“Legalisme [agamawi] bukan…..”
“Legalisme [agamawi] bukan…..”
…Kesetiaan.
Jika ya, maka Allah seorang legalis: “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,
selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”
Ratapan 3:22-23 (TB)
…Penguasaan diri.
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”
Galatia 5:22-23 (TB)
…Ketekunan.
“Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya.”
Ibrani 6:11 (TB)
…Pekerjaan baik.
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Efesus 2:10 (TB)
… Memberi secara teratur.
“Karena di Tesalonika pun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku.”
Filipi 4:16 (TB)
…Kekudusan.
“Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.”
2 Korintus 7:1 (TB)
Legalisme ADALAH … berusaha untuk menaati Hukum Musa atau ajaran agama lain agar menjadi benar dan diterima oleh Allah.
Hubungan yang tulus dengan Bapa akan menghasilkan buah dari kesetiaan, penguasaan diri, ketekunan, kebaikan, kemurahan, dan kekudusan. ___Ini bukan sifat seorang legalis___.
*Seorang legalis sejati adalah orang yang hanya akan melakukan apa yang diperintahkan.
[Repost ; “Legalism is Not…”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra, design oleh Denny Christian].