Diperkaya! Mau?
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Diperkaya! Mau?
Meskipun agama dan rasa takut telah melemahkan atau mencuri pesan anugerah dan pesan bahwa Tuhan ingin memberi peningkatan di sebagian besar gereja, kita harus tetap berdiri teguh di atas apa yang menjadi hati Tuhan. Tuhan ingin “memperkaya” kita.
2 Korintus 9:9-10 (TB) “Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya.”
Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
Diperkaya dalam segala hal…..segalanya…untuk semua kemurahan hati. Inti dari Tuhan, agar kita menjadi pemberi sebagaimana Dia adalah pemberi. Kebebasan dan peningkatan menggambarkan hati dan kehendak Tuhan.
“Sebab begitu besar kasih Allah terhadap dunia ini sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal” (Yohanes 3:16)
Dia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi menyerahkan Dia bagi kita semua, bagaimana mungkin Dia tidak bersama-sama dengan Dia juga memberikan segala sesuatu kepada kita dengan cuma-cuma? (Rm. 8:32)
Diperkaya berarti memiliki lebih dari cukup, kasih untuk diberikan, sukacita untuk disebarkan, dan pengampunan untuk dibagikan. Itu juga mencakup memiliki sumber daya untuk diberikan supaya memberkati orang lain.
Bijaksana dalam hal keuangan, tidak berarti bersikap pelit dan menawar setiap sen. Tuhan memberikan yang dipadatkan, digoncang bersama, dan yang tumpah keluar.
Pertanyaan pertama yang TIDAK akan ditanyakan Tuhan kepada Anda ketika Anda masuk surga adalah: “Berapa banyak uang yang Anda hemat?”
Dia akan jauh lebih tertarik pada berapa banyak orang yang Anda berkati dengan kemurahan hati Anda.
Anda bisa membelanjakan dengan keyakinan akan hasil yang terbaik (dengan cara mengorbankan atau memanfaatkan orang lain) atau justru percaya akan diperkaya dengan segala kemurahan hati.
Bukan seberapa banyak uang yang Anda miliki di bank yang membuat Anda kaya. Namun ditentukan oleh seberapa murah hati Anda, dan bagaimana Anda memahami bahwa Tuhanlah sumber pemberian kita yang lebih besar dan lebih besar lagi.
Ini merupakan pelajaran yang membutuhkan waktu bertahun-tahun bagi saya untuk memahaminya. Selama ini saya berorientasi pada “kesepakatan” (murah), namun sekarang saya berorientasi pada berkat. Semakin saya menghilangkan batasan hatiku, semakin Tuhan memperkayaku. Saya mungkin tidak memiliki rekening bank seperti yang dimiliki sebagian orang, namun hati saya bebas untuk memberi dan memberi.
Inilah kemakmuran yang terbaik!
******
Barry Bennett memberikan keteladanan, bagaimana beliau belajar dari waktu ke waktu, menjadi murah hati.
Hasilnya?
Barry makin diberkati dan makin bebas untuk memberi. Kemakmuran tidak diukur dari seberapa banyak harta yang bisa disimpan, tetapi seberapa banyak hidup orang lain diberkati dan dimenangkan karena apa yang kita bagikan.
Dampaknya bersifat kekal.
Anak-anak Barry diberkati. Putra pertamanya saat dalam kandungan, divonis dokter meninggal. Tetapi Barry tidak menyampaikan vonis dokter itu pada istrinya, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Putranya lahir normal, cerdas dan sukses dengan memiliki pekerjaan yang sangat baik di sebuah perusahaan ternama.
Putra keduanya, Daniel Bennett menjadi Dean of Students and as an Executive Director – Dekan Kemahasiswaan dan sebagai Direktur Eksekutif.
Tidak hanya diberkati secara materi, tetapi anak-anak dan cucu-cucunya juga diberkati dan menjadi berkat.
Mari kita meneladani Barry Bennett …
The longer you live, the wiser you become – Job 32:7 MSG
Semakin lama kamu hidup, semakin bijaksana kamu – Ayub 32:7 MSG
Sumber: Barry Bennett.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan