Monthly Archives: Oct 2024

Articles

Staying In Tune With God.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Staying In Tune With God.

Staying In Tune with God – tetap selaras dengan Tuhan, tidak melindungi kita dari tantangan hidup, namun perbedaannya sangat signifikan.

Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup bak di jalan tol… hidup tanpa tantangan dan permasalahan.
Why?
Dunia sudah jatuh ke dalam dosa. Di dunia yang tidak sempurna ini, tantangan dan permasalahan sesuatu yang alami.
Namun tantangan yang sama, akan memberi dampak yang baik atau buruk, tergantung bagaimana setiap kita meresponi dan menanganinya.

Ada orang yang kita temui dalam kehidupan, untuk menguji, sebagian untuk mengajar, sebagian lagi untuk memanfaatkan kita, sebagian lagi untuk membuat potensi kita yang terbaik bisa keluar dan termanifestasi.

Tidak ada gaun cantik tercipta, tanpa kain menjerit kesakitan saat terkena gunting.
Setelah semua proses berlangsung, kain sederhana dan yang nampak biasa saja, menjadi gaun yang anggun, indah dan mahal.
Semua ini tercipta jika kita meresponinya dengan bijak, karena keselarasan kita dengan Tuhan.

Saat berproses itulah, kita dapat mempraktikkan prinsip-prinsip kebenaran firman Tuhan yang sebelumnya sudah kita pelajari teorinya.

Bagaimana caranya memperbaharui pikiran sesuai dengan firman-Nya sehingga kita tidak lagi berpikir sesuai pikiran natural kita, melainkan mengadopsi pikiran Allah. Memandang tantangan dan permasalahan sesuai dengan perspektif Allah.
Pikiran diatur dan didisiplinkan, agar damai sejahtera senantiasa menguasai hati dan pikiran.

Karena hanya dalam tinggal tenang dan percaya, terletak kekuatan kita.

Roh Kudus akan mengingatkan pola kerja Tuhan yang sudah kita pelajari dalam firman-Nya. Strategi mana yang paling cocok untuk mengatasi permasalahan saat ini.

Suara Tuhan yang lembut terdengar dalam keheningan.
Suara Tuhan itulah kunci kemenangan kita, saat mentaatinya.

Hanya pikiran yang baik, penuh sukacita, dan ketenangan yang menyaring pertimbangan dalam pikiran kita yang sudah terlatih, maka keputusan yang diambil pun, berdasarkan pertimbangan yang bijaksana.

Dengan demikian, tantangan dan permasalahan ini telah diubah Tuhan untuk membangun karakter kita dan potensi kita yang terbaik bisa keluar dan termanifestasi.
Menang mengatasi situasi dan keadaan.

Di sisi yang berlawanan, ada orang-orang yang hanya menyalahkan keadaan, mengasihani diri sendiri dan mengharapkan dunia yang menyesuaikan dengan dia…
Tentu saja mustahil bin mustahal….

“Hanya ketika ombak keluar, maka Anda bisa melihat siapa yang berenang telanjang” – Warren Buffett.

Pandai mengutip firman sebagai asesoris dalam percakapan, namun saat menghadapi tantangan tidak ada rasa manis yang keluar.

Zig Ziglar sering menggunakan analogi jeruk yang diperas untuk menekankan karakter di bawah tekanan. Ia menjelaskan, ketika jeruk diperas, yang keluar hanyalah sari jeruk—karena itulah yang ada di dalamnya.

Demikian pula, ketika orang menghadapi tekanan, sifat asli mereka terungkap. Apa yang ada di dalam hatinya, meluap. Jika seseorang dipenuhi dengan kedamaian, kebaikan, dan kepositifan, itulah yang akan muncul, bahkan di masa-masa sulit.

Penting dicatat, jeruk yang manis karena sudah masak. Itu tidak terjadi dalam sekejap melainkan butuh waktu, proses, pembentukan, hingga menjadi masak.

Demikian pula saat kita dibentuk. Tidak cukup hanya sekali dua kali belajar. Sebulan dua bulan. Tetapi seumur hidup. Targetnya, semakin hari semakin serupa dengan Tuhan.
Dibutuhkan konsistensi, kemauan untuk merenungkannya siang dan malam lalu mempraktikkannya dengan penuh kerendahan hati, kemauan untuk dibentuk, diproses, jatuh bangun namun tetap memilih maju terus.

Senantiasa ada orang yang mengenal Tuhan lebih baik daripada kita. Belajarlah.
Bergaul dengan orang-orang yang mengejar pengenalan akan Dia, dan terus membicarakan firman dan kebenaran-Nya.

Saat kita terus menerus menabur benih firman dengan berbagai cara, menghidupinya selangkah demi selangkah, berita baiknya, kita akan mengalami perubahan tanpa usaha. Efforless Change.
Rasa manis mengalir dari kehidupan kita, membuat orang-orang ingin menikmatinya dan mengenal Allah kita. Buah dari hidup yang In Tune with God – selaras dengan Tuhan.

Mau? Yuk belajar sama-sama.

“When we come to God, we’re no longer the most important person in the world to us; God is. Instead of living only for ourselves, we have a higher goal: to live in tune with God.” – Billy Graham.

Ketika kita datang kepada Tuhan, kita bukan lagi orang yang paling penting di dunia; Tuhanlah yang terpenting! Alih-alih hidup hanya untuk diri sendiri, kita memiliki tujuan yang lebih tinggi: hidup selaras dengan Tuhan. – Billy Graham.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Toxic People Dalam Keluarga?Ini Respon Cerdas Mengatasinya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Toxic People Dalam Keluarga?Ini Respon Cerdas Mengatasinya!

“Tanya Bu, bagaimana dengan orang-orang toksik yang serumah (pasangan, anak, orangtua, saudara)?
Ibu menulis, _Semakin Anda berjalan menjauh dari hal-hal yang meracuni jiwa Anda, semakin sehat Anda._ Bagaimana kita bisa menjauh dari orang-orang yang tinggal di rumah yang sama dengan kita?”, komentar Bu Mona.

Wow… menarik ini. Mari kita bahas.

“Bu Yenny, Ida itu kasihan sekali. Suaminya kerap merendahkan dia dengan kata-kata yang sungguh menyakitkan.”

“Bu Yenny, anak saya tidak ingat orang tua. Bahkan menelpon pun tidak. Hati saya sediiih sekali…”

Familiar dengan keluhan seperti ini?
Sesungguhnya, curhat ke sana ke mari juga sekedar dikasihani. Tidak mengubah situasi. Cara berpikir kita mesti diubah.

Reinhold niebuhr (1892-1971) mengajarkan “Doa Keteduhan”.

Tuhan, berikan kepada kami anugerah untuk MENERIMA dengan penuh ketenangan
Hal-Hal yang TIDAK Dapat Kami Ubah,
keberanian untuk MENGUBAH Hal-Hal Yang DAPAT Kami Ubah, dan HIKMAT untuk MEMBEDAKANNYA.

Pertanyaan utamanya: apakah ada sesuatu yang bisa dilakukan untuk mengubahnya?
Strategi yang oke dan menghasilkan perubahan itu apa? Pikirkanlah!
Jika memang ada strategi bagus yang bisa Mengalahkan Tanpa Merendahkannya’,lakukanlah!

Sun Tzu berkata,
Tahu kekuatan sendiri dan tahu kekuatan lawan, kita sudah memenangkan separuh pertempuran. Dengan strategi yang tepat, kita dapat Memenangkan Pertempuran, TANPA HARUS BERTEMPUR.

Inilah strategi yang perlu dicari dan dipelajari.
Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan.
Ada gak strategi seperti itu?
Pasti ada. Tapi masalahnya, kita belum tahu.
Mari kita belajar!
Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada Tuhan.

*****
Jika tidak ada, or belum ada strateginya, artinya Saat Ini Tidak Bisa Diubah, ya terimalah.

Jika sekedar membalas, bertengkar, dan tidak ada perbaikan, justru membuat suasana makin kacau, masalah kian memburuk. Kita kan mau solusi permanen, bukan drama!

Jika tidak bisa mengubah sesuatu, artinya kita yang harus berubah.
Caranya?
Ubah Perspektif dalam memandang permasalahan itu.

Marcus Aurelius berkata,
“You have power over your mind—not outside events. Realize this, and you will find strength.”

“Kamu punya kuasa atas pikiranmu—bukan atas peristiwa yang terjadi di luar. Sadarilah ini, dan kamu akan menemukan kekuatan.”

Suami yang merendahkan, pasti menjengkelkan. Demikian juga anak yang tidak tahu berterima kasih tentu menyakitkan. Selama tidak ada KDRT, masih bisa diatasi.

Mengapa sakit hati dengan kata-kata suami atau sikap anak?
Karena tidak sesuai dengan harapan kita.
Jarak antara harapan dan kenyataan, itulah yang disebut kekecewaan.

Kerap kecewa karena membandingkan suami kita dengan suami orang lain yang bersikap bak romeo.
Atau anak orang lain yang perhatian pada ortunya.
Jika kita tidak mengharapkan apa-apa, kita tidak akan sakit hati. Teorinya demikian.

Epictetus berkata,
“Remember, it is not he who reviles or strikes you who insults you, but your opinion that these things are insulting.”

“Ingatlah, bukan orang yang mencaci atau menyakitimu yang benar-benar menghina dirimu, tetapi pendapatmu yang menganggap hal-hal ini sebagai penghinaan.”

Epictetus menekankan bahwa rasa tersinggung atau terluka sering kali datang dari persepsi kita sendiri terhadap peristiwa atau kata-kata orang lain. Ketika kita terlalu memandang penting pendapat orang itu, akibatnya jadi mudah tersinggung.

Eleanor Roosevelt berkata,
“No one can make you feel inferior without your consent.”

“Tidak ada yang bisa membuatmu merasa rendah atau tersinggung tanpa persetujuanmu.”

Pilihan dalam memaknainya ada di tangan kita!

******
Solusinya?

Di Sekolah Charis, ditekankan sekali pengajaran “Identitas Kita Di Dalam Tuhan”.
Semakin tahu jati diri kita yang sesungguhnya di dalam Tuhan, semakin tidak mengejar penerimaan orang lain. Tuhan sudah lebih dari cukup.

Semakin mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya, melihat yang benar dan salah, bagaikan hitam putih. Roh Kudus memberi hikmat untuk membedakannya.
Yang lebih luar biasa lagi, ada pengendalian diri dan kesabaran sebagai buah keintiman hubungan kita dengan Allah.

Ini sangat menolong dalam membangun relationship dengan siapa saja. Menghindarkan kita dari ribuan pertempuran yang tidak perlu.

Apakah kesalahpahaman ini perlu dibereskan?
Ada hal-hal yang tidak bisa diselesaikan saat ini, namun waktu yang akan membukakan kebenarannya.

Di saat lain, ada ide kreatif Tuhan, membimbing kita untuk menyelesaikan permasalahan rumit dengan cara yang sederhana.

Firman itu benih. Tanam saja ke dalam ‘tanah’ hati. Seolah tidak terjadi apa-apa. Namun suatu ketika bertunas, bertumbuh dan berbuah. Bagaimana terjadinya, kita tidak tahu. Tetapi pasti berbuah.

Semakin melekat kepada Tuhan dan semakin banyak benih firman Tuhan yang tertanam dalam hati, plus berdoa konsisten dalam roh, tanpa disadari *Wibawa Allah* terpancar melalui kita? Firman itu Allah sendiri!

Nach ibarat orang yang rajin nge-gym, gak usah pengumuman ke sana ke mari, gak usah promosi.
Suatu ketika keluarga melihat ototnya dan badannya yang sixpack, mereka sadar, orang ini punya kekuatan khusus.. Jangan anggap enteng.

Dengan cara yang sama, saat firman sudah dihidupi, keluarga pun jadi segan, respect, hormat dengan sendirinya. Perkataannya penuh hikmat, bermutu dan memberi solusi. Sikapnya anggun penuh wibawa Allah.
Respon suami, anak dan keluarga pun berubah dengan sendirinya.

Hukum Fisika mengajarkan, Ketika Aksi berubah, reaksi juga berubah.

Ketika sikap kita terhadap pasangan, anak dan keluarga berubah, tentu reaksinya juga berubah.

Tidak percaya? Buktikan sendiri!

Commit your way to the Lord, Trust also in Him, And He shall bring it to pass. He shall bring forth your righteousness as the light, And your justice as the noonday.

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN


#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Toxic People – Dengan Kasih & Disiplin, Tetapkan Boundaries & Strategi!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Toxic People – Dengan Kasih & Disiplin, Tetapkan Boundaries & Strategi!

Walk away from people who put you down.
Walk away from fights that will never be solved.
Walk away from trying to please people who will never see your worth.

The more you walk away from things that poison your soul, the healthier you will be ….

Menjauhlah dari orang-orang yang
merendahkan Anda.
Menjauhlah dari perkelahian yang tidak pernah terselesaikan.
Menjauhlah dan jangan mencoba *menyenangkan* orang-orang yang tidak bisa melihat nilai Anda.

Semakin Anda menjauh dari hal-hal yang meracuni jiwa Anda, semakin sehat diri Anda….

Ada toxic-people alias ‘orang yang beracun’, yang memberikan dampak buruk terhadap orang lain, terutama secara psikis.
Ke mana pun dia pergi, senantiasa menimbulkan perpecahan, membuat orang-orang tidak nyaman dan pandai sekali memanfaatkan kesempatan untuk keuntungan dirinya sendiri.
Pintar mengambil kesempatan untuk menonjolkan diri, dibalut sedemikian rupa agar kelihatan rohani. Sumbangan tentu berdatangan dari berbagai arah.

Di sisi lain, dengan strateginya, dia bisa membuat orang merasa bersalah, memposisikan diri sebagai korban, dan ‘memaksa’ orang lain harus ‘menolong’ membantunya.
Klo tidak, seolah orang lain tidak rohani…karena kurang mengasihi dia, kurang support dsb.

Diiiieeeennnkkkk…..

Banyak teman-teman yang terpengaruh, memandang permasalahan terlalu dekat, jadi ibarat terlalu dekat dengan lampu, pandangan jadi blur…..
Tidak jelas mana yang benar dan mana yang salah…
Dimanfaatkan pun tidak sadar….

Tentu kita diajar mengasihi semua orang. Seburuk apa pun seseorang, manusia itu bisa berubah.
Mengasihi dan bersedia dimanfaatkan adalah 2 hal yang berbeda.
Tuhan mengajarkan agar “Cerdik seperti Ular dan Tulus seperti Merpati.”

Terhadap Toxic People, tentu tetap mengasihi dan mendoakannya, agar oneday dia bisa berubah. Tetapi tidak perlu mengorbankan diri, hidup kita jadi terpengaruh oleh drama yang memang menjadi style hidupnya.
Hidup kita jadi ikutan mengharubiru gara-gara drama ciptaannya!
Ada orang-orang yang lebih bijak, jika dikasihi dari kejauhan.

Warren Buffett mengajarkan, “You can’t make a good deal with bad person” – Anda tidak bisa membuat kesepakatan yang baik dengan orang yang tidak baik “.

Apa gunanya kita berdoa dan mempelajari firman Tuhan?
Agar memperoleh hikmat – wisdom, bagaimana caranya meresponi dan menyelesaikan masalah kehidupan. Roh Kudus akan memberikan pewahyuan-Nya saat kita memprioritaskan dan bersedia mengikuti jalan-jalan-Nya.

Alkisah ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.

Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat.
Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.

Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.

Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.

Apakah sang bapa mengasihi anaknya?
Yess! Bahkan sang bapa tidak mengungkit-ungkit kesalahannya dan tidak mempersoalkan uang yang dihambur-hamburkan oleh si bungsu.
Tidak hanya itu, sang bapa langsung mengadakan pesta menyambut kepulangan anaknya. Diberi jubah kehormatan yang melambangkan pemulihan kehormatan dan martabat.
Diberi pula cincin simbol otoritas dan kedudukan.
Dan sepatu atau sandal melambangkan kebebasan dan status sebagai anak.
Pada masa itu, para budak sering kali tidak mengenakan sepatu, sementara para anak dari keluarga kaya atau orang merdeka memakai sepatu.

Tetapi perhatikan, selama si bungsu pergi, sang bapa tidak sekali pun mencarinya. Beliau menanti kepulangan putranya setiap hari dan mendoakannya sehingga saat si bungsu kembali, sang bapa tahu dan berlari menyambutnya.
Why?
Dalam Bahasa Inggris dikatakan:
“The son came to himself,” He was referring to the deception being removed and the son’s spiritual eyes being opened.

“Anak bungsu itu sampai kepada akhir dari dirinya sendiri,” Dia mengacu pada penipuan atau kebodohannya dihapuskan, alias sadar akan kesalahannya dan mata spiritual anak itu terbuka.

Sebelum si anak sadar akan kesalahannya, semakin dibujuk, semakin dituruti kemauannya, semakin si anak menjadi-jadi, besar kepala dan makin tidak sadar-sadar, akibatnya makin lama dia bertobat.

Demikian pula menghadapi Toxic Person tadi. Lebih baik menjauh dan biarkan orang itu merasakan akibat perbuatannya, cukup didoakan saja. Kita tidak akan pernah mampu mengubah seseorang. Kita hanya bisa memengaruhinya, tergantung apakah dia mau dipengaruhi dengan kebenaran Tuhan yang kita sampaikan.

Jika tidak mau, ya…. sudah biarkan saja.
Toh itu baik juga untuk kita, teman-teman dan organisasi kita. Tidak buang waktu dan energi meladeni pengacau… yang menghambat kita melakukan hal-hal berguna bagi begitu banyak orang-orang yang perlu ditolong.

Kalau suatu saat si Toxic Person sadar akan kesalahannya seperti si anak bungsu dan kembali kepada kita, terima dengan tangan terbuka, dikasihi dan dibimbing agar menjadi pribadi yang lebih baik sesuai kehendak Tuhan: agar kita memuridkannya.
Ketika dia sudah sadar dan bertobat, artinya dia sudah siap untuk diajar dan dimuridkan lagi.

Hidup itu butuh strategi.
Mengasihi itu tidak berarti bersedia diperlakukan semena-mena. Boundaries alias batas-batas harus jelas.
Kasih dan disiplin itu harus seimbang!
Setuju?

Some people are like clouds. When they disappear, it’s a beautiful day.

Beberapa orang seperti awan. Ketika mereka hilang, hari menjadi cerah.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Siap Menyongsong Perubahan? Ini Caranya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Siap Menyongsong Perubahan? Ini Caranya!

Perubahan tidak dapat dihindari dalam hidup. Perubahan itu sesuatu yang konstan.
Setiap hari hidup kita berubah tanpa kita sadari.

Ada perubahan karena kemauan kita sendiri, ini yang bagus. Ada pula perubahan karena dipaksa oleh keadaan. Covid, contohnya, bangkrut, tiba-tiba ada yang meninggal dsb.

Karenanya, lebih bijak memutuskan untuk berubah menjadi lebih baik sehingga hidup kita dinamis, bermakna karena ada hal-hal besar yang hendak kita raih, capai dan impikan. Hidup jadi menarik, bersemangat karena ada tujuan besar yang hendak kita capai.

Menariknya, banyak orang mencoba menolak perubahan. Padahal perubahan bukanlah hambatan, justru pendorong inovasi.
Inovasi berbicara tentang ide-ide baru yang menghasilkan hal-hal baru. Perubahan membawa kemajuan, perubahan membawa pertumbuhan.

Menghadapi perubahan itu ngeri-ngeri sedap.

Kaleb teladan yang keren.
Dikirim Musa untuk mengintai Tanah Kanaan bersama 11 pengintai lainnya. 10 pengintai ketakutan menghadapi tantangan yang harus mereka hadapi jika memasuki Tanah Kanaan. Mereka memilih menyebarkan ketakutan yang akhirnya memengaruhi semua orang.

“Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami,” ujar mereka dengan kecil hati.

Sementara Kaleb dan Yosua, dengan bersemangat justru menyambut tantangan dan perubahan.
Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!”

Kaleb tahu Tuhan adalah pengubah yang tidak dapat diubah. Dia dapat mengubah apa pun tetapi Dia adalah Allah yang konstan. Tidak berubah, dahulu, sekarang dan selama-lamanya.
Jika Allah sudah membelah Laut Merah bagi mereka, maka Allah pun akan menolong mereka mengalahkan raksasa di Tanah Kanaan.

Apa yang Allah lakukan di masa lalu, itu nubuatan bahwa Allah akan melakukannya lagi bagi kita.

Jika Allah di pihak kita, siapa dapat melawan kita? Demikian keyakinan Kaleb dan Yosua.

Kaleb, saat itu berumur 40 tahun, ketika diutus Musa untuk mengintai tanah Kanaan. Meski rekan-rekannya membuat bangsa Israel takut, Kaleb tetap setia kepada Tuhan. Musa pun berjanji bahwa tanah yang diinjak Kaleb akan menjadi milik keturunannya selamanya. Setelah 45 tahun berlalu dan Bangsa Israel mengembara di padang gurun, Kaleb, kini berusia 85 tahun, masih sekuat dulu.

“Pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk.
Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, sebab engkau sendiri mendengar pada waktu itu, bahwa di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar dan berkubu. Mungkin TUHAN menyertai aku, sehingga aku menghalau mereka, seperti yang difirmankan TUHAN,” demikian kata Kaleb pada Yosua.

WOW…. keren sekali bukan?
Kaleb sama kuatnya seperti 45 tahun yang lalu bahkan siap berperang untuk menguasai Hebron yang dijanjikan Musa.
Hebron pun diberikan Yosua pada Kaleb dan keturunannya.

Kaleb siap menaklukkan perubahan dan memilih menjadi pemenang.
Dia tahu persis, ini ada dalam kendalinya, maka dia melakukan yang terbaik untuk menggenapi rancangan Tuhan baginya.
Dia tahu, untuk itulah dia dilahirkan di dunia ini.

*****
Di sisi lain, ada perubahan yang ada di luar kendali kita.

Gempa bumi, perubahan politik, bencana dll.
Saat perubahan tidak dalam kendali kita, tidak usah berusaha mengubahnya.
Tetapi kendalikan respon kita dalam memilih apa yang terbaik, dari berbagai pilihan yang ada.

Serenity Prayer oleh Reinhold Niebuhr sungguh doa yang sangat bijaksana.

God, grant me the serenity to accept the things I cannot change, Courage to change the things I can,
And wisdom to know the difference.— Reinhold Niebuhr

Ya Tuhan, berikanlah aku ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah, Keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah, Dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya. — Reinhold Niebuhr

Jika kita bijak mengetahui perbedaannya, maka kita bisa menghindari ribuan pertempuran yang tidak perlu.

Betapa pun beratnya perubahan itu, semua akan berlalu.
All is well – semua akan baik-baik saja.

Kita akan menjadi terbiasa dan bisa beradaptasi.
Daripada bersiteguh melawan perubahan, lebih baik dengan bijak dan disertai hikmat Tuhan, kita berubah dengan cara yang sangat baik lalu bertumbuh. Naik level.
Menikmati New Season, musim yang baru.

Siap menyambut perubahan?
Mari laksanakan!

“Change is the law of life. And those who look only to the past or present are certain to miss the future.” – John F. Kennedy.

“Perubahan adalah hukum kehidupan, dan mereka yang hanya melihat ke masa lalu atau masa kini pasti akan kehilangan masa depan.” -John F. Kennedy.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Bagaimana jika saya katakan kepada Anda……

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Bagaimana jika saya katakan kepada Anda……

Jika Anda dilahirkan kembali, Anda telah mengubah kerajaan?
Anda sama benarnya dengan Yesus?
Roh Anda adalah ciptaan baru?
Anda duduk bersama-Nya di tempat surgawi?
Anda dipenuhi dengan Roh-Nya?
Anda diangkat menjadi anggota keluarga-Nya?
Kasih-Nya dicurahkan ke dalam hati Anda?
Anda dipanggil untuk berkuasa dalam hidup?
Tuhan ingin memberi Anda hidup yang berkelimpahan?
Dia telah memberi Anda setiap janji agar terhindar dari kerusakan dunia?
Anda memiliki iman seperti Tuhan di dalam diri Anda?
Anda dapat mendengar Tuhan?
Anda dapat melihat yang tak terlihat?
Anda dapat berdoa dengan percaya dan menerima dalam Nama-Nya?
Anda dapat berserah kepada Tuhan, melawan iblis dan dia akan lari?
Sama seperti Dia, Anda ada di dunia ini?
Anda memiliki kunci Kerajaan-Nya?
Dia akan memberikan segala sesuatu kepada Anda dengan cuma-cuma?
Karunia Roh-Nya untuk Anda, guna membantu orang lain?
Kesembuhan adalah perjanjian Anda, bukan?
Ayub bukanlah teladan Anda, tetapi Yesus?

Jika Anda dilahirkan kembali dan saya memberi tahu Anda semua ini, itu akan menjadi dasar kekristenan. Itulah pesan tentang kebebasan dari rasa bersalah dan kutukan.
Itulah pesan tentang kemenangan, sukacita, kedamaian dengan Tuhan dan kasih.
Itulah pesan yang mengetahui bahwa Tuhan tidak skizofrenia, murung, misterius atau kejam. Itulah pesan tentang kasih Bapa bagi umat manusia dan penyediaan-Nya untuk setiap kebutuhan.
Itulah Injil yang sederhana.

Siapkah kita menerima dan menghidupinya?

“The essence of sin is man substituting himself for God, while the essence of salvation is God substituting Himself for man.” – John Scott.

“Esensi dosa adalah manusia menggantikan Tuhan dengan dirinya sendiri, sementara esensi keselamatan adalah Tuhan menggantikan diri-Nya dengan manusia – John Scott

Sumber: Barry Bennett

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 4