Articles

Rahasia Doa Terjawab? Sepakat Dengan Tuhan.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Rahasia Doa Terjawab? Sepakat Dengan Tuhan.

Berjalankah dua orang Bersama – sama Jika Tidak Sepakat?
Sudah sejak lama saya mendengar ungkapan ini, tetapi terus terang, dulu saya tidak benar-benar memahami maknanya. Saat itu, saya berpikir, jika seseorang, sebut saja Ani, memiliki pola pikir dan nilai yang berbeda dengan saya, rasanya sulit untuk bisa akur dan berjalan bersama. Perbedaan itu pasti akan menimbulkan banyak gesekan, dan hasilnya? Kami sama-sama tidak nyaman.

Tapi semua berubah saat Wendell Par, guru saya, mengungkapkan arti sebenarnya dari ungkapan ini. Wendell menjelaskan bahwa berjalan bersama itu bukan hanya soal kesamaan pandangan, tetapi soal hati yang selaras dalam percaya—terutama dalam hal iman.

Saya kemudian merenung lebih dalam. Misalnya, saat saya berdoa minta kesembuhan, dalam hati saya yakin bahwa Tuhan ingin anak-anak-Nya hidup sehat. Namun, tak lama setelah berdoa, saya bertemu dengan seorang teman yang mengatakan betapa berbahaya penyakit yang saya derita. Atau, ketika saya membaca artikel yang memaparkan berbagai komplikasi yang mungkin terjadi, pikiran saya pun mulai diselimuti ketakutan. Semua kemungkinan buruk terasa begitu nyata, seperti bayangan gelap yang terus menghantui.

Inilah yang dimaksud Wendell: ketika pikiran kita dikuasai hal-hal negatif, kita sebenarnya tidak lagi berjalan bersama Tuhan. Meski saya berdoa untuk kesembuhan, namun hati saya tidak sejalan dengan Tuhan karena dikuasai ketakutan. Dan, seperti kata Wendell, apa yang kita lihat dalam pikiran kita itulah yang terjadi dalam hidup kita. Jika pikiran kita dipenuhi kekhawatiran, maka yang kita dapatkan justru kekhawatiran itu sendiri.

Di sinilah muncul pesan lain yang pernah saya dengar dari Lawson Purdue: “If you want to receive more, you have to believe more”—Jika Anda ingin menerima lebih banyak, Anda harus percaya lebih banyak.

Pernyataan ini menegaskan bahwa apa yang kita terima sangat dipengaruhi oleh apa yang kita yakini. Jika saya ingin menerima kesembuhan, saya harus percaya penuh bahwa Tuhan benar-benar ingin saya sehat. Namun, jika ketakutan mendominasi, berarti saya tidak percaya sepenuhnya, dan akhirnya saya justru menjauh dari berkat itu.

Banyak orang berdoa untuk sesuatu, tetapi di dalam pikirannya, yang mereka bayangkan justru kebalikannya. Seseorang mungkin berdoa agar sembuh, tetapi dalam imajinasinya, ia membayangkan dirinya semakin lemah. Atau ada yang meminta berkat finansial, namun dalam pikirannya ia terus merasa tidak mampu. Mereka sebenarnya tidak sepakat dengan Tuhan.

Pada akhirnya, hidup ini adalah tentang apa yang kita percayai. Percaya itu melihat. Bukan mata jasmani yang membuat kita melihat, tetapi mata pikiran. Mata jasmani hanya membawa gambaran ke pikiran kita. Apa yang kita ijinkan masuk, itulah yang menguasai hati kita.

Seperti kata Bill Winston,
“Your feet will never take you where your mind has never been”—Kaki Anda tidak akan membawa Anda ke tempat yang belum pernah Anda pikirkan.

Artinya, kita harus bisa mengimajinasikan diri kita menerima apa yang kita doakan sebelum benar-benar memilikinya. Ketika saya bisa melihat kesembuhan dalam pikiran saya, iman saya terkunci pada keyakinan bahwa itu akan terjadi.

Kesembuhan, berkat finansial, atau jawaban doa lainnya terjadi saat kita percaya sepenuhnya dan berjalan sepakat dengan Tuhan dan firman-Nya. Inilah makna dari berjalan bersama Tuhan—berjalan dalam kuasa-Nya yang supernatural.

Ketika kita sepakat dengan Tuhan, apa yang supernatural akan memengaruhi yang natural. Prinsipnya, yang jasmani tunduk pada yang rohani.

Kini, saya mengerti, jika ingin menerima lebih banyak, saya harus percaya lebih banyak. Saya bisa memilih: apakah saya ingin tetap dipenuhi keraguan, atau berani berjalan bersama Tuhan dengan iman yang teguh?

Dengan mempercayakan hidup sepenuhnya kepada-Nya, kita membuka jalan bagi yang supernatural untuk bekerja di dalam kehidupan kita, hingga berkat Tuhan termanifestasi dan berkelimpahan.

“There is nothing impossible with God. All the impossibility is with us when we measure God by the limitations of our unbelief.” – Smith Wigglesworth.

“Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Ketidakmungkinan hanya ada pada kita ketika kita mengukur Tuhan dengan keterbatasan ketidakpercayaan kita.” – Smith Wigglesworth.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
*Tuhan Dalam Hidup Sehari-hari!*
RAHASIA HIDUP BERKELIMPAHAN
Penyesuaian Besar-Besaran. Berani Gak? THERE NOT HERE!*