“Penyakit adalah Musuh.”
“Penyakit adalah Musuh.”
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Matius 14:14 (TB)
Tuhan tidak membuat anak-anak-Nya sakit. Jika seorang ayah di dunia, melakukan hal seperti itu ia akan ditangkap karena pelecehan anak dan dijebloskan ke penjara. Dikarenakan beberapa alasan ada orang yang berpikir bahwa Tuhan membuat anak-anak-Nya sakit, atau membiarkan mereka sakit dan itu harus disebut berkat. Tidak!!!
Kehendak dan hati Allah dapat dilihat pada diri Yesus yang menyembuhkan semua yang datang kepada-Nya. Tidak ada catatan tentang Yesus yang pernah membuat seseorang sakit dalam Perjanjian Baru “untuk kemuliaan-Nya.” Tidak ada pula catatan tentang Yesus yang pernah membiarkan orang sakit untuk mengajar mereka sesuatu. Tidak ada catatan tentang Yesus yang pernah menolak untuk menyembuhkan seseorang yang datang kepada-Nya.
Yesus datang untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis.
(1Yoh. 3: 8 TB) dan pergi berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. (Kisah Para Rasul 10:38 TB).
Yesus tidak pernah menerima kemuliaan dari penyakit, Dia dimuliakan karena kesembuhan. Setiap penyakit adalah peluang penyembuhan untuk membawa kemuliaan bagi Allah.
Tuhan tidak membutuhkan penyakit untuk menyempurnakan anak-anak-Nya. Allah menimpakan semua penyakit kepada Yesus. Tidak adil bagi Dia untuk menempatkannya pada Anda. Tuhan menyempurnakan kita melalui Firman dan Roh-Nya. Jika sakit dan kehilangan adalah guru Anda, maka Anda berada di kerajaan yang salah! Dia tidak lagi menggunakan penyakit untuk menyempurnakan kita, demikian pula Dia tidak menggunakan dosa. Yesus disalibkan untuk membebaskan kita dari dosa dan dari sakit penyakit.
Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu. Mazmur 103:2-3 (TB)
[Repost : “Sickness is an Enemy”, – Barry Bennett. Diterjeemahkan oleh Yenny Indra, Design: Denny Christian.]