Perubahan Mindset.
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Perubahan Mindset.
Saya baru menyadari bahwa perubahan mindset kerapkali lebih mudah dikatakan daripada dipraktikkan.
Sudah sekolah, belajar, baca buku, mendengarkan berbagai pengajaran, tetapi saat tantangan, masalah datang bertubi-tubi, kembali pikiran lama mampir:
“Tuhan, apa salahku koq banyak sekali masalah yang tidak diundang, hadir?”
Pernah mengalaminya?
Iblis dengan cerdik menyusup dalam hati membuat hati galau, meragukan kasih Allah.
Untunglah karena setiap hari pikiran diisi oleh firman, harus nonton video pelajaran sekolah, mengerjakan tugas sehingga tidak lari jauh, segera mencari Tuhan. Apa yang kita simpan dalam hati, akan sangat menentukan, apa yang akan muncul dalam keadaan yang terjepit dan krusial.
Dan Tuhan itu, Allah yang penuh kasih.
Buka instagram, muncul Joel Osteen.
Joel menjelaskan, ketika sedang menghadapi masalah, kita kerap terjebak pada pertanyaan:
HOW? – Bagaimana?
Bagaimana solusi masalahku?
Ini yang membuat pikiran kita berkelana ke seantero dunia dan menjadi stress.
Joel menawarkan solusi apik yang berbeda,
WHO am I? – Siapa saya?
Saya anak Allah yang Mahatinggi, pencipta langit dan bumi.
Allah mengasihi aku dan aku adalah biji mata-Nya, demikian ujar Raja Daud. Saya juga dong…
Kalau Tuhan ada di pihakku, siapa lawanku?
Banyak cara yang digunakan iblis untuk menghalangi kita memperoleh pewahyuan kasih Allah pada kita. Salah satunya dan cara yang paling fatal, menipu kita agar percaya, bahwa kasih Allah tergantung performance atau penampilan, kinerja serta apa yang kita lakukan. Iblis menggiring pemikiran kita agar percaya bahwa kita harus melakukan sesuatu supaya dikasihi dan diterima Allah.
Itu tipuan besar!
Hari Sabtu, di sekolah sahabat saya, Yuliadi presentasi. Bertahun-tahun lalu, Yuliadi pernah sakit lumpuh selama hampir 1 tahun, akhirnya disembuhkan Tuhan secara supernatural. Saya pernah menulis kisahnya di Seruput Kopi Cantik beberapa waktu lalu.
Ternyata beberapa waktu terakhir, kesehatan Yuliadi terganggu. Iblis dengan cerdik menggoda, membuatnya ragu akan siapa jati-dirinya.
Dalam perenungannya, Tuhan memberi Yuliadi visi, penglihatan tentang putrinya.
Ketika itu Tuhan bertanya,
“Apakah kamu mengasihi putrimu?”
“Ya, Tuhan aku mengasihinya.”
“Sejak kapan kamu mengasihinya?”
Merenung sejenak.
“Sejak dia masih ada dalam kandungan istriku.”
Dan tiba-tiba Yuliadi tersentak.
Dia sudah mengasihi sang putri sejak dia belum bisa melakukan apa-apa. Dan terus mengasihinya hingga kini.
Dia tetap mengasihi putrinya, terlepas apa pun yang dilakukannya. Tidak hanya saat putrinya bersikap manis, bahkan saat nakal dan ngeyel pun dia tetap cinta.
Demikian pula kasih Allah, bahkan lebih besar daripada itu.
Allah mengasihi kita, karena Allah itu kasih. Dia tidak bisa untuk tidak mengasihi. Karakter Allah sesungguhnya memanglah kasih…
Pewahyuan pribadi ini membawa pemulihan secara fisik dan mental. Yuliadi pun sembuh total.
Apa yang diceritakan Yuliadi, menyentuh hati saya juga. Hati saya dimerdekakan. Allah mengasihiku, meski pun mungkin saja saya tidak berdoa hari ini.
Allah mengasihiku tanpa syarat.
Sungguh mengharukan dan amat sangat melegakan.
Allah akan senantiasa melindungi dan mengasihiku, karena aku anak-Nya yang tercinta.
Tuhan mengasihi saya terlepas apa pun yang saya perbuat, itulah yang disebut sebagai anugerah.
Tidak berarti karena kita menerima anugerah, lalu boleh berbuat semaunya termasuk perbuatan dosa. Karena setiap benih akan berbuah sesuai jenisnya. Jika benih dosa yang ditabur, tentu panennya juga dosa, yang merugikan. Menghancurkan bahkan mencelakakan.
We are free to choose our action, but we are NOT free to choose the consequences of these actions – Steven Covey.
Kita bebas memilih tindakan kita, tetapi kita TIDAK bebas memilih konsekuensi dari tindakan ini – Steven Covey.
Kalau saya saja yang manusia biasa, berusaha memberi yang terbaik bagi anak-anak saya, apalagi Allah Sang Pencipta yang Maha Pengasih … Kasih-Nya sempurna, Dia akan memberi yang terbaik, bahkan melebihi apa yang bisa saya pikirkan.
Bersama Tuhan, saya dapat melakukan segala perkara.
Bersama Tuhan, saya pasti menang.
Yeaaaaaayyyyy….
- “God’s unconditional love is a very difficult concept for people to accept because, in the world, there’s always payment for everything we receive. It’s just how things work here. But God is not like people!” Joyce Meyer.
“Kasih Tuhan yang tak bersyarat adalah konsep yang sangat sulit diterima manusia karena, di dunia, selalu ada pembayaran untuk semua yang kita terima. Begitulah cara kerja di dunia. Tetapi Tuhan tidak seperti manusia!” Joyce Meyer.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN