Bagaimana Anak-Anak Yang Dibesarkan Di Pondok Hayat? Simak Kisahnya!
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Bagaimana Anak-Anak Yang Dibesarkan Di Pondok Hayat?
Simak Kisahnya!
Suatu ketika Prisca pulang dengan wajah lesu dan curhat. Selama beberapa hari sebelumnya, Prisca betul-betul bersukacita. Sahabatnya mengajak menginap di rumahnya. Betapa menyenangkan merasakan tinggal di dalam suasana sebuah keluarga yang sebenarnya.
Tetapi saat hari yang dinantikan tiba, sahabatnya memberitahu, mamanya melarang Prisca menginap di rumahnya, karena Prisca anak Pondok Hayat yang tidak punya orangtua. Dianggap tidak sepadan.
“Sungguh menusuk hatinya… Aku sampai trenyuh, gak tega. Tetapi sekaligus kagum. Di usianya yang belia, Prisca bisa menerimanya dengan lapang dada. Kedewasaan rohaninya, ditopang dengan hubungan pribadinya yang dekat dengan Tuhan, membuat anak ini cukup stabil,” ujar Monica salah satu founder Pondok Hayat, yang didirikannya bersama B. Liana.
Masih ingat beberapa waktu yang lalu saya menulis tentang pondok hayat?
Banyak yang mengenal Pondok Hayat sebagai tempat bernaung yang aman bagi para ibu yang hamil di luar nikah. Tetapi jarang yang tahu, bagaimana dengan anak-anak yang dibesarkan di sana.
Dan saya sedang bercengkerama dengan Monica tentang mereka.
Betapa besar penolakan yang mereka alami sejak dalam kandungan, tentunya tidak mudah untuk membesarkan mereka.
“Anak-anak Pondok Hayat are my kids. Aku mamanya mereka and I want mereka menggenapi panggilan dan orbit Allah, bagi setiap mereka,” Monica bercerita penuh semangat, nampak sekali rasa cinta dan kebanggaannya pada anak-anak ini,
“Mereka sekolah di sekolah normal. Pernah di-bully, even oleh guru mereka karena mereka anak ‘panti’ yang ga punya orangtua. Kesaksian anak-anak sungguh luar biasa. Mereka bisa bersyukur, sekali pun sadar betul ga punya parents kandung, tapi kerinduan mereka ingin sukses supaya bisa berkarya bagi Pondok Hayat.”
Banyak saya mengenal panti asuhan tetapi tidak banyak yang diperhatikan perkembangan jasmani dan rohaninya seperti di Pondok Hayat. Mereka diperlakukan dengan hormat, penuh penghargaan dan dikasihi. Anak-anak di sana bertumbuh menjadi pribadi yang utuh dan berkembang sangat baik.
Berbagai mujijat terjadi baik secara fisik mau pun mental. Saat kasih Allah dilayankan, buahnya selalu nyata dan kasat mata.
Ada panti asuhan lain, yang justru dimanfaatkan oleh pengelolanya untuk mencari sumbangan di mana-mana tetapi tidak diperhatikan perkembangannya secara pribadi. Panti asuhan dijadikan sapi perah untuk keuntungan sang pengelola.
Sangat berbeda dengan Pondok Hayat yang dikelola dengan penuh kasih sebagai persembahan yang harum bagi Tuhan.
“Donny waktu kecil, toddler sering bilang dia anak setan, padahal ga pernah ada yang bilang atau mengajari begitu.
Dia selalu marah, tantrum.
Kepada anak2-anak lain, Donny bilang, klo kamu mau menang harus marah.
Dulu dia suka menendang meja dan kursi sekolah.
Sekarang dia sudah besar, kelas 11. Dan sudah lama dipulihkan Tuhan.
Dia jadi anak yang sweet. Ingin jadi hamba Tuhan dan bisnis travel agent, karena dia senang berkelana. Dia yang menjadi penterjemah klo ada tamu-tamu dari luar negeri. Klo mau dilihat nakalnya, ya banyak… teeutama saat mereka kecil. Tetapi pertumbuhan mereka sungguh menyentuh hati,” lanjut Monica.
Seminggu yang lalu, Monica bercerita, anak-anak kesulitan belajar. Mereka butuh tambahan 9 laptop untuk sekolah di masa pandemi. Beda sekolah, beda level, sulit untuk berbagi. Semua pelajaran by Zoom.
“Mon, ini ada sedikit dana saya transfer dulu. Nanti saya tulis di Seruput Kopi Cantik, siapa tahu ada teman-teman yang tergerak untuk menyumbang dana atau justru menyumbang laptop atau HP yang bisa membantu anak-anak mengikuti pelajaran sekolahnya. Donatur transfer ke mana Monica?”
“Yayasan Pondok Hayat BCA ac. 822 0331 700.”
Seminggu yang lalu kebutuhan laptop 13 buah, saat artikel ini akan di post, Monica segera memberi info, sekarang perlu 9 buah saja. Membuktikan yayasan ini dikelola dengan penuh kejujuran dan integritas.
Kami melakukan bagian kami, Tuhan melakukan bagian-Nya.
Terpujilah Tuhan!
Education is the most powerful weapon which you can use to change the world – Nelson Mandela.
Pendidikan adalah senjata paling kuat yang dapat Anda gunakan untuk mengubah dunia – Nelson Mandela.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan