepakat pada firman-Nya.
Artinya, yang kita tidak mampu, ya sudah… Serahkan kepada-Nya sesuai perintah-Nya:
Serahkan segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Dia yang memeliharamu.
Bukankah kita kerap stres karena memikirkan apa yang kita tidak mampu?
Institut Kesehatan Amerika memperkirakan bahwa 75-90 persen dari semua kunjungan ke dokter untuk perawatan primer, karena masalah yang berhubungan dengan stres.

Mari taat pada Tuhan ..
Sepakat, percaya dan bertindak sesuai apa yang Tuhan katakan tentang kita.
Bebas Stres dan Merdeka…. !!!!
Selamat Menikmati Hidup Sehat!

Our mind is designed to control the body, of which the brain is a part, not the other way around. Matter does not control us; we control matter through our thinking and choosing. We cannot control the events and circumstances of life but we can control our reactions. In fact, we can control our reactions to anything, and in doing so, we change our brains. It’s not easy; it is hard work, but it can be done through our thoughts and choices. – Dr. Caroline Leaf.

Pikiran kita dirancang untuk mengontrol tubuh, di mana otak merupakan bagiannya, bukan sebaliknya. Situasi tidak mengendalikan kita;  kita yang mengendalikan situasi melalui pemikiran dan pilihan kita.  Kita tidak bisa mengendalikan kejadian dan keadaan hidup, tapi kita bisa mengendalikan reaksi kita.  Faktanya, kita bisa mengontrol reaksi kita terhadap apapun, dan dengan melakukan itu, kita mengubah struktur otak kita.  Ini tidak mudah;  ini merupakan kerja keras, tetapi dapat dilakukan melalui pikiran dan pilihan kita. – Dr. Caroline Leaf

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU?
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Terkuaknya Penyebab Saya Menderita Auto-imun (Healing Part 3)

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Terkuaknya Penyebab Saya Menderita Auto-imun (Healing Part 3)

Melanjutkan artikel kemarin:
https://yennyindra.com/2020/12/auto-immune-healing-part-2/

Sungguh mengherankan, mengapa saya menderita auto-imun?
Saya cinta Tuhan, berdoa, baca firman, bahkan Sekolah Charis karena ingin mengenal-Nya.
Ingin protes rasanya, ketika saya mendengar bahwa penyebab auto-imun adalah penolakan diri dan pemberontakan.
Masakan saya memberontak dan menolak diri sendiri?

Kebalikan penolakan diri adalah mengasihi diri sendiri. Ternyata definisinya berbeda dengan apa yang saya pikirkan.

Loving yourself is believing what God said about you is true & receiving it & not entertaining the contrary thoughts that the enemy brings to you hour by hour – Adrianne Shelf.

Mencintai diri sendiri artinya percaya pada apa yang Tuhan katakan tentang Anda adalah benar, menerimanya dan tidak menikmati pikiran yang berlawanan yang dibawa musuh kepada Anda, dari waktu ke waktu – Adrianne Shelf.

Saya pun sadar. Betapa sering selama ini menerima perasaan bersalah yang ditaruh musuh dalam pikiran saya dan menikmatinya!

Perasaan bersalah akan membawa kita pada penolakan diri, yang akhirnya membuat kita memberontak terhadap Tuhan. Karena pemberontakan itu diberi kekuatan oleh musuh kita, yaitu si iblis.

“Rebellion says I’m gonna to believe what the enemy says about me and not what you say about me, Father. – Pemberontakan adalah sikap yang menyatakan, saya memilih mempercayai apa yang musuh/iblis katakan tentang saya dan bukan apa yang Engkau katakan, Tuhan,” Adrianne Shelf menjelaskan.

Perasaan bersalah ini sudah sedemikian umum dan samar, dari hal-hal besar hingga sepele maka kita tidak menyadarinya. Perasaan bersalah mengendalikan kita sepanjang hari. Merasa bersalah makan terlalu banyak, terlambat menjemput sekolah atau hal-hal sepele lainnya. Ternyata itu pun berpengaruh.

Dieeeeennnnkkkk…
Kalau definisi menolak diri dan pemberontakan seperti yang diungkapkan Adrienne Shelf, saya kerap melakukannya.
Saya percaya perkataan musuh bahwa saya bukan ibu yang baik. Tidak bisa masak, mengirim Elisa dan Chris saat masih belia sekolah ke luar negeri, seharusnya saya berusaha lebih keras dll.

Masa sich pikiran bisa sedemikian berpengaruhnya?

Thoughts are real, physical things that occupy mental real estate. Moment by moment, every day, you are changing the structure of your brain through your thinking. When we hope, it is an activity of the mind that changes the structure of our brain in a positive and normal direction, ujar Dr. Caroline Leaf, dalam bukunya “Switch On Your Brain”.

Pikiran sesuatu yang nyata, merupakan hal-hal fisik yang menempati ruang mental. Waktu demi waktu, setiap hari, Anda mengubah struktur otak Anda melalui pemikiran Anda.  Ketika kita berharap, itu menjadi aktivitas pikiran yang mengubah struktur otak kita ke arah yang positif dan normal. – Dr. Caroline Leaf.

Dr. Caroline Leaf adalah ahli patologi komunikasi dan ilmuwan saraf kognitif dengan gelar Master dan PhD di bidang Patologi Komunikasi dan BSc Logopaedics, dengan spesialisasi neuropsikologi kognitif dan metakognitif.

Saya sekarang menyadari kesalahan saya, menyetujui perkataan musuh dan memberontak kepada Allah. Tidak heran kalau saya menderita auto-imun hipertiroid!

Ternyata banyak orang-orang yang cinta Tuhan, yang ingin jadi pribadi yang baik, jadi sesempurna mungkin supaya mempermuliakan nama Tuhan, yang justru mudah merasa bersalah dan menjadi sasaran iblis.

Sekarang saya menikmati saja hubungan pribadi dengan Tuhan. Hal-hal yang saya tidak mampu, ya sudah… Serahkan pada Tuhan sesuai perintah-Nya. Ternyata Tuhan justru mengubah kekurangan saya, menjadi kebaikan. Dalam artikel lain, saya akan menceritakan bagaimana Elisa dan Chris justru bersyukur mereka ke Australia saat usia masih belia. God is good, all the time!

Dengan menyadari penyebabnya, sekarang setiap kali pikiran yang menuduh muncul di kepala, saya berhenti sejenak mengevaluasi. Pikiran dari siapa ini? Tuhan, saya atau si musuh?
Dengan sadar, sekarang saya memilih pikiran-pikiran mana yang boleh tinggal di kepala saya.

Belajar mengendalikan pikiran kita yuk… Supaya bebas dari serangan auto-imun.

We are not victims of our biology. We are co-creators of our destiny alongside God. God leads, but we have to choose to let God lead. We have been designed to create thoughts, and from these we live out our lives. – Dr. Caroline Leaf

Kita bukanlah korban secara biologis.  Kita adalah rekan pencipta takdir kita sendiri bersama Tuhan.  Tuhan yang memimpin, namun kita harus memilih untuk membiarkan Tuhan memimpin.  Kita telah dirancang untuk menciptakan pikiran, dan dari sinilah kita menjalani kehidupan kita  – Dr. Caroline Leaf

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 209 210 211 212 213 264