Kekuatan Pengaruh Sebuah Keraguan
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Kekuatan Pengaruh Sebuah Keraguan
Mungkin halangan terbesar untuk menerima semua yang Tuhan sediakan bagi kita adalah keraguan. Jika kita memahami sumber keraguannya, akan jauh lebih mudah untuk menjaga hati Anda tetap beriman.
Keraguan bukanlah hal yang rohani, itu bersifat duniawi. Keraguan berhubungan erat dengan panca indra, logika alamiah, dan ingatan pada pengalaman masa lalu.
Iman kepada Tuhan itu, bersifat rohani. Melampaui emosi dan perasaan kita. Ketika kita bergumul dengan iman, sebenarnya kita sedang bergumul dengan apa yang ditangkap oleh panca indra serta perasaan kita. Iman bukanlah dari level jiwa. Iman dengan cepat menjadi padam, ketika indera kita yang berkuasa.
Ketika Yesus memanggil Petrus berjalan di atas air, di tengah badai pula, pada awalnya Petrus beriman pada perkataan Yesus. Seandainya dia tetap fokus pada perkataan itu, tidak akan ada masalah. Tetapi kemudian, Petrus menjadi sangat sadar pada keadaan disekelilingnya. Dia menjadi fokus pada air, tiupan angin yang menderu dsb. Akibatnya, kemampuan rohaninya menghilang, ketika fokusnya pada perkataan Yesus menghilang. Panca Indranya memperoleh kuasa maka iman pun menghilang.
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: ”Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”
Matius 14:31 TB
Kita telah dipanggil supaya hidup di dalam Roh, dan di dalam Roh segala sesuatu menjadi mungkin bagi mereka yang percaya.
Namun, sebagian besar orang tidak hidup dalam Roh. Sebagian besar hidupnya justru sangat sadar pada keadaan di sekitarnya, dikuasai oleh perasaan, dan logika mereka. Banyak diantara mereka yang mengira, bahwa mereka mempercayai Tuhan padahal kenyataannya mereka hanya sekedar “berharap”, agar hal-hal yang berhubungan dengan iman ini bisa bekerja dan berhasil. Sebagian besar mereka, hatinya dipenuhi dengan keraguan.
Apa solusinya? Apa masalah sebenarnya?
“…. sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Yakobus 4:8 TB
Selama kita hidup dengan pancaindra/jiwa kita, terus memberi makan perasaan kita, merenungkan hal-hal alamiah, dan membiarkan logika kita menafsirkan Firman Tuhan, maka hati kita akan tetap dipenuhi oleh keraguan. Berkat Tuhan akan terhalang.
Di dalam Hati terletak sumber iman atau keraguan. Hati yang memilih, percaya kepada Tuhan atau percaya kepada keadaan, dibumbui dengan kemungkinan-kemungkinan buruknya.
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Amsal 4:23 TB
Putuskan untuk “memberi makan” roh kita setiap hari dan membiarkan perasaan serta pancaindra menjadi kelaparan terhadap hal-hal negatif serta ketidakpercayaan yang marak di mana-mana. Sepatah kata dari Tuhan sudah cukup untuk memindahkan ‘gunung’ masalah kita tetapi saat fokus pada keadaan sekitar, bisa berakibat fatal, membatalkannya.
Hidup adalah keputusan!
Tuhan sudah menunjukkan berkat dan kutuk di hadapan kita.
Selamat memilih!
“Today I have given you the choice between life and death, between blessings and curses. Now I call on heaven and earth to witness the choice you make. Oh, that you would choose life, so that you and your descendants might live!
Deuteronomy 30:19
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
Ulangan 30:19 TB
Sumber: Barry Bennett
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN