SUNGKAN
Kami sedang asyik menikmati dinner usai gathering “Strategi Perencanaan Pajak Pasca Tax Amnesty” oleh Pak Himawan Tantyo. Salah satu teman segera pulang karena ada acara lain.
Tyas yang sejak tadi bersama teman itu, mengeluh:
”Duh saya ga bisa konsentrasi dengerin …. Ibu itu sejak awal ngajak ngomong terus. Bagaimana ini pengaturan pajaknya, saya mau jual rumah yang dulu saya beli dengan nama orang lain? Gak ngerti deh jadinya…”
“Mengapa tidak bilang saja, nanti dulu ya… aku mau dengerin. Penting nich!”, komentar saya.
“Bilang dong… bayarnya mahal bo….”, timpal teman lain sambil tertawa.
“Kan gak enak…. Sama-sama orang dari Jawa. Sungkan,” jawabnya sambil berusaha mendapatkan jawaban dari teman-teman lain untuk solusi kasusnya.
Betapa seringnya karena sungkan, sebagian teman tidak berani berterus terang hingga kepentingan kita sendiri terbengkalai lalu mengeluh di belakang. Kita bisa memberitahu dengan cara halus atau sedikit bercanda tanpa harus menyinggung perasaan.
“Nanti dulu ya ngobrolnya… ini ada pelajaran penting yang saya butuh…”, misalnya. Saya yakin teman tadi tidak akan marah atau tersinggung.
Hasil penelitian membuktikan, orang lain justru akan menghargai jika kita berani berkata “Tidak” pada saat yang tepat, dengan cara yang santun.
Bayangkan buang waktu sedikitnya 6 jam tetapi tidak mendapatkan hasil apa-apa. Sementara teman-teman lain, saat istirahat bahkan selesai gathering pun dimanfaatkan untuk bertanya pada Pak Himawan dan mendiskusikan masalah masing-masing. Seminar/gathering tax selalu menarik karena aturan terus berubah dan berkembang, sementara masalah setiap orang berbeda. Justru dari pembahasan masalah orang lain, pengetahuan kita bertambah. Tak heran jika ini satu-satunya seminar yang pesertanya berlomba-lomba bertanya. Sampai harus dibatasi karena pertanyaan ga habis-habisnya.
Alangkah sayangnya, jika hanya karena sungkan, akhirnya kehilangan pembelajaran yang berharga. Perasaa sebal, sia-sia, kecewa…. yang dibawa pulang, bukannya ilmu!
Lucunya lagi, Tyas bahkan ga tau nama ibu itu. Kita semua dari berbagai batch yang berbeda, jadi banyak yang baru bertemu saat itu….. berkorban bagi orang yang bahkan tidak dikenalnya. Oh SUNGKAN…!!!
YennyIndra
Traveller, Family Growth Inspirator
Co-Founder PIPAKU & MPOIN.