Articles, Self Motivation

Iman, Otoritas & Respek. Belajar Yuk…!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Iman, Otoritas & Respek. Belajar Yuk…!

Sebagai orang beriman, kita yakin sekali, Janji-Janji Tuhan Selalu Bisa Diandalkan. Firman Tuhan YA & AMIN.
Jika janji Tuhan tidak terealisasi, kesalahan pasti di pihak kita. Bukan di pihak Tuhan. Nach mesti instropeksi diri.

Tidak heran sebagian besar orang, berusaha mencari cara agar imannya menjadi kuat, karena *Imanlah jembatan yang membawa janji-janji Tuhan di alam roh, tercipta di alam natural.*
Makes sense…

Dan ada hal-hal sederhana yang kerap dilupakan orang, yang membuat imannya tidak efektif.
Apa itu?
Perkataan sia-sia.
Sepele tetapi fatal.

Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

Begitu seringnya, orang mengucapkan kata-kata sia-sia, namun sesungguhnya, tidak bermaksud demikian.
“Aduh…. mati aku!”
“Celaka dua belas….”
Dia tidak benar-benar mau mati atau celaka sich…
Hanya kebiasaan mengatakan hal-hal negatif.

Yang tidak disadari, otak dan iman kita tidak bisa membedakan, mana yang bercanda dan mana yang tidak.
*Kebiasaan mengucapkan kata-kata sia-sia, membuat ucapan menjadi tidak efektif. Berkat dan kutuk ada di dalam mulut kita*

Suatu ketika rasa sakit muncul. Solusinya mudah. Perintahkan rasa sakit itu pergi, kita punya otoritas memerintahkan ‘gunung masalah’ pergi.

*Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! ASAL TIDAK BIMBANG hatinya, tetapi PERCAYA, bahwa APA YANG DIKATAKANNYA AKAN TERJADI, maka HAL ITU TERJADI BAGINYA. Karena itu Aku berkata kepadamu: Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.*

Rumusnya jelas dan mudah.
Percaya dan tidak bimbang.

Sekarang yang menjadi masalah, kita TIDAK percaya kepada perkataan sendiri karena terbiasa berkata yang tidak sesungguhnya!
Nach lho…
Sulit beriman, sulit percaya kepada perkataan kita sendiri, karena kerap mengatakan hal yang sia-sia. Hati menjadi tidak yakin karena siapa yang paling tahu kredibilitas kita?
Ya kita sendiri!
Kita sendiri yang paling tahu, kita ini jujur atau tidak.
Jika mengatakan sesuatu, itu yang kita maksudkan atau tidak.
You mean it or not?

*****
Andrew Wommack ada temu janji dengan seorang kontraktor pukul 10.00.
Seperti biasa, Andrew siap pukul 09.55 menanti sang kontraktor.
Dan si kontraktor datang pukul 10.30 tanpa memberi kabar keterlambatannya. Padahal Andrew melihat ada handphone terpasang di pinggangnya.
Andrew pun menolak untuk membicarakan bisnis dengannya. Meski Andrew tahu bisa saja terjadi kemacetan di jalan atau ada sesuatu halangan. Setidaknya, si kontraktor bisa memberi kabar sebagai tanda dia menghargai Andrew.

“Kita kan sudah sepakat?,” ujar si kontraktor geram.
“Ya pada pukul 10.00. Bukan pukul 10.30.”

Andrew tidak mau berbisnis dengan orang yang tidak bisa berpegang pada janjinya dan tidak menghargai beliau.

Sebelum dealing bisnis saja sudah seenaknya, apalagi jika sudah terima uang.
Sesungguhnya, melalui peristiwa sederhana ini, sudah bisa diprediksi, apa yang akan terjadi dengan memakai kontraktor ini. Akan banyak gesekan dan masalah terjadi, berbisnis dengan orang yang tidak bisa diandalkan.
Kerap kali dalam hidup, kita sudah diberi petunjuk di awal oleh Tuhan, tetapi kerap kurang peka dan mengabaikannya.
Dan tidak sedikit yang saat benar-benar mengalami masalah di kemudian hari, lalu menyalahkan Tuhan. Padahal what you see is what you get. Apa yang kamu lihat, itu yang akan kamu terima.
Makes sense?

“A courage spirit and a polite manner will lead you to a great achievements in the wilderness, dear human …” – Rudyard Kipling.

“Semangat keberanian dan sopan santun akan membawamu pada pencapaian besar di dunia nyata, wahai manusia …” – Rudyard Kipling.

******

Di antara sekian banyak teman yang kita temui, entah teman sekolah, teman main dsb. ada gak teman yang menggoda temannya secara keterlaluan? Biasanya di antara teman-teman masa kecil ada tuh!

Guyonan, bercanda sich…. tetapi menghina dan tidak nyaman di dengar oleh telinga.
Orang yang digodain, diolok-olok seperti itu, biasanya orang yang suka mengalah, dan dia membiarkannya.
Umumnya yang lain ikutan tertawa…. ada korban yang bisa meramaikan suasana.

Jika aku menghina atau mengolokmu, itu tidak menjelaskan siapa kamu, tetapi menjelaskan siapa aku, ujar P. Prasetya M. Brata, guru saya.

Iya sich olok-olok sesungguhnya mencerminkan pribadi orang yang mengolok-olok.

Pada awalnya, orang lain hanya mencoba menggunakannya sebagai ‘pelengkap penderita’, dijadikan bahan candaan, olok-olok. Berani sedikit.
Tetapi ketika orang itu diam, makin berani dia. Mulai dari 1 orang, makin lama orang-orang disekelilingnya ikut-ikutan berani. Tidak hanya 1 orang yang menggoda, lama kelamaan semua menganggapnya layak jadi ‘pelengkap penderita’.

Sesungguhnya, bukan 100% salah orang-orang yang menggodanya, tetapi karena si ‘pelengkap penderita’ mengijinkannya.

You teach people how to treat you by what you allow, what you stop, and what you reinforce. – Tony Gaskins.

Kita mengajari orang bagaimana memperlakukan kita, dengan apa yang kita izinkan, apa yang kita hentikan, dan apa yang kita perkuat. – Tony Gaskins.

Dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari pun, pastikan kita menghargai diri sendiri dan tidak mengijinkan orang lain bersikap tidak respek pada kita.
Di sisi lain, pastikan juga kita menghargai orang lain.
Apa yang kita tabur, itu kita tuai…. ingat itu!

Karena itu, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, kita pikirkan serta terapkan dalam kehidupan kita untuk melayani orang lain. Dengan cara demikian kita bisa mengasihi dan menghargai orang lain, karena Tuhan sudah terlebih dahulu mengasihi dan menghargai kita.
Lebih menyenangkan saling menghargai bukan, daripada saling mengolok-olok?
Setuju? Praktik yuk….

The only thing that limits what God can and will do in your life is Your Belief System – Jerry Savelle.

Satu-satunya hal yang membatasi apa yang Tuhan dapat dan akan lakukan dalam hidup Anda adalah Sistem Keyakinan Anda – Jerry Savelle.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
*MPOIN PLUS & PIPAKU*
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Memberi: Jumlah atau Motivasinya Yang Penting?
Titik Untuk Menerima Kesembuhan.
“Kekuatan Memberi.”