Menemukan TUHAN Di Negara Komunis & Atheis.
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Menemukan TUHAN Di Negara Komunis & Atheis.
“Bu Yenny ya? Ingat saya gak bu?”, sapa seorang pemuda sepulang P. Indra dan saya dari Taiwan, ketika menuju West Lobby terminal 3 Jakarta.
“Ya… familiar sich wajahmu, tapi saya lupa.”
“Kita sama-sama ke Zhangjiajie bu… Dulu Bu Yenny menulis pengalaman kita di sana.”
“Oh … saya ingat. Kamu yang membawa traktat ya? Siapa namamu?”
“Michael, Bu…. Michael Dave. Dulu saya masih di Malang.”
Ternyata Michael kuliah Theologia dan sedang magang setahun di Jakarta. Kami pun saling bertukar cerita.
Wuiiih…. senangnya.
Pagi-pagi segera saya mencoba mencari artikel yang pernah ditulis tapi nihil.
Di blog ga ada. Browsing d internet tidak ketemu juga.
Di mana ya?
“Michael, masih ada ga artikel yang dulu? Saya cari-cari gak ketemu…”
Chat masuk. Ternyata saya post di Facebook dan Michael masih menyimpannya.
Wow…. Inilah kisahnya.
Tuhan ada di setiap musim kehidupan kita….
I love You, Lord!
******
Dalam perjalanan dari Zhangjiajie ke Changsa cukup panjang. Sekitar 5 jam. Kami sudah berlibur menikmati keindahan Jembatan Kaca tertinggi dan terpanjang di dunia di Zhangjiajie, jembatan kaca yang mengelilingi Tianmenshan dan lift terbuka yang tertinggi di dunia di Bailong yang ada di gunung Avatar, dan tidak ketinggalan pula keindahan kota tua Fenghuang, selama seminggu. Di tengah perjalanan, iseng saja saya tunjukkan foto saat kami sekeluarga ke gereja yang dipenuhi hiasan dari tengkorak dan tulang manusia di Kutnahora, Prague, pada Jacky, local guide kami selama tour ke China. Rupanya ini memancing Jacky untuk memceritakan pengalamannya.
Suatu saat, secara tidak sengaja Jacky mendengar sebuah lagu yang dikumandangkannya untuk saya tanpa syair, di sebuah gereja kecil. Ternyata lagu Amazing Grace karya John Newton. Jacky merasa hatinya damai mendengar lagu itu. Dia sangat menyukainya.
Setahun yang lalu, istrinya hendak melahirkan dan harus menghadapi operasi caesar. Jacky galau sekali.
“Saya percaya Tuhan itu ada, meski saya tidak tahu Tuhan itu seperti apa dan bagaimana saya harus berdoa”, ujar Jacky,” Dalam keadaan yang takut, cemas dan galau, saya hanya berkata: Tuhan tolong selamatkan istri dan anak saya. Setelah itu saya bersenandung lirih nada lagu yang pernah saya dengar di gereja dulu (lagu Amazing Grace, maksudnya). Sungguh aneh, hati saya merasa tenang dan damai. Operasi lancar dan anak saya lahir sehat.”
Jacky bercerita, betapa sulitnya dia mencari informasi tentang Tuhan. Dia mencoba mencari di internet tetapi tidak ada. Semua di blok oleh pemerintah China. Satu hal yang Jacky tahu, bahwa doa itu membawa perubahan.
Pada kesempatan lain, dia bercerita, membawa grup tur orang-orang tua. Mereka akan menonton pertunjukkan outdoor “Tianmen Fox Fairy Show”. Sedangkan ramalan cuaca mengatakan hari itu akan hujan. Hampir selalu ramalan cuaca itu selalu tepat. Jacky memutuskan untuk berdoa. Pertunjukkan berlangsung dan langit cerah, tepat saat para tamunya selesai menonton, barulah turun hujan lebat. Beberapa pengalaman Jacky lainnya, mengalami berbagai mujijat sehingga teman-temannya keheranan dan berkomentar “you are so lucky”. Jacky menyarankan mereka untuk berdoa, namun mereka tidak percaya.
Tidak lama kemudian, bus yang kami tumpangi berhenti. Saat makan siang tiba. Ketika sedang mencari tempat duduk, Michael mendekati saya dan memberikan selembar kertas kecil warna warni berbahasa mandarin ke tangan saya. Saya tidak paham bahasa Mandarin dan tidak mengerti maksudnya. Ternyata kertas di tangan saya adalah sebuah traktat yang dibawa Michael dari Indonesia. Segera saya berikan pada Jacky dan dia bersorak gembira,
”Oh amazing… kita baru saja memperbincangkan keinginan memperoleh informasi tentang Tuhan dan ternyata secara tiba-tiba apa yang diinginkan muncul”.
Traktat ini buatan Hong Kong, dibawa oleh Michael dari Indonesia, karena Tuhan tahu, ada pribadi yang rindu mengenal-Nya di China. Luar biasa bukan?
Sepanjang perjalanan menuju airport Changsa suasana berubah. Michael, Jacky, saya dan teman-teman grup kami terpukau menyadari bahwa bahkan dalam liburan ini, semua telah diatur Tuhan sedemikian detilnya…. Bukan suatu kebetulan. Bukan sekedar liburan biasa. Tuhan hadir!
Menoleh ke belakang, saya salut dengan pemuda ini. Bayangkan liburan tetapi siap sedia dengan traktatnya. Mengantisipasi dan mendoakan, agar perjalanannya tidak sekedar liburan biasa. Uniknya, baru pada hari terakhir menemukan, kepada siapa Tuhan ingin memberikan traktat ini melalui Michael.
Dan Michael sabaaarr…
So sweet….
Tuhan sedang memakai setiap anak-anak-Nya untuk melaksanakan rencana-Nya yang agung: memenangkan jiwa-jiwa bagi kemuliaan-Nya.
Amanat Agung-Nya!
Pertanyaannya:
Bersediakah kita dipakai-Nya?
Foto dari kiri ke kanan: Jacky, YennyIndra, Michael dan Hendry, tour leader TX travel dari Indonesia. (Kenangan 4 September 2016)
“Always, everywhere God is present, and always He seeks to discover Himself to each one.” – AW Tozer.
“Selalu, di mana-mana Tuhan hadir, dan Dia senantiasa berusaha agar siapa pun bisa menemukan diri-Nya.” – AW Tozer.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan