“Sumber Iman.”
Gospel Truth’s Cakes*
Yenny Indra
“Sumber Iman.”
Sebagian besar dari kita mengakui, mengalami hubungan yang naik turun dalam masalah iman. Mungkin kita mencoba meningkatkan iman, membaca buku tentang iman, meyakinkan diri sendiri kalau kita beriman, atau mengakui bahwa kita tidak tahu lagi.
Saya telah mengajar tentang iman selama bertahun-tahun, dan baru sekitar 10 atau 15 tahun terakhir merasa, saya telah tiba di tempat iman, di mana iman saya berada.
Saya tahu iman seharusnya tidak sulit.
Tanpa iman tidak mungkin menyenangkan Tuhan. Tentunya Tuhan tidak akan membuat menyenangkan-Nya, menyebabkan frustrasi. Di mana saya telah melewatkannya?
“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”
Ibrani 11:6 (TB).
Banyak lapisan pada ayat ini yang tidak sempat saya bahas saat ini. Tetapi fakta bahwa Tuhan memberi upah bagi mereka yang rajin mencari Dia, nampak menonjol.
Dapatkah kita memahami “mencari Dia” dapat diartikan sebagai persekutuan kita dengan-Nya?
Mengenal-Nya dan mendengarkan-Nya nampaknya merupakan hal yang diinginkan Allah dari anak-anak-Nya.
“Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”
Roma 10:17 (TB).
Ayat ini sekali lagi menghubungkan iman pada persekutuan dengan Bapa. Yesus menunjukkan hal yang sama ketika Dia berkata. . .
”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.”
Yohanes 5:19 (TB).
Tidak ada yang meragukan iman Yesus ketika Dia menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, meredakan badai dan memberi makan banyak orang.
Tetapi Dia mengatakan bahwa apa yang dilakukan-Nya
berasal dari apa yang Dia “lihat.” Atau, kita dapat dengan mudah menambahkan, “apa yang Dia dengar dari Bapa.” Imannya merupakan buah dari persekutuan dengan Bapa-Nya. Dia hanya mengungkapkan kehendak Bapa dalam setiap situasi.
Saat menghadapi masalah, satu-satunya yang bisa
menunjukkan bagaimana cara mendoakannya, apa yang harus diucapkan dan apa yang harus dilakukan hanyalah Bapa di surga. Manusia tidak bisa memberi Anda jawaban itu.
Anda harus mendengar dari Tuhan. Yesus tidak melayani dengan formula, melainkan sebagai ekspresi persekutuan-Nya dengan Bapa. Terlalu sering kita “mencoba ini” dan “mencoba itu” untuk melihat apa yang akan berhasil.
Anda tidak bisa belajar iman seperti Anda belajar matematika. Iman merupakan buah dari persekutuan dengan-Nya.
[Repost ; “The Source of Faith”. – Barry Bennett, Penerjemah Yenny Indra].
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
Klik:
https://mpoin.com/