Category : Articles

Articles

“Bagaimana tanggapan Yesus terhadap Ayub?”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Bagaimana tanggapan Yesus terhadap Ayub?”

Kitab dalam Alkitab yang lebih banyak digunakan dan disalahgunakan, sehingga mencuri iman orang percaya dan membuat mereka terikat pada penderitaan yang tidak perlu, adalah kitab Ayub. 

Meskipun Ayub  mengungkapkan kesia-siaan hidupnya yang dihidupi dalam ketakutan dan ketidaktahuan, namun kitab itu bukanlah kitab yang melengkapi orang percaya yang telah lahir baru untuk hidup yang berkemenangan. 
Di akhir kitabnya, Ayub bertobat karena ketidaktahuannya dan Tuhan memulihkannya. Tetapi itu bukanlah siapa kita di dalam Kristus.

Jika kita berada di dalam Kristus, kita adalah “ciptaan baru” yang diciptakan dalam kebenaran. Kita “diterima di dalam kasih”. duduk bersama Dia di tempat surgawi. Kita dipanggil untuk melakukan pekerjaan-Nya dan pekerjaan yang lebih besar. Tuhan tidak memperhitungkan dosa kepada kita. Kita memiliki hubungan yang penuh damai sejahtera dengan Tuhan, dan diberi otoritas untuk mengalahkan pekerjaan musuh. 

Kita memiliki perjanjian yang lebih baik
(Note: karena kita hidup dalam Perjanjian Baru, Yesus sudah mati di kayu Salib dan bangkit. Roh Kudus sudah diberikan dalam hati kita yang percaya kepada-Nya dan lahir baru. Sedangkan Ayub tidak memiliki perjanjian itu. Ayub hidup di Perjanjian Lama. Jauh sebelum Yesus datang ke dunia). 

Kita menyembah dalam Roh dan Kebenaran. 
Ayub menyembah dalam ketakutan.
Daftar ini terus berlanjut tentang perbedaan antara orang percaya yang telah lahir baru dan Ayub. Tetapi mari kita lihat beberapa ajaran Yesus untuk melihat perbedaannya dari kitab Ayub.

Dalam kisah tentang dua orang, dua rumah, dua fondasi, satu badai, dan dua akibat (Matius 7:24-27), bukan Tuhan yang mengirimkan badai yang menghancurkan itu. Tuhanlah yang memberikan Firman-Nya, yang seorang adalah pelaku Firman sementara yang lainnya mendengar Firman tetapi tidak melakukannya. 
Kisah ini jauh lebih relevan bagi orang percaya daripada kitab Ayub. 
Orang yang kehilangan segalanya bisa dengan mudah mengeluh, “yah, saya kira saya seperti Ayub.” 
Tapi sesungguhnya tidak. 
Dia hanyalah orang percaya yang malas dan gagal bertindak berdasarkan Firman Tuhan.

Ketika murid-murid berada di perahu di tengah badai sementara Yesus tidur (Markus 4:35-41), mereka tersinggung dan menuduh Dia tidak peduli seandainya mereka binasa (seperti halnya Ayub). 
Bagaimana tanggapan Yesus? 
“Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”
Markus 4:40 (TB)

Bagi Ayub, iman yang benar tidaklah memungkinkan. 
Dia hanya mendengar tentang Tuhan dari catatan tangan kedua. Dia tidak memiliki persekutuan pribadi dengan Bapa.( Note: Kita memiliki Roh Kudus yang ada di dalam hati kita dan senantiasa membimbing kita. Kita berhubungan secara langsung dengan Tuhan).
Sayangnya, banyak orang percaya (note:yang hidup dalam Perjanjian Baru) namun hidup dengan cara yang sama dengan Ayub hari ini.
(Note:Hidup ala Perjanjian Lama)

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Yohanes 14:27 (TB)

Ayub tidak memiliki janji perdamaian seperti itu. 
Ceritanya dipenuhi dengan ketakutan, kekacauan, kemarahan, pelanggaran dan diakhiri dengan pengakuan dan pertobatan.
Hidup kita sebagai orang percaya harus dipenuhi dengan kedamaian, bebas dari rasa takut dan tersinggung terhadap Tuhan, serta teguh berdiri dalam melakukan Firman Tuhan. Inilah tanggapan Injil terhadap kitab Ayub.

[Repost ; “How would Jesus respond to Job?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Mengapa Perlu Berdoa? Padahal Itu Kehendak Tuhan!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Mengapa Perlu Berdoa? Padahal Itu Kehendak Tuhan!

“Tuhan kan Mahatahu, buat apa saya harus berdoa? Katanya Tuhan mengasihiku dan kesembuhan itu kehendak Tuhan?,” komentar seorang teman.

Pertanyaan yang sama dulu kerap membuat saya bingung juga. Lalu saya belajar dari guru saya, Greg Mohr.

Semua orang diselamatkan, itu kehendak Tuhan.
Semua orang disembuhkan, itu juga kehendak Tuhan.
Semua orang diberkati, sama juga, itu kehendak Tuhan.
Tetapi buktinya, tidak semua orang selamat, disembuhkan dan diberkati.
Why?
Karena kehendak Tuhan tidak terjadi secara otomatis!
Ada bagian yang harus dikerjakan oleh manusia.
Nach inilah istimewanya kedudukan manusia ciptaan Tuhan.

Ketika Tuhan hendak menghancurkan Sodom dan Gomora, Tuhan merasa perlu sharing dengan Abraham, sahabat-Nya.
Bahkan Abraham boleh menawar, kalau ada 50 orang benar, jangan dihancurkan ya…
Dan Tuhan mengiyakan.
Terus menerus ditawar, sampai akhirnya Abraham menawar, kalau ada 10 orang benar, agar jangan dihancurkan. Tuhan pun setuju.
Ternyata 10 pun ga ada.
Sodom dan Gomora dihancurkan. Terlalu banyak dosa.

Tuhan bekerjasama dengan manusia, agar kita mendoakan, mendeklarasikan serta menubuatkan apa yang menjadi kehendak-Nya sehinga dengan demikian, kehendak Allah terjadi di dunia ini.

Saya baru paham, inilah sebabnya kita perlu berdoa syafaat untuk keamanan dan kesejahteraan kota atau negara di mana kita tinggal. Mendoakan para pemimpin agar hikmat Tuhan senantiasa menyertai mereka, sehingga negara dan kota tempat kita berada menjadi baik dan makmur.
Dengan alasan yang sama, kita seharusnya mendoakan pemimpin perusahaan, pemimpin tempat di mana kita beribadah, mendoakan suami, anak-anak dll.
Supaya kehendak Tuhan terjadi dalam hidup mereka.

Yang sering terjadi, bukannya mendoakan tetapi kita sibuk mengkritik, menyalahkan dan bergossip mengungkapkan ketidakpuasan kita terhadap para pemimpin.
Entah di pemerintahan, di kantor, di keluarga dsb.

Yang kita lupa, setiap perkataan yang kita lontarkan itu adalah benih.
Dan tidak ada yang gratis.
Setiap benih akan tumbuh, berkembang serta berbuah sesuai jenisnya.
Kalau benih yang kita tabur itu benih negatif, jangan heran kalau hidup kita jadi amburadul. Lingkungan sekitar kita jadi berantakan.
Banyak yang protes, merasa tidak puas, tapi lupa bahwa dia sedang menuai apa yang ditaburnya.

Suatu ketika saya dan teman-teman sedang mendiskusikan sebuah peristiwa yang betul -betul gak adil. Mbocengli, kata orang chinese.
Menggemaskan pokoknya…

Ada seorang teman yang menunjukkan apa yang ditulis oleh orang yang mbocengli itu.
Ketika saya hendak membacanya, Puji mengingatkan,
” Jangan dibaca kak… Itu benih negatif lho… Buahnya pasti tidak baik.”

Wow… Benar juga. Padahal selama ini berita gossip seperti itu, sangat mengasyikkan untuk dibaca. Tidak heran hampir separuh berita di sosmed berupa hoax. Tidak benar tapi disukai, laris banyak pembacanya.
Saya pun belajar.
Thanks Puji!

Ingin hidup diberkati, bisnis sukses, hidup penuh sukacita dan damai sejahtera?
Mari kita berdoa, deklarasikan janji Tuhan, menubuatkannya dan jaga baik-baik apa yang kita lihat, dengar, baca serta ucapkan. Pastikan semuanya selaras dengan apa yang kita harapkan. Semua itu benih, yang akan berbuah sesuai jenisnya.

Kita menanam biji mangga pasti buahnya mangga, bukan durian.
Setuju?

 If we present any request agreeable to his will, he will hear us.

Jika kita meminta sesuatu menurut kehendak-Nya, Tuhan mendengarkan kita.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://instagram.com/mpoinpipaku.id?igshid=rjebfgas4dec

Or

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan

Read More
Articles

“Injil Klise # 5 Tuhan bekerja dengan cara yang misterius.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Injil Klise # 5 Tuhan bekerja dengan cara yang misterius.”

Pusat dari semua injil klise, mungkin yang satu ini.
Idenya, bahwa Tuhan itu misterius dan kita hanyalah bidak atau pion sederhana dalam permainan catur surgawi-Nya.
Hak apa yang kita miliki untuk memahami sesuatu?
Dia mengatur segala sesuatu di bawah kendalinya.
Segala hal terjadi untuk sebuah alasan.
Dia mengijinkan kejahatan.
Dia memberi dan mengambil, dan, hanya untuk memastikan, dengan kepercayaan klise ini, kita bisa cuci tangan alias terbebas dari semua tanggung jawab dengan menyatakan, “Tuhan bekerja dengan cara yang misterius.”

Namun demikian, Yesus menjelaskan, jika kita telah melihat Dia, kita telah melihat Bapa (Yohanes 14:9).
Yesus adalah Tuhan dalam daging. Kata-kata dan tindakan-Nya dengan sempurna mengungkapkan pribadi Bapa.
Tidak ada lagi misteri!
Jika kita ingin tahu seperti apa Bapa itu, lihatlah Yesus. Dia pergi melakukan kebaikan dan menyembuhkan semua orang karena Bapa menyertai-Nya (Kisah Para Rasul 10:38).
Dimana Tuhan Yesus berada, kebaikan dan kesembuhan ada di sana

Misteri yang sesungguhnya berada di hati orang-orang, yang mengabaikan pengetahuan dan justru memilih fatalisme.
Mereka menolak diubahkan oleh pembaharuan pikiran mereka. (Roma 12:2).
Mereka tidak mencari hikmat dan pemahaman rohani.
(Efesus 1:17-18).
Pemikiran agar menerima tanggung jawab supaya dapat memerintah dalam hidup, membuat mereka kewalahan. Hidup dengan alasan klise, jauh lebih mudah.

Harapan-harapan kita dalam hidup akan selaras dengan keyakinan inti yang kita percayai. Jika kita percaya bahwa Tuhan itu skizofrenia alias sakit mental dan misterius, maka kita mengharapkan kehidupan yang penuh pertanyaan dan kehilangan. Injil klise menjadi satu-satunya solusi bagi kita.

Saat kita memahami bahwa Tuhan telah memberi kita :
Nama-Nya,
darah-Nya,
Roh-Nya,
Firman-Nya,
Perjanjian-Nya yang lebih baik,
janji-janji-Nya,
perlengkapan senjata-Nya,
iman-Nya dan
kunci-kunci kerajaan-Nya,
maka kita mulai bekerja sama dengan-Nya dan menegakkan kehendak-Nya, didalam kehidupan kita.

Inilah saatnya mengharapkan berkat Tuhan tercurah dalam hidup kita.
Inilah waktunya untuk melakukan pekerjaan Tuhan.
Inilah waktunya melawan musuh.
Inilah waktunya berjalan dalam otoritas ilahi kita, mengatasi musuh, penyakit, dan kerugian.
Hilangkan kepercayaan klise dan kenalilah Tuhan.
Dia telah memberi kita kekuasaan.
Jangan memberikannya kepada iblis!

[Repost ; “Cliché #5 God moves in mysterious ways”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Apa Rahasia Untuk Mempertahankan Kesuksesan?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Apa Rahasia Untuk Mempertahankan Kesuksesan?

Ada berbagai pohon buah-buahan di kebun kami di Nava Park, BSD. Dua pohon mangga, sawo, durian musangking dan kelengkeng merah. Konon kelengkeng ini berasal dari Brasil, kata sang penjual.

Mana yang paling jadi primadona?
Tentu saja si kelengkeng merah!
Kelengkeng merah ini menjadi kebanggaan P. Indra. Karena belinya pohon cangkokan, cepat berbuah. Belum terlalu banyak sich buahnya, tetapi tidak henti-hentinya berbuah. Saat sebagian matang, sudah ada buah kecil-kecil dan bunganya.

Sebegitu hebohnya buah kelengkeng merah ini, sampai hanya dipetik saat ada tamu dan lengkap di video pula. 🙂 Warna kulitnya nampak merah menyala, rasanya manis dan disertai rasa mirip wine.
Heboh pokoknya!

Teman-teman bercanda, buahnya sudah diberi nomor dan dibooking pula.
B. Sukinawa dari Surabaya sampai berpesan, jangan lupa dibawakan bijinya! Dia ingin menanamnya.

Mengapa di antara pohon buah-buahan di kebun kami, hanya kelengkeng merah yang diperhatikan?
Karena kelengkeng itu yang selalu berbuah. Buahnya manis dan istimewa.
Ke dua pohon mangga dan durian musangking, lebat daunnya. Tetapi belum berbuah. Alias masih berjanji, akan berbuah. Belum terbukti. Sedangkan sawo hanya kadang-kadang saja ada buahnya.

Dengan cara yang sama, banyak teori-teori yang mengajarkan kita untuk promosi, baik promosi diri mau pun promosi produk.
Semuanya baik dan perlu.
Tetapi promosi itu hanya akan menarik orang lain pada awalnya, hingga orang itu membuktikan, baguskah produknya? Benarkah kepribadian orang itu semenarik tampilan luarnya?

Ilustrasi lainnya, semua kado dibungkus dengan kemasan yang cantik. Tetapi harga sebuah kado, bukan dinilai dari bungkusnya, melainkan isinya. Kualitas kita dan produknyalah yang pada akhirnya akan menentukan, orang lain akan tertarik atau tidak.

Andrew Wommack bercerita, biaya untuk menayangkan acaranya di televisi sangat mahal. Pada awal-awal pelayanannya, terasa berat. Suatu ketika ada team yang menawarkan cara memperoleh dana pendukung. Andrew setuju untuk bertemu.

Saat team ini datang, mereka membukakan peta dunia. Menunjukkan bahwa acara Andrew bisa ditayangkan di berbagai belahan dunia. Lalu mereka menjelaskan strateginya dan bercerita tentang panti asuhan.

“Stop… Stop… Rasanya Anda salah. Organisasi kami tidak memiliki panti asuhan,” sanggah Andrew.

“Organisasi lain bla.. bla.. bla… (orang itu menyebutkan sederet nama organisasi terkenal), juga tidak memiliki panti asuhan. Tetapi dengan mengatasnamakan donasi untuk panti asuhan, disertai foto-foto pendukung beserta informasi bagus yang selaras, maka mereka mendapatkan donasi jutaan dollar dari berbagai penjuru dunia. Dengan uang itu, Anda bisa memberkati orang lain melalui acara TV. Sama saja kan? Hanya penggunaannya yang berbeda. Tujuannya baik.”

Andrew pun mengusir mereka keluar dari kantornya.
Andrew mengajarkan, bukan sekedar tujuan baik yang penting, tetapi juga cara dan sikap dalam mengerjakannya. Kita melakukan segala sesuatu dengan cara Tuhan – God’s Way. Segala sesuatu harus dilakukan berdasarkan Kasih. Tanpa kasih, apa pun yang kita lakukan, sia- sia belaka.

Bagi Tuhan, motivasi hati kita dalam melakukannya, lebih penting daripada sekedar perbuatannya yang seolah ‘baik’. Jangan menipu dengan dalih untuk kebaikan. Penipuan tetap penipuan!

Diperlukan Cara Ilahi Untuk Mencapai Tujuan Ilahi.

Promosi bisa membawa seseorang naik, tetapi karakterlah yang mempertahankannya tetap di ketinggian, ujar Zig Ziglar.

Sama seperti kebun kami, pada akhirnya, pohon kelengkeng yang benar-benar berbuah dan nikmat rasanya, yang menarik banyak orang. Yang terbukti, bukan sekedar janji!

Saya pun belajar dan bersyukur memiliki teladan yang baik.
Bagaimana dengan Anda?

You will recognize them by their fruit. Grapes are not gathered from thorns or figs from thistles, are they?

Anda akan mengenali mereka dari buahnya.  Anggur tidak muncul dari antara duri atau buah ara dari rumput duri, bukan?
 
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

“Klise # 4 Tuhan yang memberi dan Tuhan yang mengambil.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Klise # 4 Tuhan yang memberi dan Tuhan yang mengambil.”

Sebagian besar orang Kristen seharusnya tahu, bahwa Tuhan tidak membuat pernyataan ini. Namun demikian, banyak anak-anak Tuhan yang mengutipnya, bahkan lebih sering daripada mengutip ayat lainnya di dalam Alkitab. Kitab Ayub menjadi lebih penting daripada empat kitab Injil bagi kebanyakan orang. Mengidentifikasikan diri dengan penderitaan Ayub, tampaknya membawa penghiburan karena beberapa alasan.

Kebenaran dari masalah ini adalah Tuhan yang memberi dan iblis mengambil.
Yesus menyatakan bahwa pencuri datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Yesus datang agar kita memiliki hidup yang berkelimpahan! (Yohanes 10:10)

Sekali lagi, rupanya mereka yang menyaksikan atau mengalami kehilangan serta tragedi, ingin merasa dibenarkan dan diteguhkan dalam pengalaman pahit yang mereka alami.
Cara apa yang lebih baik lagi selain menyalahkan Tuhan?

Agar dapat pindah dari kegelapan kepada terang, kita harus memiliki pewahyuan tentang ciptaan baru dan perjanjian yang lebih mulia (the better covenant), yang dibuat berdasarkan janji yang lebih tinggi (Ibrani 8:6).
Perjanjian ikat janji kita dengan Allah, tidak didasarkan pada perbuatan, tetapi lebih pada karya penebusan Yesus di kayu salib. Tuhan memberikan Yesus kepada dunia, agar kematian tidak mencuri, membunuh dan membinasakan kita.

Tuhan selalu menjadi pemberi. Dia tidak bisa dicobai dengan kejahatan dan juga tidak menggoda siapa pun dengan kejahatan (Yakobus 1:13). Setiap pemberian yang baik berasal dari Tuhan (Yakobus 1:17).
Semua janji-Nya ya dan amin (2 Korintus 1:20).
Semua itu merupakan janji ilahi-Nya yang memungkinkan kita melepaskan diri dari kerusakan dunia (2 Petrus 1:2-4).
Dia memberi kita Anak-Nya dan telah memutuskan untuk memberikan kepada kita segala sesuatu secara cuma-cuma (Roma 8:32). Roh Allah tinggal di dalam kita sehingga kita dapat mengetahui hal-hal yang telah Dia berikan dengan cuma-cuma kepada kita (1 Korintus 2:12).
Jika kita mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, semua yang dibutuhkan akan ditambahkan kepada kita (Matius 6:33).

Daftarnya bisa terus dan terus berlanjut. Intinya adalah, Tuhan BUKAN PENCURI! Tuhan di pihak kita, janji-Nya hidup dan kuat. Satu-satunya hal yang membatasi antara kita dengan kehidupan yang berkelimpahan, adalah Injil klise yang kita percayai, yang mempromosikan fatalisme dan kepasifan. Daripada belajar untuk memerintah dalam hidup, banyak orang yang puas dengan mengatakan “apapun yang akan terjadi, terjadilah.”

[Repost ; “Cliché #4 The Lord gives and the Lord takes away.”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

??YennyIndra??
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
?? MPOIN PLUS & PIPAKU ??
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 203 204 205 206 207 264