Category : Christianity

Articles, Christianity

Kesembuhan Sudah Kita Terima. Mari Buktikan!

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Kesembuhan Sudah Kita Terima. Mari Buktikan!

Allah membenci segala sesuatu yang merupakan hasil dari kutukan. Ia membenci penyakit. Itulah sebabnya Yesus menyingkapkan hati Bapa dengan menyembuhkan semua orang yang datang kepada-Nya, dan kemudian memerintahkan gereja untuk melakukan hal yang sama.

Allah membenci kemiskinan. Kemiskinan adalah perbudakan. Kemiskinan adalah masalah rohani. Ketika Allah hidup dalam orang percaya, potensi kehidupan-Nya yang berlimpah menyentuh setiap bagian kehidupan Anda, semuanya telah tersedia.

Allah membenci kesedihan, penderitaan, dan depresi. Allah telah memberikan kita Roh-Nya yang penuh kasih, sukacita, damai sejahtera, panjang sabar, kemurahan, kebaikan, iman, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal. 5:22-23).

*Kerajaan Allah adalah kebenaran, kedamaian, dan sukacita.*
Jadi, kutukan haruslah sesuatu yang kurang dari itu. Rasa bersalah dan kutukan adalah hasil dari kutukan. Saya menolak untuk hidup di bawah kutukan. Saya adalah kebenaran Allah di dalam Kristus. Darah-Nya telah membersihkan saya dari dosa dan kutukan. Kebenaran saya berasal dari-Nya. Saya telah menerima pengampunan-Nya. Saya adalah ciptaan baru!

Saya memilih sehat.
Saya memilih sukacita.
Saya memilih kasih, pengampunan, dan kedamaian yang melampaui akal sehat.

Siapa yang dimerdekakan oleh Anak, ia benar-benar merdeka! (Yohanes 8:36)
Jangan beri tempat bagi kutukan dalam hidup Anda. Pilihlah berkat! Yesus adalah Tuhan!

******
Kita dapat menemukan hati Tuhan untuk melihat umat-Nya disembuhkan dalam banyak ayat di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tuhan menyatakan diri-Nya dalam salah satu nama penebusan-Nya sebagai Tuhan yang menyembuhkan kita (Kel. 15:26). Sifat Tuhan tidak dapat berubah, jadi jika Dia adalah penyembuh sebelum Hukum Taurat dan di bawah Hukum Taurat, betapa lebih lagi di bawah Anugerah kasih karunia!!

Yesaya bernubuat dan Petrus menegaskan bahwa oleh bilur-bilur Yesus kita disembuhkan. (Yes. 53:4-5, 1 Pet. 2:24)

Dengan kata lain, pengampunan tersedia bagi semua orang, baik mereka menerimanya atau tidak. Harganya telah dibayar. Dan dengan demikian, penyembuhan juga tersedia bagi semua orang, meskipun banyak yang tidak memanfaatkannya.

Yesus menugaskan gereja untuk menyembuhkan orang sakit (Markus 16:18), dan kita melihat gereja mula-mula berjalan dalam kuasa ini.
Yesus memberikan karunia penyembuhan kepada gereja (1 Kor. 12).

Yakobus bertanya apakah ada di antara gereja yang sakit (Yakobus 5:14).
Pertanyaan itu sendiri menyiratkan bahwa tidak boleh ada yang sakit di antara kita, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk menerima kesembuhan diberikan. Kita perlu membangkitkan diri kita untuk melawan pekerjaan musuh dalam tubuh kita. Sama seperti kita memanfaatkan kasih karunia-Nya untuk berjalan dalam kekudusan, marilah kita memanfaatkan kasih karunia-Nya untuk berjalan dalam kesehatan.

Mari kita belajar mempraktikkan otoritas yang kita terima dari Tuhan Yesus dan menjadi orang percaya yang terampil dan berkemenangan!

Siap?

Victory is not about what you feel, it’s about what you know. – Nancy Dufresne.

“Kemenangan bukan tentang apa yang Anda rasakan, ini tentang apa yang Anda ketahui.” – Nancy Dufresne

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Rhema Part 10 – Mengalami Tuhan….*l


Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rhema Part 10 – Mengalami Tuhan….*l

Saya suka liburan jalan sendiri. Persiapannya tentu jauh lebih rumit. Menentukan tempat-tempat yang ingin dikunjungi, hotel, mempersiapkan transportasi dsb.

Selain membaca website resmi tentang tempat wisata atau hotel tertentu, membaca reviews orang-orang yang pernah ke sana itu penting. Ini lebih jujur dan bisa mendapatkan gambaran lebih lengkap. Tripadvisor reviews, salah satunya.
Misal, hotel ini hanya 50 m dari MRT station.

Jika ada teman yang sudah pernah ke sana, saya senang mendengarkan saran dan pengalamannya. Itu memberikan peta jalan, dan menghindarkan saya dari berbagai kesalahan yang tidak perlu. Supaya tidak buang waktu dan bisa lebih efisien.

Kadang ada lokasi wisata yang kelihatan oke tapi ternyata gak sebagus iklannya. Atau saat berkunjung bisa digabung dengan beberapa lokasi lain yang cantik karena searah. Ada tempat cantik yang hanya dikenal orang-orang lokal, bukan turis. Nach saya kerap dapat info dari teman indo yang sudah pindah ke negara itu.

Dalam membangun hubungan dengan Tuhan juga demikian. Belajar sendiri menggali Alkitab, tentu itu tidak tergantikan. Fondasi utamanya.
Puluhan tahun saya setiap tahun lunas baca Alkitab tahunan. Tapi kejar tayang, merasa bersalah klo belum baca. Akhirnya, hanya mendapat sedikit manfaat.

Namun saat Sekolah Charis, saya mendapatkan pengalaman baru bagaimana cara membaca, menyelidiki dan menikmati Firman Tuhan dengan cara yang baru.
Ternyata pengenalan saya terhadap Tuhan dan firman-Nya menjadi berbeda. Menarik, hidup dan membuat hati berkobar-kobar. Thrilled. Tanda perjumpaan dengan-Nya.

Andrew Wommack mengatakan, kita bisa belajar dari pengalamannya selama 70 tahun menggali firman dan mengalami Tuhan, yang sudah dikompres menjadi pelajaran yang cukup dipelajari selama 3 tahun.
Tidak hanya belajar dari Andrew tetapi puluhan guru-guru lainnya.

Nach ketika sekolah, kita menemukan pula komunitas yang sama, teman-teman yang haus & lapar akan Tuhan. Karena kami bersama-sama mengejar Tuhan, berbagai pengalaman hidup dialami bersama Tuhan.
Dengan demikian kita bisa belajar, tidak hanya dari guru-guru melainkan dari pengalaman teman-teman lain juga.

Dan pembelajaran ini tidak hanya didapat dari sekolah tetapi dari gereja yang tepat yang benar-benar meninggikan firman Tuhan, doa pagi bersama, kelompok pendalaman Alkitab dll.

Semua ini sungguh luar biasa tetapi sesungguhnya semua ini hanyalah persiapan bagi kita untuk mengalami Tuhan secara pribadi.

Ibarat liburan tadi, sampai kita benar-benar pergi liburan yang sesungguhnya, barulah kita benar-benar merasakan: “Oooo, begini tho dinginnya salju, sensasinya naik dog-sledding – kereta yang ditarik sekumpulan anjing di salju atau menikmati indahnya pemandangan, dinginnya angin berhembus setelah naik sky-lift ke puncak gunung yang diselimuti salju…”

Ketika mengalami sendiri perjumpaan pribadi dengan Tuhan, mengalami pengalaman hidup dengan Tuhan, maka kita mengenal-Nya secara pribadi.
Bukan lagi sekedar mendengar dari apa kata orang tetapi mengenal-Nya menurut versi pribadi kita.

Tahun 2009, kami pernah nyaris mati saat mobil kami selip di Western Australia. Bukan di jalanan umum, tanpa ada signal HP, menjelang liburan akhir tahun pula. Di Australia, klo sudah di luar kota apalagi itu sudah mulai memasuki daerah padang berpasir dekat Pinnacles, nyaris ga ada orang yang tinggal di sana.
Semalaman kami tidur di mobil, sambil melihat kangguru bersliweran sepanjang malam.
Antara hidup dan mati.

Saat jalan ke semua arah tertutup, jalan ke atas tetap terbuka. Signal kepada Tuhan tetap ON di mana pun kita berada.

Tuhan menggerakkan hati 2 orang yang tinggal sekian kilometer dari sana, untuk melewati jalan di mana kami terjebak keesokan paginya, dan memakainya menjadi malaikat penolong.
Gratis pula hingga kami selamat.

Pengalaman ini mengajarkan kepada kami, Tuhan senantiasa bisa diandalkan. Pada situasi “dead-end” alias jalan buntu secara logika, tetapi Tuhan senantiasa siap mengubahnya dalam sekejap.

In a split second – dalam sepersekian detik, tiba-tiba semua keadaan berubah.
Jadi jangan pernah kehilangan harapan.
Belajar seperti Daud yang menguatkan hatinya saat berada dalam kesesakan.

Pengalaman hidup bersama Tuhan secara pribadi inilah yang membuat iman kita tak tergoyahkan. Terlebih lagi ketika kita mengenal-Nya makin intim, tidak lagi kita hidup menurut keinginan sendiri, melainkan dipimpin melalui tuntunan-Nya – rhema-Nya dari hari lepas hari.
Rest in the Lord – beristirahat di dalam Tuhan, menjadi style hidup kita.
Tuhan dan kita menjadi satu, sehingga mazmur berkata:
Mazmur 37:4 (TB)
dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

Why?
Karena keinginan kita = keinginan Tuhan, saat kita memprioritaskan Tuhan & menyelaraskan hidup kita dengan-Nya.
Menarik bukan?
Praktik yuk….

To fall in love with God is the greatest romance; to seek him the greatest adventure; to find him, the greatest human achievement. – Saint Augustine.

Jatuh cinta kepada Tuhan adalah romansa terbesar; mencari Dia merupakan petualangan terbesar; dan menemukan Dia, adalah pencapaian terbesar manusia. – Saint Augustine.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Rhema Part 4 -Prophesy He Will Do It Again.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rhema Part 4 -Prophesy He Will Do It Again.

Alkitab adalah kisah-kisah perjumpaan Tuhan dengan manusia dan perjumpaan manusia dengan Tuhan.
Demikian juga, dengan kesaksian, perjumpaan Ilahi Tuhan dengan manusia.
Itulah sebabnya kita bisa menemukan jawaban Tuhan di sana.

Saat mendengar kesaksian jangan hanya terpukau dengan wow-nya tetapi cari prinsip yang belum kita kerjakan. Itulah penyebab kita belum mendapatkan jawaban doa.

If God has done it before, it is a prophesy for us, that He will do it again.

Jika Tuhan telah melakukan hal itu sebelumnya, itu merupakan nubuat bagi kita, bahwa Dia akan melakukannya lagi.

Selama ini saya belajar, jika berdoa, jangan diulang-ulang. Ibarat main game, belum sampai finish alias termanifestasi, jika diulang, seperti mulai dari awal lagi. Gak sampai-sampai jadinya. Bahkan saya pernah menulisnya dalam Seruput Kopi Cantik.

Saat belajar dari Norvel Hayes, beliau juga terus menerus mendoakannya hingga termanifestasi.
Oh…..

Nach saat berbincang-bincang dengan P. Ashang, beliau juga terus menerus mengulang doanya: memerintahkan kesembuhan terjadi.

P. Ashang itu stroke selama 5 tahun, ke toiletpun mesti dibantu dengan kursi roda.
Tetapi beliau pribadi yang cinta Tuhan dan cinta firman.
Sekarang sembuh total 99%, tinggal sedikit jari-jari tangan kanan yang belum sempurna.

“P. Ashang klo saya belajar, teorinya doa itu gak boleh diulang-ulang, berarti mulai dari nol lagi….”, ujar saya.

“Tapi saya kan tidak tahu doa mana, perintah mana yang sampai ke sasaran. Jadi saya terus memerintahkan stroke pergi dan kesembuhan terjadi.”, jawab P. Ashang.

P. Ashang betul-betul sembuh dari stroke, bahkan setiap pulang gereja, sengaja berjalan kaki bersama keluarga untuk melatih kakinya. Rumahnya berjarak beberapa kilometer dari gereja. Berjalan normal tanpa bantuan tongkat atau apa pun, bahkan sudah bisa bekerja memperbaiki jam. Itu pekerjaan detil yang membutuhkan ketrampilan tangan. Bukti nyata kesembuhannya.

Hibungan dengan Tuhan itu bukan formula. Jika P. Ashang berhasil, meski berbeda dari yang dipelajari secara teori, itu patut diterima dan dipelajari.

Setelah berdiskusi dan merenungkannya, kesimpulannya begini:
– Rahasianya bukan tentang doa diulang-ulang atau tidak.
Tetapi sikap hati saat memperkatakannya.

– Banyak orang mengulang-ulang doa dan perintah, dengan harapan bisa beriman. Berusaha Percaya. Sesungguhnya belum betul-betul percaya.

– Kasus P. Ashang berbeda. Dia memperkatakan dan memerintahkan penyakit pergi dengan penuh iman.

Darimana saya tahu?
Setiap hari, jam 3 subuh, P. Ashang itu bangun mempelajari firman. Setelah itu rutin ikut doa pagi Berdoa Berbahasa Lidah. Beliau itu full firman.

Tidak hanya itu, saat di gereja ada pendeta tamu, bule pula, betbondong-bondong semua daftar minta didoakan, termasik P. Ashang.
Rupanya giliran P. Ashang didoakan bersamaan dengan kelas Dicipleship Evangelism (DE). P. Ashang memilih ikut DE dan batal didoakan. Ini bukti nyata sikap hati P. Ashang yang memprioritaskan firman. Tidak heran saat beliau berkata-kata memerintahkan stroke pergi dalam Nama Yesus, stroke pun tunduk. Meski kesembuhan P. Ashang juga melalui proses, tidak instan. Tetapi makin hari makin sempurna.

Nach saat P. Ashang mengulang-ulang perintahnya, ibarat dia memberondong musuh dengan tembakan. Gak perlu tahu tembakan yang mana yang mengenai sasaran, toh pelurunya banyak.

Pertanyaan berikutnya, apa yang harus dilakukan jika belum sungguh-sungguh beriman?

Markus 11:22-24 (TB) Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah!
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Jika belum beriman, artinya kita harus kembali kepada ayat 22:
“Percayalah kepada Allah!”

Dalam versi Basic English:
“Mark 11:22 (BBE) And Jesus, answering, said to them, HAVE GOD’S FAITH. – Dan Yesus, menjawab, berkata kepada mereka, MILIKILAH IMAN TUHAN.”

Caranya?
Dengarkan/ Membaca firman Tuhan.
*Roma 10:17 (TB) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.*

Dan renungkan “Galatians 2:20 KJV
I am crucified with Christ: nevertheless I live; yet not I, but Christ liveth in me: and the life which I now live in the flesh I live by the faith of the Son of God, who loved me, and gave himself for me”, ujar P. Dolfi,
“Galatia 2:20 KJV

Aku telah disalibkan bersama Kristus; namun aku hidup; tetapi bukan lagi aku yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan kehidupan yang kuhidupi sekarang di dalam daging, aku hidup oleh IMAN ANAK ALLAH, yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku”.

Perhatikan, I live by the faith of the Son of God, saya hidup oleh iman anak Allah.
Bukan sekedar iman manusia, yang bergantung pada pancaindra, melainkan kita hidup dengan imannya Yesus.
Sesuai dengan Markus 11:22.

Sekarang kita Pede bukan, apa yang kita katakan sama bobotnya dengan perkataan Yesus sendiri?
Jika syarat dalam ayat 22 sudah terpenuhi, dengan sendirinya saat kita memerintahkan ayat 23, pasti berhasil karena kita memerintahkan dengan otoritas dan kuasa.

Setuju? Yuk….praktik.

If we’re gonna stand,
We stand as giants. If we’re gonna walk, we walk as lions. Everywhere we go, the battle has been won.

Jika kita berdiri,
Kita berdiri sebagai raksasa. Jika kita berjalan, kita berjalan seperti singa. Ke mana pun kita pergi, pertempuran telah dimenangkan.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Rhema Part 3 – TERUS MEMPERKATAKAN

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rhema Part 3 – TERUS MEMPERKATAKAN

Ketika hati kita berkobar-kobar – Thrilled- baik saat membaca firman atau mendengarkan pelajaran firman Tuhan, jangan biarkan lewat begitu saja.

Catat, selidiki dan dengarkan berulangkali. Konon minimal dengarkan dengan penuh perhatian 6 kali.
Ini cara menangkap pewahyuan orang lain, lalu direnungkan, diselidiki, agar kita bisa menangkapnya menjadi pewahyuan pribadi kita.

Itulah Rhema, suara Tuhan yang secara spesifik untuk kita, sehingga bisa mengarahkan langkah-langkah apa yang harus diambil.
God’s Way… jalan kebenaran Tuhan yang akan memerdekakan kita!

Hanya kebenaran Firman Tuhan yang kita Mengerti, yang dapat memerdekakan kita!

Saya sudah mendengarkan kesaksian Norvel Hayes tentang kesembuhan putrinya sekian tahun lalu, tetapi saat itu saya hanya sebatas mengaguminya.
Kali ini, dalam keadaan butuh, saya mendengarkannya, hati ini berkobar-kobar, seolah hidup dan saya TAHU, TAHU dan TAHU…. ini RHEMA TUHAN.

Dengan cermat, saya mendengarkannya berulang-ulang, menggali dan mempraktikkannya.
Roh Kudus mendorong untuk membaca dan menerjemahkan artikel yang saya post beberapa hari lalu: “NOW Healed! Sembuh SEKARANG JUGA!”

Kolose 1:12-14 berbunyi, “Mengucap syukur kepada Bapa yang telah mempertemukan kita untuk mendapat bagian dalam warisan orang-orang kudus dalam terang: yang telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan yang memasukkan kita ke dalam kerajaan Putra-Nya yang terkasih: Di dalam Dialah KITA MENDAPATKAN PENEBUSAN melalui darah-Nya, yaitu pengampunan dosa.”

Karena Yesus telah membeli penebusan kita, segala sesuatu menjadi milik kita sekarang. Kita tidak berusaha untuk membuat Tuhan memberikan kepada kita apa yang telah Dia jadikan milik kita. Kita hanya harus menyadari bahwa itu adalah milik kita sekarang dan MENERIMA dengan iman apa yang telah Dia jadikan milik kita.

Kita mengambil tempat kita di dalam Kristus dan berkata, “Sembuh SEKARANG Juga!”

Pemikiran Perjanjian Baru juga mengatakan, “SEKARANG sejahtera, SEKARANG berkecukupan, SEKARANG berkemenangan, SEKARANG hikmat, SEKARANG damai, SEKARANG sukacita, SEKARANG utuh!”

Kata NOW – SEKARANG, itu begitu hidup dan ditekankan olrh Roh Kudus dan menyadarkan bahwa saat kita MEMERINTAHKAN, benda-benda mau pun tubuh kita itu TUNDUK dalam Nama Yesus.
Hasilnya nyata dan kasat mata.

Persis seperti kisah Markus 11: 12 -14, Yesus mengutuk pohon ara karena tidak berbuah. Markus 11:14 (TB) Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.

Keesokan harinya, murid-murid terpukau melihat pohon ara itu kering sampai ke akar-akarnya, Markus 11:22-24 (TB)
Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah!
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Saat Yesus mengutuk pohon ara, seketika itu juga pohon itu kering sampai ke akar-akarnya, meski kelihatannya masih tetap segar. Manifestasinya kasat mata keesokan harinya.

Apakah dulu saya memerintahkan penyakit pergi?
Yess! Tapi stop dan tidak konsisten hingga menifestasi kasat mata.

Yang saya pelajari dari Norvel Hayes, beliau TERUS MEMPERKATAKAN hingga Manifestasi Sempurna.

Iman itu sesuatu yang Aktif,
Let go & Let God – berserah kepada Tuhan pun sesuatu yang Aktif, bukan duduk manis & relaks.

Iman timbul karena pendengaran, pendengaran oleh firman Kristus. Tetapi iman dilepaskan melalui perkataan.

Mendengarkan Firman Tuhan & Memperkatakan Firman itu bagian kita yang tidak bisa diwakilkan. Itu cara membangun iman dan melepaskan kuasa Tuhan.

Jawaban doa senantiasa melibatkan Tuhan dan kita. Ada bagian Tuhan dan ada bagian yang harus kita kerjakan.
Anugerah sudah diberikan Tuhan, gratis ditawarkan bagi setiap manusia, namun untuk memperoleh keselamatan, diperlukan respon iman dari pihak kita. Grace & Faith.

Setuju?
Mari kita praktikkan.

Faith is believing something BEFORE it makes sense AFTER it does.

Iman adalah percaya sesuatu, SEBELUM sesuatu terjadi, dan itu baru menjadi masuk akal SETELAH semuanya terjadi.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Kuasa Hadir untuk Menyembuhkan Kita.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Kuasa Hadir untuk Menyembuhkan Kita.

Karena kepada kita dan kepada mereka diberitakan juga Injil, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama dengan iman yang telah mendengarnya. (Ibr. 4:2)

Ada yang mendengar, dan ada yang sekedar “mendengar.” Ketika Bangsa Israel dibawa keluar dari Mesir, mereka “mendengar” firman Tuhan melalui Musa, tetapi mereka sering mengeluh dan menolak apa yang Tuhan katakan. Ketidakpercayaan menyebabkan mereka menghabiskan 40 tahun di padang gurun.
Hanya karena kita sekedar “mendengar” pesan tentang kebaikan Tuhan tidak berarti kita mendengar dengan iman.

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Rm. 10:17)

Ada yang hanya mendengar dengan telinganya, tetapi ada yang mendengar dengan hatinya. Iman berasal dari hati, bukan dari telinga, dan bukan dari kepala.

Lukas 5:15-17 (TB) Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.
Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit.

Kuasa Allah hadir untuk menyembuhkan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang hadir dalam pertemuan itu juga.
Di mana kuasa itu?
Dalam pengajaran. Dalam perkataan-Nya.

Mereka mendengarkan, tetapi mereka tidak “mendengar”. Orang banyak datang untuk “mendengar dan disembuhkan.” Orang-orang Farisi datang untuk mengkritik dan menghakimi.
Bagaimana Anda mendengar Injil, dengan hati atau dengan kepala Anda, akan menentukan apakah kuasa yang hadir akan menyembuhkan Anda atau tidak.

Karena itu kami juga tidak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi–dan memang sungguh-sungguh demikian–sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya. (1 Tes. 2:13)

Seberapa sering kita kehilangan kuasa kesembuhan Allah karena kita tidak mendengarkan dengan hati?

Pilihan ada di tangan kita!

The happiest people in the world are those who hang on to what God says and follow it, regardless of what their feelings are telling them to do – Rick Warren.

Orang-orang paling bahagia di dunia adalah mereka yang berpegang pada apa yang Tuhan katakan dan mengikutinya, terlepas dari apa yang dikatakan perasaan mereka kepada mereka untuk dilakukan. – Rick Warren

Sumber: Barry Bennet

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 37