LEEDS – UNITED KINGDOM ( Oktober 2016)
LEEDS – UNITED KINGDOM ( Oktober 2016)
Leeds kota yang tidak terlalu besar seperti London, kompak antara old town dan new town. Semula sempat ragu, apakah kami akan mengunjungi Leeds dalam perjalanan ke kota tua York, atau tidak. Kopor menjadi problem kami. Untunglah saudari seiman kami, sis Riama Woods yang sudah menjadi warga kota Leeds sejak tahun 2005, meyakinkan bahwa ada tempat penitipan kopor (left luggage service) di stasiun Leeds. Leeds layak untuk dikunjungi, bujuk sis Ria. Harga tergantung lamanya penitipan kopor. Jadilah kami menitipkan kopor dan mengunjungi kota Leeds nan cantik.
“Kita bertemu dekat toko Sainsburry stasiun Leeds,” demikian saran sis Ria, “karena tempat penitipan kopor ada di sebelahnya”. Saat kami sedang mencari-cari tempat yang dimaksud, dari arah samping sis Ria menghambur memeluk dan menyambut dg ciumannya. Ah…senangnya bertemu sahabat di negara orang. Selesai menitipkan kopor, segera kami memulai petualangan menikmati keindahan kota Leeds.
Dari townhall, menyusuri cathedral, fresh market yang menjadi icon penting kota Leeds lalu berbagai tempat cantik lainnya hingga ke Arena-gedung pertemuan Leeds baru nan indah. Sis Ria dengan lincah menceritakan keindahan kota Leeds dan menunjukkan tempat-tempat unik, bahkan tempat cantik di sudut kota yang tidak saya temukan ketika browsing dari Indonesia. Kami pun makan siang di sebuah mall baru yang berada tersembunyi di tengah old town. Wow … ada hiasan kuda cantik di dalamnya. Kami segera mengambil pose dan gambar. “Ini copy pose saya dengan sis Vanessa beberapa waktu lalu,” sis Ria menjelaskan pengalamannya dengan sis Vanessa, sahabat kami dari Belgia, saat kami berpose di depan patung kuda.
Dalam waktu yang singkat, padat dan efisien, kami menikmati keindahan kota Leeds. Semua karena ada pemandu yang mengenal kota Leeds dan sahabat yang mengasihi, sehingga merancang yang terbaik untuk kami. Tentunya hal ini sulit direalisasikan kalau kami jalan sendiri. Harus mencari lokasi tepatnya, meski sudah dibantu oleh GPS. Butuh waktu lebih lama dan harus berpikir lebih berat. Thanks sis Ria!
Bukankah kehidupan juga seperti itu? Kita belum pernah mengunjunginya. Tidak pernah tahu jalan, belokan, rintangan dan masalah apa yang akan kita hadapi di masa depan. Namun ketika kita memiliki “Sang Pemandu”, jalan yang harus ditempuh menjadi cepat, lancar dan efisien. Dia tahu jalan singkat, aman serta terbaik untuk kita.
Sang Pemandu, Tuhan kita, mengarahkan melalui firman yang tertulis dalam kitab suci. Semakin dekat hubungan kita, maka suara-Nya makin nyaring terdengar. Memudahkan memahami petunjuk-petunjuk-Nya, jalan hidup kita semakin lancar karena kita peka saat Dia mengarahkan serta mentaatinya. Perjalanan bisa dinikmati dengan peraaan aman karena ada Pemilik yang mengenal seluk beluk tempat yang kita lewati. Tidak perlu berat berpikir dan mencemaskan perjalanan. Banyak kejutan indah kita temukan, -seperti indahnya mall modern di tengah kota tua, yang tidak pernah saya termukan informasinya- sesuatu yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya, ditunjukkan oleh Sang Pemandu sehingga kita menikmatinya.
Belajar dari pengalaman di atas, mari kita lebih mendekatkan diri pada Sang Pemandu Kehidupan dengan mempelajari dan menghidupi firman-Nya. Hidup akan jauh lebih mudah, indah, menarik, bahagia, utuh, penuh serta memuaskan.
Mengapa harus memilih jalan sendiri yang penuh kesulitan, jika ada Pemandu yang handal?
YennyIndra
Traveller, Family Growth Inspirator,
Co-Founder PIPAKU MPOIN
Leeds kota yang tidak terlalu besar seperti London, kompak antara old town dan new town. Semula sempat ragu, apakah kami akan mengunjungi Leeds dalam perjalanan ke kota tua York, atau tidak. Kopor menjadi problem kami. Untunglah saudari seiman kami, sis Riama Woods yang sudah menjadi warga kota Leeds sejak tahun 2005, meyakinkan bahwa ada tempat penitipan kopor (left luggage service) di stasiun Leeds. Leeds layak untuk dikunjungi, bujuk sis Ria. Harga tergantung lamanya penitipan kopor. Jadilah kami menitipkan kopor dan mengunjungi kota Leeds nan cantik.
“Kita bertemu dekat toko Sainsburry stasiun Leeds,” demikian saran sis Ria, “karena tempat penitipan kopor ada di sebelahnya”. Saat kami sedang mencari-cari tempat yang dimaksud, dari arah samping sis Ria menghambur memeluk dan menyambut dg ciumannya. Ah…senangnya bertemu sahabat di negara orang. Selesai menitipkan kopor, segera kami memulai petualangan menikmati keindahan kota Leeds.
Dari townhall, menyusuri cathedral, fresh market yang menjadi icon penting kota Leeds lalu berbagai tempat cantik lainnya hingga ke Arena-gedung pertemuan Leeds baru nan indah. Sis Ria dengan lincah menceritakan keindahan kota Leeds dan menunjukkan tempat-tempat unik, bahkan tempat cantik di sudut kota yang tidak saya temukan ketika browsing dari Indonesia. Kami pun makan siang di sebuah mall baru yang berada tersembunyi di tengah old town. Wow … ada hiasan kuda cantik di dalamnya. Kami segera mengambil pose dan gambar. “Ini copy pose saya dengan sis Vanessa beberapa waktu lalu,” sis Ria menjelaskan pengalamannya dengan sis Vanessa, sahabat kami dari Belgia, saat kami berpose di depan patung kuda.
Dalam waktu yang singkat, padat dan efisien, kami menikmati keindahan kota Leeds. Semua karena ada pemandu yang mengenal kota Leeds dan sahabat yang mengasihi, sehingga merancang yang terbaik untuk kami. Tentunya hal ini sulit direalisasikan kalau kami jalan sendiri. Harus mencari lokasi tepatnya, meski sudah dibantu oleh GPS. Butuh waktu lebih lama dan harus berpikir lebih berat. Thanks sis Ria!
Bukankah kehidupan juga seperti itu? Kita belum pernah mengunjunginya. Tidak pernah tahu jalan, belokan, rintangan dan masalah apa yang akan kita hadapi di masa depan. Namun ketika kita memiliki “Sang Pemandu”, jalan yang harus ditempuh menjadi cepat, lancar dan efisien. Dia tahu jalan singkat, aman serta terbaik untuk kita.
Sang Pemandu, Tuhan kita, mengarahkan melalui firman yang tertulis dalam kitab suci. Semakin dekat hubungan kita, maka suara-Nya makin nyaring terdengar. Memudahkan memahami petunjuk-petunjuk-Nya, jalan hidup kita semakin lancar karena kita peka saat Dia mengarahkan serta mentaatinya. Perjalanan bisa dinikmati dengan peraaan aman karena ada Pemilik yang mengenal seluk beluk tempat yang kita lewati. Tidak perlu berat berpikir dan mencemaskan perjalanan. Banyak kejutan indah kita temukan, -seperti indahnya mall modern di tengah kota tua, yang tidak pernah saya termukan informasinya- sesuatu yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya, ditunjukkan oleh Sang Pemandu sehingga kita menikmatinya.
Belajar dari pengalaman di atas, mari kita lebih mendekatkan diri pada Sang Pemandu Kehidupan dengan mempelajari dan menghidupi firman-Nya. Hidup akan jauh lebih mudah, indah, menarik, bahagia, utuh, penuh serta memuaskan.
Mengapa harus memilih jalan sendiri yang penuh kesulitan, jika ada Pemandu yang handal?
YennyIndra
Traveller, Family Growth Inspirator,
Co-Founder PIPAKU MPOIN