Category : Christianity

Articles, Christianity, Self Motivation

Seruput Kopi Cantik dan Tuhan….

 

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Seruput Kopi Cantik dan Tuhan….

“Bu Yenny, ada Surprise….”, ujar P. Hatta dengan ceria di The Living Word Community, yang terkenal sebagai: TLW.
“WOW…..”
Teng ….Teng….. Teng ….Teng….
P. Hatta membawa bucket bunga yang cantik… hadiah dari Angelin, seorang sahabat yang saya kenal di sebuah grup WA karena Angelin merasa diberkati oleh artikel-artikel di Seruput kopi Cantik. (SKC). Saya pun diberi hadiah rangkaian bunga mawar yang cantik.
So Sweet……
Hati saya pun berbunga-bunga…. Senangnya!

Siapa menyangka dengan menulis Seruput Kopi Cantik, saya bisa mengenal begitu banyak teman-teman baru?
Tidak hanya itu, dicintai dan diapresiasi sedemikian rupa oleh Angeline dan teman-teman lainnya.
Senang? Tentu saja!
Setiap orang ingin diterima, di apresiasi, dikasihi….
Thanks So Much, Angeline….. Love you sis….

*****
Sejujurnya, konsisten menulis itu tidak mudah. Ada waktu-waktu tertentu, begitu banyak kesibukan, tiba di rumah sudah larut malam. Padahal tulisan belum ready.
Mau tidak mau, dibela-belain menulis malam-malam, atau bangun subuh untuk menyiapkan tulisan.

Teringat komentar P. Edy Zakheus, guru menulis saya,
“Bu Yenny, itu bukan siapa-siapa tetapi karena konsisten bertahun-tahun menulis, akhirnya Bu Yenny punya banyak penggemar.”

Saya belajar!
Kelebihan saya adalah konsisten.
Ini talenta sederhana yang Tuhan percayakan, yang harus saya pertanggungjawabkan saat pulang ke rumah Tuhan.
Talenta, harta, kesempatan, kemampuan mau pun hidup kita, adalah titipan Tuhan, kita hanyalah pengelola.
Jadilah Pengelola yang setia dan bisa diandalkan.
Apresiasi Angeline, memotivasi saya untuk tetap setia menulis.
Worth it!

*****
Sebagai pengelola, saya wajib sadar:
Saya hanyalah Pena di Tangan Tuhan.
Siapa Sang Penulis yang sesungguhnya?
Tuhan!

Saya hanya merangkai bahan-bahan yang sudah dipersiapkan Tuhan dan Allah sendiri yang menuangkan ide-Nya.
It’s all about God, NOT me…
Semua tentang Tuhan, BUKAN saya…

Karena itu, saya wajib mengarahkan Angeline pada Sang Penulis Sejati: Tuhan Yesus Kristus.
Jangan salah fokus pada penanya.
Sebagai pelayan Tuhan, kita harus senantiasa sadar diri, ‘kembali ke Laptop’, mengarahkan orang-orang kepada Tuhan. Jangan mencuri Kemuliaan Tuhan!

Jangan berharap kepada manusia, kecewa nantinya. Selalu berpegang pada Tuhan dan firman-Nya. Hanya Firman yang berkuasa mengubah hidup kita dan membawa kita naik, semakin menyerupai Dia.

Efesus 2:8-10 (TB) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: JANGAN ADA ORANG YANG MEMEGAHKAN DIRI.
*Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk MELAKUKAN PEKERJAAN BAIK, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. IA MAU, SUPAYA KITA HIDUP DI DALAMNYA.

P. Bambang Sungkono dengan apik menjelaskan analogi ini:
Yesus di dalam kita dan kita di dalam Yesus, yang membuat kita tidak hidup sendiri, melainkan hidup oleh Yesus dan selalu bersama Yesus.

Firman Tuhan di Yohanes 6:53-57, Yesus menjelaskan itu. Yesus pasti bukan kita dan kita juga bukan Yesus, tetapi dikatakan *didalam Yesus kita ada dan di dalam kita Yesus ada.
Itu analoginya seperti kapas (kita) yang berada atau dimasukkan ke dalam air (Yesus).
Di dalam kapas ada air dan di dalam air ada kapas.
As He is so are we in this world – sama seperti Yesus, kita ada di dunia ini.

Bukan seperti batu yang keras di dalam air, dimana di dalam air ada batu, tetapi di dalam batu tidak ada air. Itu gambaran kristen agamawi, yang belum mengalami kelahiran baru dan belum memiliki Roh Kudus didalam hidupnya.

*****
Siasat si iblis, agar kita mabuk dengan sanjungan, pujian, dan menjadikan diri kita pusat perhatiannya.
Jebakan iblis itu halus, tidak kentara dan beda tipis antara yang motivasinya benar dan ‘melenceng’.

Melayani sesama baik bukan?
Tetapi kadang kita bisa tergoda melayani demi popularitas diri kita sendiri.
Supaya kelihatan orang baik, menjadi populer, dan banyak yang ingin menitipkan donasi. Apalagi jika yang dilayani itu kaum marjinal.
Sesungguhnya, banyak orang-orang baik yang ingin berbagi dengan sesama. Mereka punya dana, tetapi tidak sempat berbagi, jadi ingin titip pada orang yang bisa mengelola.
Tidak sedikit yang akhirnya dimanfaatkan oleh orang-orang yang punya motivasi pribadi untuk keuntungan diri sendiri.

Lalu bagaimana membedakannya?
Dalam melayani, kepentingan siapa yang kita perjuangkan?
Apakah kita betul-betul menginginkan hidup orang yang kita layani berubah, makin membaik, mengalami perubahan pola pikir makin mengenal Allah dengan benar? Atau kita sekedar ingin ada penonton yang bertepuk tangan untuk kita?
Buahnya yang membedakannya!

Sebagai investor yang bijak, tentunya kita membandingkan hasil investasi kita bukan?
Tuhan sudah memberi rambu-rambu, ke mana kita menyalurkannya?
1. Ke Gereja Lokal di mana kita diberi makan secara rohani.
Ibarat klo kita makan di Mc Donald, ya bayar di Mc. Donald bukan di KFC. Logika yang sederhana!
2. Ke tempat Injil diberitakan dan pemuridan diselenggarakan. Amanat Agung.
3. Berinvestasi di tempat yang memiliki Visi serupa yang kita miliki, yang menjadi panutan untuk kita mencapainya. Di sini kita belajar dan menabur benih. Suatu ketika berbuah sesuai dengan benih yang kita miliki.

Setelah berinvestasi, tentunya investor yang cerdas dan bijak, mengevaluasi hasil investasinya: memuaskan or tidak?
Jika hasilnya tidak memuaskan, mungkin ada cara yang lebih baik untuk berinvestasi. Mari kita belajar lagi.

Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan,kata Tuhan. Hosea 4:6.

*****
That’s why, bersama-sama teman-teman Charis, saya memilih bergabung dengan P. Dolfi & B. Ninie di TLW. Pengajarannya sudah jelas, sejalur dengan Sekolah Charis, yang sudah terbukti hasil dan buahnya. Mengubah dunia.

Kita tidak diciptakan untuk melayani sendiri, Lone Ranger, tetapi bergabung dalam tim, sebagai Tubuh Kristus.
Kita harus dipimpin, dibentuk, dimuridkan. Apalagi sebentar lagi lulus dari Sekolah Charis.
Kami sepakat, saling menjaga, saling mengoreksi, saling mengingatkan, karena supaya maju, tumbuh dan berkembang, – besi menajamkan besi. Manusia menajamkan sesamanya.
Hanya sesama besi, yang bisa saling menajamkan besi.
Kami berbagi tugas, setiap kami berbeda, namun saling melengkapi, dengan tujuan menggenapi rancangan Tuhan dalam kehidupan kami.

Dalam membagikan Kebenaran Firman Tuhan, melayani baik di TLW, doa pagi BBL, dan di mana pun kami berada, sangatlah penting masing-masing membangun dirinya semakin serupa dengan Kristus. Firman Tuhan yang menjadi standar kebenarannya, dan wajib kita semua memperbaharui pikiran selaras dengan firman-Nya.

Saat Petrus, Yohanes dan Yakobus melihat Yesus mengalami transfigurasi, berbicara dengan Musa dan Elia… itu penglihatan yang luar biasa.
Tetapi dengan tegas Petrus berkata:

Kami menyaksikan, bagaimana Ia (Yesus) menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: ”Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian KAMI MAKIN DITEGUHKAN OLEH FIRMAN yang telah disampaikan oleh para nabi.
2 Petrus 1:17?-?19 TB

Menyaksikan penglihatan yang Maha-dahsyat, apa yang dilakukan oleh Petrus?
Kembali kepada Firman!
Check & recheck karena Firman Tuhanlah Otoritas Tertinggi!

Ini prinsipnya:
Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah. 2 Petrus 1:20?-?21 TB

Kita hanya dapat membagikan apa yang kita miliki, kebenaran yang sudah kita hidupi, itulah yang berkuasa menjamah hati orang-orang yang kita layani.
Jika yang dibagikan hanya teori, orang pun merasakannya. Tidak ada kuasa! Pastikan motivasi kita tulus, benar dan untuk kemuliaan-Nya saja.

Siap Praktik? Yuk….

God is looking for a Special Brand of Believers, who want to enter the combat zone and live there according to His Will – Rick Renner.

Tuhan sedang mencari Orang Percaya yang Spesial, yang ingin memasuki zona pertempuran dan tinggal di sana sesuai dengan Kehendak-Nya – Rick Renner.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Christianity

What Do You Say?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

What Do You Say?

Ketika seorang wanita mengandung seorang anak dan kesal serta lelah menunggu setelah 6 bulan, apa yang akan Anda katakan?

“Huh…. tidak masuk akal. Bayi normal itu lahir setelah kandungan berusia 9 bulan 10 hari. Masa baru hamil 6 bulan, ngotot bayi mau dilahirkan?”, komentar orang normal sambil geleng-geleng kepala.

Jika seorang petani menanam jagung dan merasa tertekan, stress, karena tidak ada panen setelah 2 minggu, apa yang akan Anda katakan?

“Lhah… jagung itu butuh waktu 60-70 hari baru bisa dipanen! Masa baru 2 minggu sudah komplain mau panen jagung…
Gak masuk akal….”, komentar orang pada umumnya.

Apa yang akan Anda katakan kepada petani yang tidak menanam apa pun dan mengharapkan hasil yang sama seperti petani tetangganya?

“Ini lebih gak masuk akal lagi..Wong ga menanam benih koq mau panen? Di mana logikanya? Alamaaak…..”

– Akal sehat akan menanggapi ibu hamil bahwa memiliki bayi membutuhkan waktu sembilan bulan, bukan enam.
– Akal sehat akan memberi tahu seorang petani bahwa jagung tidak akan matang untuk dipanen dalam dua minggu.
– Akal sehat akan memberi tahu petani lain bahwa jika dia tidak menanam apa pun, dia semestinya tidak mengharapkan apa pun.

Yesus dengan jelas menjelaskan, kerajaan Allah bekerja menurut prinsip rohani/alamiah dari menabur dan menuai (Markus 4:1-20).
Dia membandingkan benih alami dengan Firman Tuhan.
Beliau menjelaskan tentang macam-macam tanah dan potensi hasilnya. So simple!
Mengapa begitu banyak orang percaya bergumul dengan kebenaran sederhana ini?
Bahkan ada orang kristen yang ngotot berdoa minta diberi berkat, tetapi dia sama sekali tidak menabur benih.
Logikanya bagaimana???

*****
Kesembuhan itu Tuaian

Mengapa orang percaya menjadi kesal, saat mereka tidak segera sembuh?
Kesembuhan merupakan tuaian, apakah itu tuaian langsung (karunia penyembuhan), atau tuaian progresif (“mereka akan sembuh”). Dalam setiap kasus, prinsip benih dan prinsip perkataan harus dipahami.

Perkataan pun merupakan benih, yang berbuah sesuai apa yang dikatakannya.

*****
Imajinasi Itu Benih

Apa yang Anda “bayangkan/Imajinasikan” hari ini adalah apa yang akan Anda tuai besok.
Banyak orang yang tidak sabar menanti terjadinya pembuahan tetapi sibuk mengeluh dan mengkritik ketika tidak ada panen.

Dari Benih, lalu terjadi pembuahan, hingga buah masak dan siap dipanen itu membutuhkan Waktu.

Selama menunggu, kita bertanggung jawab atas apa yang kita izinkan masuk ke dalam hati.
Setiap kita bisa belajar memahami berkat-berkat dan janji- janji Allah, bagaimana prosesnya. Dengan menyelaraskan diri dengan hukum-hukum alam dan hukum-Nya, mindset kita disesuaikan dengan cara pikir serta proses Tuhan.

Kita tidak selalu dapat menentukan waktu panen, itu bagian Tuhan.
Keyakinan kita yang naik atau turun, akan menentukan apakah pembuahan terjadi dengan lancar, atau justru gugur sebelum pembuahan sempurna.

Saat seorang ibu sedang mengandung, tidak diragukan lagi kelahiran merupakan sesuatu yang pasti.
Demikian pula, orang percaya yang sedang mengandung janji kesembuhan atau pemulihan dari Tuhan, sama yakinnya, suatu saat ‘kelahiran kesembuhan’ pasti datang.
Kapan kesembuhan tercipta itu bagian Tuhan.
Bagian kita Tetap Percaya, Yakin, Beriman bahwa Janji Kesembuhan-Nya Ya dan Amin.
Tidak selalu instan kadang butuh proses.

Iman bergantung pada “pendengaran”. Iman tergantung pada “konsepsi” – pengertian yang tersimpan dalam pikiran seseorang.

“Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” Matius 13:23 TB

*****
Di doa pagi “Berdoa Berbahasa Lidah” by zoom, ada teman dari Surabaya, Siau Siang namanya.
Awal ikut doa pagi, keluhannya macam-macam. Syaraf terjepit, hingga kesakitan luar biasa dari leher, pinggang hingga ke kaki.
Kadang dia mengeluh,
“Ci Yenny, Siang gak kuat ingin mati saja… Sakitnya benar-benar tidak tertahankan.”

Sudah didoakan sepakat dengan teman-teman.
Dan sesuai Markus 11:23-24 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Kami percaya dan yakin, kesembuhan SUDAH ada di dalam roh orang yang sudah lahir baru. Penyakit sudah diperintahkan pergi, tetapi belum juga sembuh.
Entah mengapa, Siau Siang tidak kunjung sembuh.

Sakit ada yang penyebabnya natural, harus disembuhkan secara natural. Tetapi ada yang penyebabnya hal-hal rohani, ya diselesaikan secara rohani.

Lalu Siau Siang di terapi oleh Ongputra Logianto, yang sekolahnya langka, ambil jurusan Osteopathy, dari S1 hingga S2, plus lulus Biomedical Science. Lalu bekerja di klinik Osteopathy di Melbourne selama 6.5 tahun.
Saya sendiri sembuh total dari sakit leher, hanya dengan diajari duduk membaca dengan sikap yang benar oleh Ong.

Ternyata Siau Siang pun sakit karena salah posisi saat tiduran santai atau menonton TV dll. Beberapa kali di terapi, membaik tetapi belum tuntas.
Rasanya ada penyebab yang masih misteri, bukan masalah fisik.

Waktu pun berlalu….
Siau Siang setia ikut doa pagi dan ikut pelajaran tentang Firman Tuhan di CLUB, yang diadakan oleh P. Dolfi & B. Ninie.
Seolah tidak ada yang terjadi…
Tetapi semakin lama Siau Siang makin berubah pola pikirnya.

Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Yohanes 8:32 TB

Beberapa hari yang lalu, Siau Siang bersaksi. Dia sekarang sembuh total. Ternyata selama ini dia merasa kepahitan dengan seseorang karena dia meminjamkan uang pensiun suaminya, yang berakhir uangnya raib.
Perasaan bersalah, kecewa, marah, tak berdaya dan sebagainya, yang dipendam dalam hatinya, ternyata menyebabkan dia mengalami berbagai penyakit.
Setelah belajar kebenaran firman Tuhan, firman itulah yang pada akhirnya memerdekakan Siau Siang dari penyakitnya.

Menyimpan dendam, marah, kepahitan, tersinggung itu bak kita minum racun tetapi mengharapkan orang yang menyakiti kita, yang mati. Mustahil. Justru kita sendiri yang ‘mati’
Iblis sengaja membuat hati kita terkorek terus, karena dengan demikian iblis punya pijakan, untuk menjajah hidup kita.

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: ”Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: ”Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Matius 18:21?-?22 TB

Perintah untuk mengampuni, itu demi kebaikan kita sendiri.
Terbukti, dengan mengampuni bahkan Siau Siang dengan tulus menerima dan memeluk orang yang melukai hatinya, hatinya lega, bebas dari kemarahan dan sembuh dari berbagai penyakitnya!

Tidak ada kehidupan yang lebih baik dari hidup mentaati Tuhan! Semua perintah-Nya dirancang untuk memberi kita hari depan yang penuh harapan, penuh damai sejahtera yang melampaui segala akal manusia.

Siap praktik? Yuk….

What we believe is directly related to what we receive from God – Carlie Terradez.

Apa yang kita yakini berhubungan langsung dengan apa yang kita terima dari Tuhan – Carlie Terradez.

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Christianity

Hati yang Mengeluh – Offended Heart.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Hati yang Mengeluh – Offended Heart.

“Salah satu area dalam hidup saya yang saya dedikasikan untuk diatasi adalah area mengeluh,” kata Barry Bennett, ”
Saya menyadari, selama bertahun-tahun telah mengeluh tentang banyak hal. Tentang politik, ekonomi, cuaca, tantangan pribadi, gaya ibadah, doktrin yang tidak saya sukai, dan banyak hal lainnya. Semua keluhan itu tidak membuat saya menjadi orang yang lebih baik dan tidak diragukan lagi telah memadamkan beberapa berkat Tuhan dalam hidup saya. Mengeluh bukanlah bahasa Tuhan.”

Dalam kisah Bangsa Israel, banyak ayat yang berhubungan dengan keluhan hati mereka.

Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan Tuhan tentang nasib buruk mereka, dan ketika Tuhan mendengarnya bangkitlah murka-Nya…
Bilangan 11:1 TB

Orang-orang Yahudi mengeluh tentang Yesus.

Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: ”Akulah roti yang telah turun dari sorga.”
Yohanes 6:41 TB

Para murid sendiri mengeluh.

Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: ”Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
Yohanes 6:61 TB

Mereka juga menuduh Dia tidak peduli.

Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: ”Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”
Markus 4:38 TB

Tampaknya sifat manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa, adalah sifat suka mengeluh, bahkan di hadapan Yesus!

Mengeluh merupakan tanda ketidakpercayaan- Unbelief. Ketika mengeluh, kita sedang mengungkapkan ketidakpercayaan kita pada kebaikan dan penyediaan Tuhan. Dalam beberapa kasus, keluhan tersebut secara tidak langsung menuduh Tuhan berbohong. Begitu si pengeluh tersinggung pada Tuhan, dengan cepat dia berubah menjadi tersinggung pada gereja, pada pendeta, dan pada siapa pun yang tampaknya menikmati hidup.

“Berdasarkan pengalaman pribadi, begitu memilih untuk melihat kebaikan Tuhan dan percaya kepada-Nya, saya memasuki musim kehidupan baru, di mana saya menolak untuk tersinggung, menolak untuk berdebat, dan menolak untuk mengeluh,” Barry Bennett menjelaskan,
“Kerinduan hati saya ingin membantu orang, tetapi saya kemudian menyadari, beberapa orang menolak untuk dibantu. Saya berdoa agar pada waktunya mereka sadar akan kebenaran bahwa Tuhan bukanlah masalah mereka. Masalah mereka yang sesungguhnya adalah hati yang mengeluh, hati yang tersinggung. Inilah jawabannya.”

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Filipi 4:4-7 TB

*****
Saat menerjemahkan artikel guru-guru, saya juga belajar dan merenungkannya.

Puluhan tahun saya menulis dan menerbitkan beberapa buku. Editornya, alm. Martha Pratana, sahabat saya di MDC Surabaya.
Martha sangat disiplin tentang quotes atau kutipan yang saya ambil, HARUS dicantumkan sumbernya Dengan Kalimat Yang Tepat.
Itu kekayaan Intelektual milik orang lain. Hargai itu!”, ujar Martha dengan tegas.
Bahkan saat ambil dari google pun, harus disertakan linknya.

Pengalaman menulis dengan Martha dan nilai-nilai yang diajarkan oleh papa dan mama, saya terbiasa menganggap jika tidak sesuai fakta, itu Tabu. Bohong atau Fitnah namanya.

Di dunia bisnis, janji wajib dipegang. Jatuh tempo mesti bayar tepat waktu. Gak bisa ingkar janji. Nama baik bisa tercoreng. Kata-kata wajib dipertanggungjawabkan.

Salah ya mesti minta maaf. Itu baru gentle, bertanggung jawab. Tanpa sengaja memberi info salah, ya bantu bereskan membenahi hal itu. Gak bisa lepas tangan begitu saja…
Itu nilai-nilai yang saya pegang.
Jangan bikin susah orang lain.

*****
Suatu ketika ada yang menyampaikan informasi yang tidak benar di sebuah forum, spontan saya menyanggahnya.
Info itu Tidak Benar.
Bagi saya, Info yang Tidak Benar wajib diluruskan.
Klo dibiarkan, berarti fitnah.

Kebohongan yang diulang-ulang, lama-lama diterima sebagai kebenaran, ujar orang bijak.

Apalagi jika kebenaran infonya dengan mudah di google, jika info itu benar, sertakan link pendukungnya seperti yang biasa dilakukan editor saya, Martha.
Logikanya begitu….
Setiap kita punya filter, pengalaman, yang membuat kita menilai dan berespon dengan cara tertentu.

*****
Ternyata di dunia pelayanan berbeda.
Karenanya, setiap memasuki bidang yang baru, kita belajar menyesuaikan diri dengan aturan main di bidang tsb.
Masuk kandang kambing, mengembik. Masuk kandang sapi, melenguh. Kata Peribahasa waktu SD.

Itulah sebabnya, Barry Bennett menolak untuk tersinggung, Menolak untuk Berdebat, dan menolak untuk mengeluh…

Di dunia pelayanan, bukan masalah benar atau salah, yang penting.
Pokoknya, Jangan Berdebat!
Kita tidak bisa memenangkan seseorang melalui perdebatan, itu hukumnya.
Jadi, biarkan saja jika ada yang tidak setuju atau infonya gak valid.
Andrew Wommack tidak mau buang waktu meladeni pengkritik. Disalahpahami, biarkan saja.
Oh, begitu…. Paham sekarang. Saya belajar!

Wajib memaafkan pelanggaran, karena kita melayani.
Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran. Amsal 19:11 TB

Orang yang ‘bersalah’ diberi ruang istilahnya, hingga oneday menyadari kesalahannya lalu bersedia bertobat, berubah dan dimenangkan bagi Tuhan.
Ada juga yang tetap tidak berubah… mungkin belum.
Who knows?
Ya sudah didoakan saja…
Saya belajar!

****
Benny Hinn melayani di Healing Master Class, Andrew Wommack Ministry.

Pesannya, jangan teralihkan melihat ke kanan dan ke kiri, tetapi fokus pada finish line yang menjadi tujuan pencapaian kita nantinya.
Yang menarik, Benny Hinn mengungkapkan, mestinya yang wajib dikejar orang kristen bukanlah damai sejahtera, berkat atau hal-hal lainnya, melainkan menjadi SEMAKIN SERUPA DENGAN KRISTUS SETIAP HARI.
Wow…..
Saya belajar!

Mari belajar bijak, agar rancangan Tuhan bisa tergenapi dalam kehidupan kita.

When the Spirit is working mightily in you, He shifts your focus from yourself to the needs of those around you. – Rick Renner.

Ketika Roh Kudus bekerja dengan luar biasa di dalam Anda, Dia mengalihkan fokus Anda dari diri Anda sendiri kepada kebutuhan orang-orang di sekitar Anda. -Rick Renner.

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Percaya kepada Tuhan & Lakukanlah Firman-Nya!

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Percaya kepada Tuhan & Lakukanlah Firman-Nya!

Dalam setiap keadaan hidup, ada gambaran di hati kita: tentang kekurangan dan ketakutan, atau kelimpahan dan keyakinan.
Apa yang kita lihat di dalam akan menentukan bagaimana kita berpikir, berbicara dan bertindak. Jika Tuhan benar-benar Sumber Berkat kehidupan kita, maka seyogyanya senantiasa tersedia damai dan senyuman dalam setiap situasi.

“Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak; (Kamu memahkotai tahun dengan kebaikanmu, dan jalanmu meneteskan kelimpahan).”

“(Kamu) Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada Tuhan.
Mazmur 112:7 TB

Oh, kecaplah dan lihatlah bahwa Tuhan itu baik; berbahagialah orang yang percaya kepada-Nya! (Mz. 34:8)

“Tuhan ada di pihak saya; Saya tidak akan takut. Apa yang bisa manusia lakukan padaku?” (Mz. 118:6)

“Percayalah kepada Tuhan, dan lakukan yang baik; Tinggallah di negeri ini, dan makanlah dari kesetiaan-Nya.” (Mz. 37:3)

“Dan karena kita memiliki semangat iman yang sama, sesuai dengan apa yang tertulis, “Aku percaya dan oleh karena itu aku berkata-kata” kami juga percaya dan karena itu berkata-kata,” (2 Kor. 4:13)

“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,” (Efesus 3:20)

Putuskan untuk “beriman kepada Tuhan”. Makanlah kesetiaan-Nya. Jangan memilih rasa takut. Menyatakan kebaikan Tuhan dan janji-janji-Nya. Tuhan ada untukmu!

******

Apakah kita berharap untuk diberkati?
Apakah kita mengharapkan peningkatan di setiap bidang kehidupan kita?
Atau sebaliknya, kita mengharapkan musuh terus mencuri dari kita?
Jika kita menghabiskan lebih banyak waktu untuk membicarakan masalah kita daripada membicarakan tentang Tuhan yang memberkati, kita perlu menyesuaikan diri!
Berkat dan kutuk ada di dalam mulut kita. Kita sendiri yang menciptakannya.
Karenanya, inilah yang harus kita bicarakan!

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu:
Ulangan 28:2 TB

Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat,
Amsal 28:20 TB

Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya!
Mazmur 2:12 TB

Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
Mazmur 32:1 TB

Terpujilah Tuhan, yang setiap hari melimpahi kita dengan manfaat, bahkan Tuhan penyelamat kita. (Mz. 68:19)

Berbahagialah kamu yang boleh menabur di segala tempat di mana terdapat air.
Yesaya 32:20 TB

Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.”
Roma 4:8 TB

Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.
Galatia 3:9 TB

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
Efesus 1:3 TB

Kata-Nya: ”Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak.”
Ibrani 6:14 TB

Jika kita tidak mengharapkan berjalan dalam berkat Tuhan, fokus kita salah. Kita perlu melihat berkat Tuhan di dalam hati kita terlebih dahulu, baru kemudian akan mulai melihatnya di luar.

Siap praktik? Yuk…..

When the Holy Spirit produces His fruit of gentleness in you, you’ll hear yourself saying, “How can I be different? Are there areas I can change that will help? Is there anything I can do better? How can I serve and meet others’ needs more effectively?” – Rick Renner.

Ketika Roh Kudus menghasilkan buah kelembutan-Nya di dalam diri Anda, Anda akan mendengar diri Anda sendiri berkata, “Bagaimana saya bisa berbeda? Adakah yang dapat saya lakukan agar menjadi lebih baik lagi? Adakah sesuatu yang dapat saya lakukan dengan cara lebih baik? Bagaimana saya bisa melayani serta memenuhi kebutuhan orang lain dengan lebih efektif?”-Rick Renner.

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Christianity

Faith of God – Iman Allah.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Faith of God – Iman Allah.

Tanpa iman tidak mungkin menyenangkan Tuhan (Ibr. 11:6), jadi hubungan kita dengan Tuhan bergantung padanya. Imanlah yang membawa hal-hal yang telah disediakan Tuhan bagi kita dari alam rohani ke alam jasmani (Ibr. 11:1). Iman kita adalah kemenangan yang memampukan kita mengalahkan dunia (1 Yohanes 5:4). Segala sesuatu yang Tuhan lakukan bagi kita diakses melalui iman.

Namun ada banyak kebingungan tentang iman hari ini seperti yang selalu terjadi. Ini seperti memiliki komputer dan mengetahui potensinya tetapi tidak tahu CARA MENGGUNAKANNYA. Kebanyakan kita mengalami betapa frustrasinya hal itu. Alkitab adalah buku pedoman kita dengan instruksi terperinci, tetapi seperti biasanya, hanya sedikit orang yang meluangkan waktu untuk benar-benar mempelajarinya. Mereka tidak sabar dan ingin melakukannya sendiri. Mereka mungkin mencapai tingkat kesuksesan tertentu, tetapi agar benar-benar mahir, trampil mereka harus membaca Alkitab.

Salah satu bidang iman yang paling menyusahkan orang adalah konsep bahwa kita harus memperoleh ‘lebih banyak iman’, beberapa orang memiliki banyak iman, sementara yang lain hampir tidak memilikinya. Kita berusaha mati-matian, seperti seekor anjing yang mengejar ekornya sendiri, – berusaha mendapatkan sesuatu yang sesungguhnya sudah kita miliki. Setiap orang Kristen yang Sudah Lahir Baru, SUDAH memiliki kualitas dan kuantitas iman yang sama dengan yang dimiliki Yesus. Itu luar biasa!

Dalam Efesus 2:8, Paulus berkata, “Karena oleh kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; dan itu bukan usahamu sendiri: tetapi pemberian Allah:” Kasih karunia Allahlah yang menyelamatkan kita, tetapi bukan kasih karunia-Nya saja. Jika demikian, maka semua orang akan diselamatkan karena kasih karunia Allah telah datang kepada semua orang (Tit. 2:11).

Kita harus beriman pada anugerah Tuhan, tetapi iman yang kita gunakan bukanlah iman manusiawi kita sendiri. Ayat ini mengatakan bahwa iman adalah karunia Allah.

Ada iman manusiawi yang melekat dalam diri setiap manusia, dan ada Iman Supernatural Allah yang hanya datang kepada mereka yang menerima kabar baik.

Iman manusia hanya dapat mempercayai apa yang dapat dilihat, dicicipi, didengar, dicium, atau dirasakan; itu terbatas pada panca indera. Dengan menggunakan keyakinan alami manusia, kita dapat duduk di kursi yang belum pernah kita duduki dan yakin kursi itu akan menopang kita. Kami menerbangkan pesawat ketika kami tidak sepenuhnya memahami cara kerjanya, dan kami tidak mengenal pilotnya, tetapi kami percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Itu membutuhkan iman manusia, yang Tuhan berikan kepada setiap orang.

Bagaimana jika saya meminta Anda untuk duduk di kursi yang tidak dapat Anda lihat? Atau bagaimana jika kursi itu kehilangan salah satu kakinya dan terjatuh? Anda tidak akan duduk di kursi seperti itu dengan keyakinan manusia. Apakah Anda akan terbang dengan pesawat jika Anda dapat melihat bahwa mesinnya jatuh atau bannya kempes? Indra Anda akan melarangnya.

Namun ketika berbicara tentang Tuhan, kita harus mempercayai hal-hal yang tidak dapat kita lihat. Anda belum pernah melihat Tuhan atau iblis. Anda belum pernah melihat surga atau neraka. Anda belum melihat dosa; oleh karena itu, Anda tidak akan tahu seperti apa rupa Anda jika dosa-dosa Anda dihapuskan. Namun, Anda harus percaya pada semua hal ini untuk dilahirkan kembali.
*Bagaimana Anda bisa percaya pada hal-hal yang tidak bisa Anda lihat?* *Jawabannya adalah Anda tidak dapat mempercayai hal-hal yang tidak terlihat dengan iman manusia. Anda membutuhkan IMAN SUPERNATURAL TUHAN.*

Roma 4:17 berkata, “Allah … menyebut apa yang tidak ada seolah-olah ada.” Iman Allah melampaui penglihatan. Iman Allah bekerja secara supernatural, di luar batasan iman alami kita.

Konteks ayat Roma ini berbicara tentang bagaimana Tuhan secara supernatural memberkati Abram dan Sarai dengan seorang anak di usia tua mereka. Abram berusia 100 tahun dan Sarai berusia 91 tahun ketika Ishak lahir. Setahun sebelum Ishak lahir, ketika Abram masih belum memiliki anak dari istrinya, Tuhan memberi tahu mereka bahwa anak itu akan datang, dan Dia mengubah nama Abram menjadi Abraham dan nama Sarai menjadi Sarah. Abram berarti “bapak yang tinggi,” tetapi Abraham berarti, “berpenduduk banyak, bapak dari banyak orang.” Tuhan mengubah nama Abram dan memanggilnya bapa dari banyak orang sebelum itu terjadi. Roma 4:17 menjelaskan tindakan ini dengan mengatakan bahwa “Allah menyebut apa yang tidak ada menjadi seolah-olah ada.”

Ketika Tuhan menciptakan alam semesta, Kejadian 1:3 memberi tahu kita bahwa Dia menciptakan terang pada hari pertama tetapi tidak menciptakan matahari, bulan, dan bintang hingga hari keempat penciptaan (Kejadian 1:14-19). Tuhan memanggil terang menjadi yang pertama dan empat hari kemudian menciptakan sumber asal cahaya. Itu bukan cara manusia alami melakukan sesuatu. Kita terbatas, tetapi Tuhan menyebut hal-hal yang tidak seolah-olah ada. Itu supernatural.

Iman seperti itulah yang harus kita gunakan untuk menerima keselamatan. Kita harus percaya kepada Tuhan, yang belum pernah kita lihat, dan percaya bahwa dosa kita telah diampuni, yang tidak dapat kita buktikan secara alami.
Dibutuhkan iman adikodrati Allah untuk menerima keselamatan. Dari mana kita mendapatkannya? Kita mendapatkannya dari Firman Tuhan.

Roma 10:17 berkata, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Allah.” Kita mengakses iman Allah melalui Firman-Nya.

Ketika kita mendengar Firman Tuhan, Roh Kudus memberdayakannya, dan jika kita menerima kebenaran, iman supranatural Tuhan memasuki kita. Kita sangat miskin sehingga kita bahkan tidak dapat mempercayai kabar baik itu sendiri. Allah harus membuat jenis iman-Nya tersedia bagi kita sehingga kita dapat percaya kepada-Nya dan menerima keselamatan-Nya. Kita diselamatkan dengan menggunakan iman adikodrati Allah untuk menerima kasih karunia-Nya.

Begitu kita menerima iman supernatural Tuhan saat diselamatkan, iman itu tidak akan meninggalkan kita. Galatia 5:22-23 mengatakan, “Tetapi buah Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kelembutan, kebaikan, IMAN, kelemahlembutan, penguasaan diri: terhadap yang demikian tidak ada hukum” (penekanan dari saya). Iman menjadi bagian permanen dari roh kita yang Sudah Lahir Baru. Kita terkadang menggunakan jenis iman Tuhan yang ada dalam roh kita, namun di saat lain, tidak.

Kebenarannya adalah, Iman itu selalu hadir. Tidak ada kekurangan iman di dalam diri setiap orang Kristen sejati.
Yang ada hanyalah, Kurang Pengetahuan bagaimana caranya menggunakan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita.

Roma 12:3 mengatakan, “Allah telah memberikan kepada setiap orang ukuran iman” (penekanan dari saya). Tuhan tidak memberi kita ukuran iman yang berbeda; kita semua menerima ukuran iman yang sama. Jika saya menyajikan sup untuk banyak orang, dan jika saya menggunakan centong yang sama untuk menyajikannya, maka centong itu adalah ukuran TERBAIK. Setiap orang akan mendapatkan jumlah sup yang sama karena saya akan menggunakan takaran yang sama. Begitulah halnya dengan iman Tuhan. Dia hanya menggunakan satu ukuran. Semua orang Kristen yang dilahirkan kembali menerima jumlah iman yang sama.

Itulah yang dikatakan Rasul Petrus dalam 2 Petrus 1:1; “Simon Petrus, seorang hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang telah memperoleh iman yang berharga bersama kita melalui kebenaran Allah dan Juruselamat kita Yesus Kristus.” Kata Yunani yang diterjemahkan “seperti berharga” dalam ayat ini adalah “isotimos,” yang berarti “setara dengan nilai atau kehormatan.” Kita memiliki iman yang sama dengan yang digunakan Petrus ketika dia membangkitkan Dorkas dari kematian (Kisah Para Rasul 9:36-42) dan ketika dia menyembuhkan orang dengan menyentuh mereka hanya melalui bayangannya (Kisah Para Rasul 5:15).

Kita juga memiliki iman yang sama seperti yang dimiliki Paulus. Paulus berkata dalam Galatia 2:20, “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup; namun bukan aku, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku: dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman Anak Allah, yang telah mengasihi aku, dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Paulus tidak mengatakan bahwa dia hidup oleh iman KEPADA Anak Allah tetapi oleh iman Anak Allah.
Ukuran iman yang dimiliki Paulus sama dengan ukuran yang dimiliki Yesus. Itu adalah iman Yesus. Karena hanya ada satu ukuran iman (Roma 12:3), maka kita juga memiliki iman kepada Yesus.

Kita memiliki kuantitas dan kualitas iman yang sama seperti yang Yesus miliki; oleh karena itu, kita dapat melakukan pekerjaan yang sama seperti yang Yesus lakukan, jika kita menerima kebenaran ini dan mulai menggunakan apa yang kita miliki (Yohanes 14:12).

Karena banyak orang Kristen tidak memahami hal ini, mereka menghabiskan waktu untuk meminta iman atau lebih banyak iman. Bagaimana Tuhan bisa menjawab doa seperti itu?

Jika saya memberi Anda Alkitab saya dan kemudian Anda berbalik dan meminta Alkitab saya, apa yang dapat saya lakukan? Saya mungkin akan berdiri diam di sana sementara saya mencoba mencari tahu apa yang salah dengan Anda. Itulah alasannya mengapa tidak ada jawaban ketika kita memohon lebih banyak iman kepada Tuhan. Kita sudah memiliki iman yang sama dengan Yesus.

Tuhan kita memang mengatakan bahwa Dia belum pernah melihat iman yang begitu besar seperti yang ditunjukkan oleh perwira itu (Mat. 8:10), dan Dia juga berbicara tentang iman murid-Nya yang kecil (Mat. 8:26), tetapi Dia sedang berbicara tentang seberapa besar iman yang Dia miliki. Tidak seorang pun dari kita menggunakan semua iman yang telah dikaruniakan kepada kita.

Dalam pengertian itu, beberapa memang memiliki lebih banyak iman daripada yang lain, tetapi secara teknis, lebih banyak iman yang diperlihatkan atau yang fungsional. Kita semua telah diberi ukuran iman.

Ini adalah kebenaran utama yang akan benar-benar mengubah sikap Anda dan hasil yang dihasilkan oleh iman Anda.
Kebanyakan orang tidak meragukan bahwa iman bekerja. Mereka hanya ragu bahwa mereka memiliki iman yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya. Jika Setan dapat membutakan Anda terhadap kebenaran ini, maka dia dapat mencegah Anda menggunakan iman yang Anda miliki. Memahami kebenaran ini secara radikal akan mengubah banyak hal.

Filemon 1:6 mengatakan, “Supaya penyampaian imanmu menjadi efektif dengan mengakui setiap kebaikan yang ada padamu dalam Kristus Yesus.” Perhatikan bahwa Paulus tidak berdoa agar Filemon mendapatkan sesuatu yang lebih dari Tuhan.

*Dia berdoa agar IMANNYA MULAI BEKERJA SAAT DIA MENGAKUI APA YANG SUDAH IA MILIKI*. Kata “mengakui” berarti, “mengakui, mengenali, atau melaporkan tanda terima.” Anda hanya dapat mengakui sesuatu yang sudah Anda miliki. Kita sudah memiliki iman kepada Tuhan, dan itu akan mulai berhasil ketika kita mengakuinya.

Semakin banyak Anda tahu tentang iman dan cara kerjanya, semakin baik itu bekerja untuk Anda. Jika semua yang Anda tahu adalah bahwa Anda memiliki iman yang sama dengan Yesus, maka itu akan menghilangkan keputusasaan dan memotivasi Anda. Orang pada akhirnya akan melihat hasilnya jika mereka terus mencoba, tetapi mereka menyerah dengan mudah karena mereka percaya bahwa mereka tidak memiliki apa yang diperlukan. Itu tidak benar. Tuhan telah memberi kita semua yang kita butuhkan, termasuk semua iman yang kita butuhkan. Kita hanya perlu mengakui apa yang kita miliki dan mulai mempelajari hukum yang mengatur bekerjanya iman Allah.

Setuju? Yuk praktik.

If we don’t submit to the authority of Scripture, then we make ourselves gods, choosing what is right and wrong on our own” – Andrew Wommack.

Jika kita tidak tunduk pada otoritas Alkitab, maka kita menjadikan diri kita ‘allah’, memilih sendiri apa yang benar dan yang salah” – Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
1 13 14 15 16 17 37